Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan progress report
perusahaan secara periodik. Jadi laporan keuangan bersifat histories serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report.
2.1.1.3 Keterbatasan Laporan Keauangan
Laporan keuangan sebagai hasil akhir proses akuntansi memiliki beberapa keterbatasan. Di dalam analisis laporan keuangan, kasmir 2009:16 menyatakan
keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah :
a. Laporan keuangan yang dibuat dasarkan sejarah historis, dimana data
yang diambil data masa lalu. b.
Laporan keuangan dibuat umum. c.
Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan- pertimbangan tertentu.
d. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi
ketidakpastian. e.
Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat
formalnya. Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai keuangan
secara langsung karena hal ini memang harus dilakukan agar dapat menunjukkan kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun perubahan berbagai kondisi dari
berbagai sektor terus terjadi Kasmir, 2009:17. Selama laporan keuangan disusun dengan aturan yang telah ditetapkan, maka inilah yang dianggap telah memenuhi
syarat sebagai suatu laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan Keterbatasan laporan keuangan menurut SAK Standar Akuntansi Keuangan dalam Harahap 2006:17 :
a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian
yang telah lewat bukan masa kini, sehingga laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi apalagi untuk meramalkan masa depan atau menentukan nilai perusahaan saat ini.
b. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pihak tertentu atau pihak khusus saja seperti untuk pihak yang akan membeli perusahaan.
c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran
dan berbagai pertimbangan. d.
Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. e.
Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. f.
Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwatransaksi daripada bentuk hukumnya formalitas.
g. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan
pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan
2.1.2 Kinerja Keuangan