2. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan sustainable devilopment diartikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa merugikan
kepentingan kemampuan generasi masa yang akan datang dalam memenuhi kebutuhannyaSinulingga, 270:2010.
Masalah-masalah dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi didalam proses pembangunan, seperti kerusakan hutan, perubahan iklim, dan pemanasan
global oleh banyak pihak dianggap sebagai dampak perilaku para pelaku perusahaan maupun negara melalui berbagai kebijakan ekonominya pada
masa lampau. Termasuk didalamnya adalah negara-negara yang melalui kebijakannya memberikan peluang bagi para pelaku usaha untuk melakukan
apa saja dalam rangka tercapainya tujuan yang dirancang. Mereka tidak banyak memperhatikan kepentingan masyarakat banyak ataupun kepentingan
generasi yang akan datang Kompas, 15 Agustus 2007 didalam Siagian 35:2010.
PBB yang kemudian juga tergugah setelah menyaksikan betapa menurunnya kualitas lingkungan hidup kemudian menyelenggarakan
konferensi lingkungan hidup di Stockholm United Nations Conference on Human Environment UNCHE pada tanggal 5 juni 1972. Tanggal tesebut
kemudian dijadikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia World Environmental Day.Konferensi tersebut berhasil membentuk suatu badan khusus PBB yang
menangani masalah lingkungan hidup yaitu United NationsEnvironmental Programme UNEP.
Universitas Sumatera Utara
Sejak konferensi Stockholm, muncul polarisasi antara kaum developemtalistpro pembangunan dan kaum envionmentalist
pro lingkungan. Pro pembangunan lebih mendahulukan kepentingan
pembangunan untuk menanggulangi masalah kemiskinan karena berasumsi bahwa kemiskinan salah satu faktor penyebab rusaknyalingkungan.
Sebaliknya pro lingkungan beransumsi bahwa tanpa didukung oleh kelestarian lingkungan, semua pembangunan akan menghadapi ujung karena sumber daya
alam yang dibutuhkan dalam pembangunan akan semakin tidak tersedia terlebih bagi seringnya muncul gangguan alam yang merusak hasil-hasil
pembangunan. Atas dasar tersebut PBB kemudian menyelenggarakan sutu konferensi
khusus tentang masalah lingkungan dan pembangunan United NationsConference on Environment and Development yang disingkat
UNCEDdan yang dikenal sebagai KTT Bumi Earth Summit di Rio de jenairo, Brazil pada tahun 1992. Slogan think globally, act locally yang
diusung KTT Bumi kemudian dikumandangkan dan mengajak setiap negara melakukan apa saja mengenai perlindungan lingkungan karena dampak
resultannya secara global Sinulingga, 272:2010.
3. Protokol Kyoto