RAD-PG Provinsi Jawa Tengah 2011-2015
14
2 Penanganan Kasus Gizi Buruk.
Posyandu sebagai pos pelayanan kesehatan yang terdepan menjadi ujung tombak dalam penjaringan masalah
kekurangan gizi pada balita. Kasus anak balita yang ditemukan menderita gizi buruk dirujuk ke Puskesmas
danatau ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan.
Hingga tahun 2011, seluruh kasus balita gizi buruk di Jawa Tengah telah mendapat perawatan yang
memadai sudah mencapai 100. Nampak dari Gambar 5 terjadi penurunan jumlah kasus balita gizi buruk pada
kurun waktu 2008-2011. Pada tahun 2008 kasus balita gizi buruk mencapai 5.171 kasus 0,20. Pada tahun 2011
jumlah kasus menurun hingga menjadi 1.830 kasus 0,07.
Gambar 5. Perkembangan jumlah kasus balita gizi buruk Jawa Tengah Tahun 2008-2011
Sumber: Dinas Kesehatan Jawa Tengah 2008-2011
2.1.2. Peningkatan Aksesibilitas Pangan Beragam
Aksesibilitas pangan berkaitan dengan kemampuan semua rumah tangga dan individu dengan sumber daya yang dimiliki
untuk memperoleh pangan yang cukup untuk kebutuhan gizinya. Aksesibilitas pangan ini mencakup ketersediaan pangan, distribusi
pangan, akses pangan dan stabilitas harga pangan, serta konsumsi
RAD-PG Provinsi Jawa Tengah 2011-2015
15
pangan. Adapun
status pencapaian
pembangunan pilar
aksesibilitas pangan beragam disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Status Pencapaian Pembangunan Pilar Aksesibilitas Pangan Beragam
No Indikator
Acuan Dasar
2010 Saat
ini 2011
Target RAD-PG
sd 2015
Status Capaian
Sumber Data
Target Keluaran : Meningkatnya tingkat keragaman konsumsi dan skor PPH
2 Peningkatan
Aksesibilitas Pangan a.
Jumlah Desa Mandiri Pangan yang
dikembangkan 144 Desa
222 Desa 422 Desa
BKP b.
Jumlah lumbung pangan yang
direvitalisasi 186
Lumbung 236
Lumbung 516
Lumbung BKP
c. Jumlah wilayah rawan
pangan yang tertanga- ni oleh PDRP
31 Desa 34 Desa
50 Desa BKP
d. Tersedianya peta keta-
hanan dan kerentanan pangan FSVA
29 Kabupaten
537 Kecamatan
8.577 Desa
Kelurahan BKP
e. Persentase Kab.Kota
yang melaksanakan Surveilans Pangan
dan GiziSKPG 50
70 100
BKP f.
Jumlah LDPM di daerah produsen
pangan 24
Gapoktan 108
Gapoktan 228
Gapoktan BKP
g. Jumlah KabKota
yang memiliki data dan informasi tentang
distribusi, harga dan akses pangan
35 KabKota
35 KabKota
35 KabKota
BKP
h. Jumlah KabKota
yang melakukan pe- mantauan dan peman-
tapan distribusi, harga dan akses pangan
35 KabKota
35 KabKota
35 KabKota
BKP
i. Skor PPH
86,02 88,70
95,00 BKP
j. Jumlah desa P2KP
Percepatan Pengane- karagaman Konsumsi
Pangan 250 Desa
380 Desa 900 Desa
BKP
k. Jumlah Kab dan Kota
yang melaksanakan promosi penganeka-
ragaman konsumsi pangan dan keamanan
pangan 21
Kabupaten 31
KabKota 35
KabKota BKP