Observasi Umum Partisipan III Tabel 8. Waktu Wawancara Partisipan III

menyelesaikan tugas rutinnya memasak dan memberikan suaminya makan. Pada saat wawancara berlangsung, suami partisipan sedang latihan berjalan seperti biasa. Partisipan mengakui bahwa pascastroke, banyak perubahan yang terjadi dalam keluarganya. Suami yang stroke mempengaruhi kehidupan sehari-hari partisipan.

2. Observasi Umum Partisipan III Tabel 8. Waktu Wawancara Partisipan III

No Responden Tanggal Wawancara Waktu Wawancara Tempat wawancara 1 Responden III 15 November 2008 13.30-14.30 WIB Rumah Partisipan III 2 Responden III 16 November 2008 10.00-11.30 WIB Rumah Partisipan III Partisipan adalah seorang wanita yang memiliki tinggi badan sekitar 155 cm dan berat badan sekitar 55 kg, berkulit sawo matang dan berambut panjang. Saat peneliti pertama kali menemui partisipan saat itu partisipan mengenakan kaos warna hijau bermotif bunga dan mengenakan celana dibawah lutut yang berwarna ungu. Partisipan tinggal di rumah bercat warna biru, disamping rumah partisipan terdapat rumah dengan ukuran dan bentuk yang sama, dimana rumah tersebut adalah milik partisipan yang disewakan. Wawancara dilakukan dengan posisi partisipan duduk di kursi kayu panjang sejajar dengan peneliti. Saat wawancara dilakukan partisipan mengikat rambutnya yang panjang, tampak rambut partisipan sudah memutih. Wajahnya tampak guratan-guratan halus menunjukkan usia yang sudah lanjut dari partisipan. Saat Universitas Sumatera Utara wawancara dimulai partisipan mencondongkan badannya kearah peneliti dan menjawab pertanyaan dengan serius. Selama wawancara berlangsung, tampak partisipan memegang lutut saat bercerita sambil tertawa, mengangkat kedua kakinya dan memegang rambutnya yang terikat. Terdapat gangguan saat wawancara ini dilakukan, dimana salah seorang anak dari tetangga partisipan menawarkan buah nenas untuk dimakan oleh partisipan dan peneliti. Hal ini disebabkan oleh wawancara yang dilakukan diteras rumah partisipan. Setelah itu wawancara dilakukan setelah selesai memakan nenas. Selain itu, salah satu dari tetangga partisipan juga menemui peneliti untuk diajak bercerita. Sehingga wawancara ini terhenti selama 15 menit. Keesokan harinya wawancara kedua dimulai pada pukul 10.00 WIB saat suami partisipan sedang melatih diri untuk berjalan. Saat itu peneliti menyarankan untuk melakukan wawancara di dalam rumah dalam usaha untuk mengurangi gangguan wawancara. Partisipan bersedia melakukan wawancara di dalam rumah. Partisipan dan peneliti duduk dikursi tamu yang ada dirumah. Posisi duduk sejajar menghadap kearah dapur. Tampak ruang tamu partisipan berukuran sekitar 3x3 cm 2 , ruang tamu ini diisi oleh 2 buah kursi tempat peneliti duduk dan partisipan. Disudut kiri ruangan terdapat tempat tidur biasanya tempat suami partisipan tidur siang hari. Di depan tempat tidur ada TV berukuran 14``. Partisipan mengenakan kaos berwarna biru dengan celana panjang berwarna hitam. Sepanjang wawancara kedua ini partisipan sering tertawa, menunduk, mengangguk, menunjuk, dan mengangkat kakinya. Wawancara terganggu ketika suami partisipan datang setelah selesai berjalan. Partisipan meminta suaminya Universitas Sumatera Utara untuk berjemur dan mencoba berjalan berulang-ulang. Suami menuruti permintaan partisipan dan kemudian wawancara dilanjutkan kembali.

3. Data Wawancara Partisipan III a. Gambaran Stroke Suami Partisipan