Hans Kelsen, Hukum Tata Negara ialah hukum mengenai C. van Vollenhoven mengatakan bahwa Hukum Tata Negara Djokosutono memandang Hukum Tata Negara sebagai hukum G. Pringgodigdo mengemukakan bahwa Hukum Tata Negara Kusumadi Pudjosewojo mengemukakan bahwa Hu

BAB IV HUKUM TATA NEGARA DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu menjelaskan pengertian Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara serta perbedaan dan hubungannya

A. Pengertian Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara

Sebelum membahas apa itu Hukum Administrasi Negara atau disingkat HAN, terlebih dahulu perlu dikemukakan adanya beragam peristilahan yang dipergunakan untuk istilah HAN. Keragaman peristilahan yang dipergunakan untuk HAN juga muncul di- lingkungan Perguruan Tinggi Cq. Fakultas Hukum di Indonesia, ada yang menggunakan istilah Hukum Administrasi Negara HAN, Hukum Tata Pemerintahan HTP, Hukum Tata Usaha Negara HTUN. Namun setelah ada kesepakatan para pengasuh mata kuliah hukum di Cibulan pada tanggal 26-28 Maret 1973, Fakultas Hukum baik negeri maupun swasta lebih banyak menggunakan peristilahan hukum administrasi negara, walaupun masih ada juga yang menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan. Beberapa pengertian Hukum Tata Negara yang dikemukakan oleh ahli:

1. Hans Kelsen, Hukum Tata Negara ialah hukum mengenai

Negara “der wohlende staat” yang memberi bentuk Negara, hal mana tercantum dalam Undang-Undang Dasarnya; 2. J.H.A Logemann dalam bukunya “Over de Theorie van een Stellig Staatsrecht mengatakan, bahwa Hukum Tata Negara ialah serangkaian kaidah hukum mengenai jabatan atau kumpulan jabatan di dalam Negara dan mengenai lingkungan berlakunya hukum dari suatu Negara. Dalam buku Het Staatsrecht van Indonesia disebutkan bahwa “Hukum Tata Negara itu ialah hukum organisasi negara;

3. C. van Vollenhoven mengatakan bahwa Hukum Tata Negara

merupakan hukum tentang distribusi kekuasaan Negara;

4. Djokosutono memandang Hukum Tata Negara sebagai hukum

mengenai organisasi jabatan-jabatan Negara di dalam rangka pandangan mereka terhadap “Negara sebagai organisasi”;

5. G. Pringgodigdo mengemukakan bahwa Hukum Tata Negara

ialah hukum mengenai konstitusi Negara dan konstelasi dari Negara, dank arena itu Hukum Tata Negara disebut juga Hukum Konstitusi Negara hukum mengenai konstitusi;

6. Kusumadi Pudjosewojo mengemukakan bahwa Hukum tata

Negara ialah hukum yang mengatur bentuk negara dalam hubungan kesatuan atau federal dan bentuk pemerintah dalam hubungan kerajaan atau republik yang menunjuk masyarakat- masyarakat hukum yang atasan dan masyarakat bawahan beserta tingkat imbangannnya hierarki yang selanjutnya menunjukkan alat-alat perlengkapan Negara yang memegang kekuasaan penguasa dari masyarakat-masyarakat hukum itu beserta susunan terdiri dari seorang atau sejumlah orang, wewenang tingkatan imbangan dari dan antara alat-alat perlengkapan itu. 37 Selanjutnya akan diuraikan beberapa pengertian HAN yang dikemukakan oleh para ahli hukum, di antaranya:

1. E. Utrecht mengetengahkan “HAN hukum pemerintahan

adalah menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan akan memungkinkan para pejabat Ambsdrager administrasi negara melakukan tugas mereka yang khusus”. Selanjutnya E. Utrecht menjelaskan bahwa HAN adalah yang mengatur sebagian lapangan pekerjaan administrasi negara 13 .

2. Cornelis van Vollenhouven mengemukakan bahwa HAN ialah