Dampak Fisik Dampak Psikologis

kelainan kongenital maupun degeneratif, ataupun bersifat sekunder akibat proses lain seperti peradangan, arteriosklerosis, hipertensi dan diabetes melitus, oleh karena itu penyebab stroke sangat kompleks Misbach, 1997. Stroke terjadi akibat tersumbatnya peredaran darah pada otak dengan gejala yang spontan dan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh otak tidak dapat diedarkan dengan baik, hal ini dapat mengakibatkan radang fungsi otak, dan jika terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan pusing, pingsan, lumpuh bahkan kematian Idris, 2007. Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa stroke adalah penyumbatan pembuluh darah dan pecahnya pembuluh darah otak sehingga mengakibatkan aliran darah ke otak mengalami gangguan sehingga nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan otak tidak terpenuhi.

2. Dampak yang diakibatkan oleh Stroke

Gejala dan tanda yang sering dijumpai pada individu-individu yang sedang mengalami dan setelah serangan stroke. Feigin 2006 mengatakan bahwa stroke mengakibatkan berbagai gangguan fisik sehingga mengakibatkan individu mengalami keterbatasan dalam hidupnya, gangguan fisik tersebut adalah :

a. Dampak Fisik

1 80 pasien stroke mengalami penurunan parsial atau total gerakan dan kekuatan lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh kelumpuhan parsial disebut paresis, kelumpuhan total disebut paralisis. 2 80-90 menderita kebingungan–masalah dengan kemampuan berfikir dan mengingat. Universitas Sumatera Utara 3 30 mengalami satu atau lebih masalah komunikasi. Mereka mungkin tidak mampu berbicara atau memahami bahasa lisan disebut afasia atau disfasia, gejalanya mencakup kesulitan memilih kata-kata yang tepat untuk diucapkan atau ditulis, kesulitan memahami tulisan, pemakaian kata-kata tanpa makna, dan masalah memahami kata. Mereka mengalami kesulitan berbicara, berbicara pelo, atau sama sekali tidak mampu bersuara meskipun tetap mengerti bahasa lisan disartia. 4 30 mengalami kesulitan menelan disfagia 5 10 mengalami masalah melihat benda-benda di satu sisi dan 10 memiliki penglihatan ganda. 6 Kurang dari 10 mengalami gangguan koordinasi saat duduk, berdiri dan berjalan ataksia. 7 Hingga 70 mengalami gangguan suasana hati, termasuk depresi. 8 Gangguan kesadaran seperti pingsan bahkan sampai koma. Masalah fisik yang dihadapi oleh penderita kelumpuhan pascastroke sangat berdampak pada aktivitas sehari-hari individu. Keterbatasan yang dialami oleh penderita pascastroke akan sangat mempengaruhi kehidupan istri penderita sebagai pendamping suami.

b. Dampak Psikologis

Pada saat individu mengalami penyakit kronis seperti stroke, maka individu maupun keluarganya akan mengalami goncangan dan ketakutan, khususnya istri yang menjadi caregiver utama suami yang terserang stroke hal ini disebabkan Universitas Sumatera Utara oleh sesuatu yang yang dialami tidak pernah terduga sebelumnya. Shimberg 1990 mengatakan bahwa stroke dapat mempengaruhi kondisi psikologis penderitanya, ada beberapa masalah psikologis yang dirasakan oleh penderita pascastroke,yaitu : 1 Kemarahan Kebanyakan penderita stroke mengalami kesulitan dalam mengekspresikan kemarahannya bahkan sering kali merasa tidak mau patuh dan melawan para caregiver, dokter dan ahli terapinya. Mereka juga bisa memaki-maki dengan kata-kata yang menyakitkan dan memukul secara fisik. Penderita juga sering memiliki amarah yang meledak-ledak. 2 Isolasi Penderita kelumpuhan akibat stroke dapat mengakibatkan individu melakukan penarikan diri dari lingkungannya, karena perasaan mereka sering tidak perduli pada orang lain. Sering kali teman-teman mereka meninggalkan mereka karena tidak tahu bagaimana harus bereaksi dengan penderita kelumpuhan tersebut. 3 Kelabilan Emosi Penderita stroke memiliki reaksi-reaksi emosional yang membingungkan. Kelabilan emosi merupakan gejala yang aneh, terkadang penderita stroke tertawa atau menangis tanpa alasan yang jelas. Tangisan yang tidak dapat dikontrol padahal dulunya penderita bukanlah orang yang emosional. Emosi yang sebaliknya juga dapat terjadi, yaitu tertawa yang tidak dapat dikontrol. Universitas Sumatera Utara 4 Kecemasan yang berlebihan Sebagian penderita mungkin memperlihatkan ketakutannya ketika keluar rumah, keadaan ini dinamakan agorafobia. Hal ini terjadi karena mereka merasa malu ketika bertemu dengan orang lain, sekalipun dengan teman lamanya. Perasaan malu ini mungkin timbul akibat adanya gangguan pada kemampuan bicara dan kelumpuhan yang dialaminya. 5 Depresi Depresi adalah perasaan marah yang berlangsung di dalam batin, beberapa depresi tidak hanya bersifat reaktif, tetapi penderita kelumpuhan pascastroke akan bereaksi terhadap semua kehilangannya dan merasa putus asa. Gangguan depresi merupakan gangguan yang paling sering dikaitkan dengan stroke. Depresi berpengaruh terhadap penyembuhan yaitu memperlambat penyembuhan fisik. Peneliti memasukkan dampak fisik dan dampak psikologis dari serangan stroke untuk menggambarkan bagaimana pengaruh dampak serangan stroke yang dialami suami yang terserang stroke terhadap kesulitan yang mungkin dialami oleh istri selama merawat suami dan bagaimana istri akan dalam menghadapi perubahan yang terjadi pada perkawinannya dengan kondisi suaminya yang stroke.

3. Skala Kecacatan Stroke The Modified Rankin Scale