Protokol Kyoto Millenium Development Goals

Sejak konferensi Stockholm, muncul polarisasi antara kaum developemtalistpro pembangunan dan kaum envionmentalist pro lingkungan. Pro pembangunan lebih mendahulukan kepentingan pembangunan untuk menanggulangi masalah kemiskinan karena berasumsi bahwa kemiskinan salah satu faktor penyebab rusaknyalingkungan. Sebaliknya pro lingkungan beransumsi bahwa tanpa didukung oleh kelestarian lingkungan, semua pembangunan akan menghadapi ujung karena sumber daya alam yang dibutuhkan dalam pembangunan akan semakin tidak tersedia terlebih bagi seringnya muncul gangguan alam yang merusak hasil-hasil pembangunan. Atas dasar tersebut PBB kemudian menyelenggarakan sutu konferensi khusus tentang masalah lingkungan dan pembangunan United NationsConference on Environment and Development yang disingkat UNCEDdan yang dikenal sebagai KTT Bumi Earth Summit di Rio de jenairo, Brazil pada tahun 1992. Slogan think globally, act locally yang diusung KTT Bumi kemudian dikumandangkan dan mengajak setiap negara melakukan apa saja mengenai perlindungan lingkungan karena dampak resultannya secara global Sinulingga, 272:2010.

3. Protokol Kyoto

Protokol Kyoto adalah mengenai peran menjaga laju pemanasan global akibat peningkatan emisi gas rumah kaca yang populer dengan istilah Green house Gases. Kesepakatan tersebut dilaksanakan dengan pinsip kewajiban bersama tapi berbeda tanggung jawab. Menurut Protokol ini, negara-negara Universitas Sumatera Utara yang telah lebih dahulu mengeksploitasi sumber daya alam disebut sebagai negara Annex I diwajibkan secara khusus untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Negara-negara berkembang termasuk Indonesia belum dikenakan kewajiban tesebut Sinulingga, 275:2010. Dalam Protokol Kyoto ini juga diatur sebuah mekanisme yang disebut flexible menchanism yang terdiri dari: a. Joint Implementation yaitu kerjasama antara sesama negara Annex I yaitu negara-negara maju dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. b. Clean Development menchanism CDM yaitu bentuk partisipasi negara berkembang dalam membantu negara maju mengurangi emisi gas rumah kaca. Misalnya negara majumenanamkan modal di negara bekembang melalui proyek-proyek yang dapat menghasilkan pengurangan gsa rumah kaca dengan imbalan Certified Emmision ReductionCER. c. Emmision Trandingyaitu betukar menukar kredit emisi antara negara Annex I dalam memenuhi targer Sinulingga, 275:2010.

4. Millenium Development Goals

Bumi ini bukan hanya disatukan oleh perangkat teknologi komunikasi dan informasi,tetapi juga oleh kemauan yang sungguh-sungguh untuk memperbaiki derajat umat manusia dibumi ini. Melalui kemampuan yang sama, maka sekarang ini masalah kemiskinan bukan lagi sekedar masalah pribadi, keluarga, atau satu negara dimana masyarakat miskin itu berada, tetapi sudah menjadi masah global Siagian, 43:2010 Universitas Sumatera Utara Wujud dari kepedulian internasional terhadap penanggulangan kemiskinan terlihat dari kelahiran United Millennium Declarationyang dinyatakan sebagaiMillennium Development Goals DGs. Kesepakatan ini dideklarasikan 189 negara anggota PBB dalam KTT millennium bulan september tahun 2000. MDGs merumuska 8 tujuan dan 18 target yang harus di capai sebelum tahun2015. 1. Menghapus tingkat kemiskinan dankelaparan yang parah. 2. Pencapaian pendidikan dasar secara universal. 3. Mengembangkan kesetaraan jender dan memberdayakan perempuan. 4. Mengurangitingkat kematian anak. 5. Meningkatkan kesehatan ibu. 6. Pelawana tehadap HIVAIDS, malaria, dan penyakit parah lainnya. 7. Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan. 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan Sinulingga, 277:2010. Demi keselarasan program tanggung jawab sosial perusahaan Millennium Development Goals DGs, maka peranan pemerintah lokal sangat penting. Khususnya diindonesia peranan pemerintah lokal sangat diharapkan. Harapan ini selaras dengan penerapan prinsip otonomi daerah sebgaimana dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah. Artinya pemerintah lokal harus merancang target-target yang tercangkup dalam Millennium Development Goals DGs menjadi program atau aktivitas Universitas Sumatera Utara pembangunan lokal yang dituangkan dalam APBD masing-masing Siagian, 46:2010.

5. Tiga Garis Dasar Triple Bottom Line

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 1 35

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 9

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 13