d. Persiapan untuk pengumpulan data
Peneliti mencari beberapa responden yang sesuai dengan kriteria sampel yang ditentukan, meminta kesediaanya untuk menjadi responden dn mengumpulkan
data tentang calon responden tersebut. e. Membangun rapport
Setelah memperoleh kesediaan dari responden tanda tangan responden pada lembar inform consent, peneliti meminta kesediaan responden untuk bertemu
dan mulai membangun rapport. Setelah itu peneliti dan responden mengadakan kesepakatan yang meliputi waktu dan tempat wawancara serta
persyaratan lain yang diajukan kedua belah pihak.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Hal-hal yang perlu dilakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah : a.
Menghubungi responden sesuai dengan karakteristik responden. b.
Membuat janji pertemuan dengan responden yang bersedia memberikan informasi sesuai dengan waktu yang disepakati.
c. Informed consent, yaitu responden menyatakan persetujuannya untuk terlibat
dalam penelitian, setelah ia mendapatkan informasi yang benar tentang penelitian yang melibatkannya tersebut Kvale Neuman dalam Poerwandari,
2007. d.
Meminta izin responden untuk merekan pembicaraan pada alat perekam dari awal sampai akhir wawancara.
e. Sebelum melakukan wawancara mendalam terlebih dahulu diawali dengan
percakapan-percakapan ringan agar suasana tidak kaku pada saat wawancara.
Universitas Sumatera Utara
f. Wawancara dimulai dari pertanyaan-pertanyaan umum yang kemudian makin
lama makin khusus berdasarkan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya.
3. Tahap Pencatatan Data
Data yang telah diperoleh dari wawancara dituangkan ke dalam bentuk verbatim berupa tulisan. Sedangkan data yang didapatkan dengan metode
observasi berupa data deskriptif berbentuk narasi. Data ini selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
4. Metode Analisis Data dan Interpretasi Data
Poerwandari 2007 mengatakan bahwa setelah wawancara, peneliti menganalisis dan menginterpretasi data yang dimulai dengan membuat verbatim
dari hasil wawancara. Verbatim adalah mendengarkan lalu menulis kata per kata hasil rekaman wawancara kemudian diketik.
Kemudian peneliti melakukan koding, yaitu membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh yang dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan
mensistemasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Dengan demikian pada
gilirannya peneliti akan dapat menemukan makna dari data yang dikumpulkan. Setelah koding dilakukan, peneliti mulai menganalisis dengan membaca
berulang-ulang untuk mendapatkan pemahaman umum yang menyeluruh mengenai fenomena yang diteliti. Setelah analisis dilakukan selanjutnya dilakukan
interpretasi yang mengacu pada upaya memahami data secara lebih ekstensif
Universitas Sumatera Utara
sekaligus mendalam. Peneliti memiliki perspektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui perpektif tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI
Pada Bab ini akan diuraikan hasil analisa wawancara dalam bentuk narasi. Untuk mempermudah pembaca dalam memahami kepuasan perkawinan istri yang
memiliki suami penderita stroke, maka data akan dijabarkan, dianalisa, dan interpretasi per subjek. Analisa data akan dijabarkan dengan menggunakan aspek-
aspek yang terdapat dalam pedoman wawancara.
Dalam Bab ini akan digunakan kode-kode untuk memudahkan melihat hasil wawancara yang terdapat pada lampiran. Contoh kode yang digunakan seperti
W1.R2b.110-119hal.3, yang berarti pernyataan tersebut terdapat pada wawancara pertama pada partisipan pertama, yang terdapat pada baris 110 sampai
119, dimana pernyataan tersebut terdapat pada halaman 3.
A. Partisipan I 1. Analisa Data
a. Identitas Diri Partisipan I Tabel 1 Gambaran Umum Partisipan I
Keterangan Partisipan I
Nama Samaran Leris
Jenis Kelamin Perempuan
Usia 37 tahun
Pendidikan Terakhir SMA
Status Menikah Pekerjaan Ibu
Tumah Tangga
Jumlah anak 2 orang
Lama perkawinan 7 tahun
Universitas Sumatera Utara