pihak luar dalam mengidentifikasikan kebijakan, program, dan aktivitas mana yang menjadi corporate social responsibility tersebut, dan yang mana pula yang
murni kebijakan, program, dan aktivitas yang murni bisnis. Bagaimanapun juga, corporate social responsibility harus memasuki ranah
etika sekaligus hukum. Corporate social responsibility sebagai etika menjamin adanya kemauan perusahaan untuk melakukan ativitas khusus demi kesejahteraan
pekerja dan masyarakat. Sedangkan sebagai hukum, maka tanggung jawab social perusahaan bersifat terbuka bagi pihak lain untuk diketahui. Oleh karena itu
dimasukkannya tanggung jawab sosial perusahaan sebagai kewajiban hukum semestinya melahirkan tanggung jawab bagi perusahaan untuk memberikan
laporan tentang pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Jika tidak maka tangung jawab social perusahaan hanya bersifat sukarela bukan kewajiban.
Siagian, 2010:71.
2.1.3.2 Isu-Isu atau Konsep-Konsep yang Memberi Kontribusi pada Corporate Social Responsibility
1. Good Corporate Governance
Dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, manajemen perusahaan dalam mengejar keuntungan secara maksimal, seringkali masalah
etika tidak mendapat perhatian secara wajar bahkan sering terjadi pelanggaran etik ketika suatu keputusan diambil. Pelanggaan asas-asas etika umumkaidah-
kaidah dasar moral yang tidak jarang ditemui antara lain: 1.
Kewajiban berbuat baik beneficecience
Universitas Sumatera Utara
2. Kewajiban tidak berbuat tindakan yang tidak merugikan masyarakat
do no harm to the society and environment 3.
Menghormati otonomi manusiarespect for person 4.
Berlaku adiljustice, fairness
Untuk mencapai keadaan diatas, jelaslah perusahaan memerlukan suatu sistem tata kelola yang baik agar perilaku para bisnis mempunyai arahan yang
dapat dijadikan rujukan. Rujukan yang dimaksud telah dikemas dalam sebuah rumusan yang disebut Good Coporate Governance GCG. Good Coporate
Governance adalah sebagai sebuah sistem dan seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan seperti
pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi, demi tercapainya tujuan perusahaan. Dalam dasarwasa petama abad XXI, GCG telah menjadi
pembicaraan hangat khususnya dilingkungan institusi pemerintah dan tidak terkecuali institusi global seperti International Moneter Fund IMF, Bank
Dunia Wold Bank, Asia Pacific Economic Coorporation APEC, Organization of European Cooperation Development OECD, ADB Asian
Development Bank Sinulingga, 269-270:2010. GCG mempunyai lima prinsip yang dijadikan untuk pengelolaan
perusahaan yang lebih baik oleh para pelaku usaha yaitu: a.
Prinsip keterbukaan Transparency Prinsip ini menuntut keterbukaan atas informasi.
b. Prinsip Akuntabilitas accountability
Universitas Sumatera Utara
Prinsip ini menuntut perwujudan atas kejelasan berkenaan dengan fungsi, susunan, sistem, dan tanggungjawab tiap-tiap bagian yang ada
dalam suatu perusahaan. c.
Prinsip Pertanggungjawaban Responsibility Prinsip ini menegaskan bahwa perusahaan harus memiliki kepatuhan
terhadap hukum atau peraturan perundang-undangan yang sah atau berlaku sah, seperti kepatuhan atas hukum yang perpajakan, hukum
yang bekenaan dengan hubungan antara pelaku-pelaku industri dan para pekerjanya, hukum berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja, hukum yang berkenaan terhadap lingkungan, hukum yang berkenaan dengan pemeliharaan hubungan yang harmonis dan saling
mendukung antara pelaku-pelaku usaha dalam masyarakat, dan lainya. d.
PrinsipKemandirian Independency Prinsip ini menegaskan perlunya pengelolaan perusahaan secara
profesional tanpa adanya benturan-benturan kepentingan ataupun tekanan dan campuran tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan berbagai hukum yang sah. e.
Prinsip kesetaraan dan kewajaran Fairness Prinsip ini menuntut, bahwa dalam semua aktivitas ekonomi
perusahaan harus menghomati nilai-nilai keadilan, kepatuhan atau kewajaran, dalam memenuhi hak setiap pemangku kepentingan dengan
segala kepentingan masing-masing Hasmadillah 2005, dalam
Siagian, 33-34:2010
.
Universitas Sumatera Utara
2. Pembangunan Berkelanjutan