Latihan Materi Diklatpim Tingkat III Lengkap | Edukasi PPKn HUKUMADM.NEGARApim3

k. Asas motivasi; l. Asas kepantasan dan kewajaran; m. Asas pertanggung-jawaban; n. Asas kepekaan; o. Asas penyelenggaraan kepentingan umum; p. Asas kebijaksanaan; q. Asas itikad baik; Lebih lanjut di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan nepotisme disebutkan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi:

a. Asas Kepastian Hukum, yaitu asas dalam negara hukum

yang mengutamakan landasan peraturan perundang- undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara;

b. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, yaitu asas yang

menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara;

c. Asas Kepentingan Umum, yaitu asas yang mendahulukan

kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif;

d. Asas Keterbukaan, yaitu membuka diri terhadap hak

masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara; e . Asas Proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara;

f. Asas Profesionalitas,yaitu asas yang mengutamakan

keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

g. Asas Akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan setiap

kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akhirnya perlu dikemukakan bahwa asas-asas pemerintahan yang baik tersebut semula berasal dari pemikiran dan praktek di Negeri Belanda, di Indonesia aparatur negara dan aparatur pemerintah selaku abdi negara dan abdi masyarakat dalam melaksanakan tugas sehari-hari dituntut dapat melaksanakan asas-asas umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik, karena dewasa ini aparatur negara dan pemerintah di dalam pelaksanaan tugas-tugas administrasi negara telah dibatasi oleh berbagai peraturan perundang-undangan yang mengarah kepada kepemerintahan baik atau good governance dan supremasi hukum.

H. Latihan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Peradilan Tata Usaha Negara? 2. Jelaskan latar belakang pemikiran lahir PTUN? 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Keputusan TUN? 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sengketa TUN? 5. Sebutkan asas umum penyelenggaraan negara yang baik?

I. Rangkuman

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Pokok- pokok Kekuasaan Kehakiman, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999, Pasal 10 disebutkan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Peradilan di lingkungan : 1. Peradilan Umum; 2. Peradilan Agama; 3. Peradilan Militer; 4. Peradilan Tata Usaha Negara. Namun setelah lebih kurang 15 tahun Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tersebut berjalan dari keempat jenis Peradilan tersebut di atas baru tiga jenis Peradilan yang sudah ada, yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Militer, sedangkan Peradilan Tata Usaha Negara belum ada, baru pada tahun 1986 Peradilan Tata Usaha Negara laihr dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986. Adapun sebagai dasar pemikiran kelahiran Peradilan Tata Usaha Negara, diantaranya adalah : 1. Bahwa Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bertujuan mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram serta tertib yang menjamin persamaan kedudukan warga masyarakat dalam hukum, dan yang menjamin terpeliharanya hubungan serasi, seimbang serta selaras antara aparatur di bidang Tata Usaha Negara dengan para warga masyarakat; 2. Dalam rangka mewujudkan tata kehidupan tersebut, dengan jalan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan nasional secara bertahap, diusahakan untuk membina, menyempurnakan, dan menertibkan aparatur di bidang Tata Usaha Negara, agar mampu menjadi alat yang efisien, efektif, bersih, serta berwibawa, dan dalam melaksanakan tugasnya selalu berdasarkan hukum dengan dilandasi semangat dan sikap pengabdian untuk masyarakat. Dengan memperhatikan landasan pemikiran sebagaimana telah diuraikan di atas, maka tujuan PTUN diciptakan adalah untuk menyelesaikan sengketa antara Pemerintah dengan warga negaranya. Dalam hal ini sengketa yang timbul sebagai akibat dari adanya tindakan-tindakan Pemerintah yang melanggar hak warga negaranya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PTUN diadakan dalam rangka memberi perlindungan kepada rakyat. Dengan kata lain tujuan PTUN sebenarnya tidak semata-mata untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak perseorangan, melainkan juga untuk melindungi hak-hak masyarakat. Dengan lahirnya Peradilan Tata Usaha Negara, maka kepada seluruh warga Negara Indonesia diberikan kesempatan untuk mengajukan gugatan setiap Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh Pejabat Administrasi Negara apabila keputusan tersebut merugikan, selain itu keberadaan PTUN juga memberikan perhatian kepada seluruh Pejabat Administrasi Negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya, terutama apabila mengeluaran suatu Keputusan agar dikemudian tidak ada pihak yang dirugikan, sehingga tidak muncul adanya gugatan di PTUN. Dalam usaha menciptakan penyelenggaraan pemerintah yang efisien, efektif dan wibawa serta mampu memberikan perlindungan hukum 94 terhadap masayarakat, pemerintah tidak hanya didasarkan pada keberadaan Peradilan Tata Usaha Negara, namun demikian pemerintah juga menerapakan asas-asas umum penyelenggaraan Negara yang baik, sebagaimana yang diatur di dalam Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Asas- asas umum penyelenggaraan negara yang baik meliputi: 1. Asas Kepastian Hukum; 2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara; 3. Asas Kepentingan Umum; 4. Asas Keterbukaan; 5. Asas Proporsionalitas; 6. Asas Profesionalitas; dan 7. Asas Akuntabilitas. BAB IX P E N U T U P

A. Simpulan