Metode Pengumpulan Data Data Penelitian

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data sekunder. Data sekunder adalah data yang dicari secara manual dengan cara mendapatkannya dari luar perusahaan, sehingga prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri laporan tahunan yang disediakan oleh perusahaan itu sendiri yang dipeoleh dari website bursa efek indonesia. Sebagai panduannya, digunakan instrumen penelitian chek list daftar pertanyaan yang berisi item-item pengungkapan SCR. 3.8 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan Software SPSS Statistik Product and Service Solution for Windows. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu peneliti melakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikolineritas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Untuk pengujian hipotesis dilakukan analisis regresi, kemudian dilakukan proses pengujian analisis F dan pengujian analisis t untuk megetahui apakah variabel independen berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen. Keseluruhan data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memeberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara

3.9 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antara variabel dalam data atau menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelituian ini. Dengan denikin, Untuk menghasilkan suatu model yang baik, maka analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan hipotesis. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi:

3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Erlina, 2011:102. Pengujian ini digunakan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengsumsikan bahwa nilai residual mengikuti distibusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk sampel yang berjumlah kecil. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji non-parametrik kolmogrov Smirnov, dimana distribusi normal akan memiliki nilai yang signifikansi atau probabilitas 0.5 selain itu uji normalitas juga dilihat dari grafik histogram dan grafik normal plot. Menurul ghozali 2005:110 dasar pengambilan keputusan dalam uji normaliras sebagai berikut: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengukuti arah garis diagnol atau grafik histogranmya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengukuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukakn pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.9.2 Multikolinearlitas

Uji Multikolinearlitasbertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara varibel independen Erlina, 2011:102. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara varibel independen. Uji multikolonierlitas ini dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearlitas adalah nilai tolerance0,10 atau VIF 10.

3.9.3 Uji Heterokedastisitas

Menurut Erlina 2011:105, Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Suatu model regresi yang baik adalah model regresi homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Menurut Ghozali 2005:111 uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Suatu model regresi yang baik adalah homokedastisitas. Universitas Sumatera Utara

3.9.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. pada penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji durbin-watson. Uji durbin Watson ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1. Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound DU dan 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama denga nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bilai nilai lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bilai nilai DW ada diantara 4-DL dan 4, maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negative. 4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan Ghozali, 2001 di dalam Eelina, 2011:106. Universitas Sumatera Utara

3.10 Pengujian Hipotesis

Langkah yang dilakukan setelah asumsi klasik adalah menganalisis data dengan metode analisis regresai berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaannya adalah : Dimana : Y : Pengungkapan Tanggung jawab sosial perusahaan a : Konstanta X1 : Debt To Equity Ratio DER X2 : Return On Asset ROA X3 : Return on Equity ROE X4 : Net Profit Margin NPM b1,2,3,4 : Besaran koefisien regresi dari masing-masing variabel e : error Setelah persamaan regresi dibentuk, maka dilakukan pengujian hipotesis yang terdiri dari uji F dan uji t. Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e Universitas Sumatera Utara

3.10.1 Uji F

Uji F digunakan Untuk menguji pengaruh ROA, ROE, DER dan NPM secara simultan terhadap pengungkapan CSR. Uji ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut ini: Jika nilai F-hitung F-tabel, maka Ha diterima, dan Jika nilai F-hitung F-tabel, maka Ha ditolak.

3.10.2 Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen dengan variabel dependen secara parsial, atau untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. H1 dan H2 diuji dengan menggunakan uji t regresi linear sederhana Dimana kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : Ha diterima apabila t hitung t tabel, dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah motode purposive sampling. Populasi penelitian adalah semua perusahaan Real Estated dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010-2012 yang berjumlah 45 perusahaan. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 19 perusahaan. Alasan objek dari penelitian pada perusahaan real estate dan property karena Perkembangan industri real estate dan property sangat menarik untuk dicermati. Industri ini merupakan salah satu industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia saat ini, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembangunan dan ekspansi pengembangan kawasan perumahan, kawasan komersial, kawasan industri dan pengelolaan pusat belanja, perkantoran, pusat rekreasi dan perhotelan serta hunian lainnya yang dirancang secara khusus dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin modern.

4.2 Deskriptif Data Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 1 35

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 9

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 13