Akses terhadap sanitasi layak Keluarga dengan kepemilikan persediaan air bersih

RAD-PG Provinsi Jawa Tengah 2011-2015 54 dan peran LSM dan CSR dalam menggalakkan pola hidup bersih dan sehat cukup intens sehingga kesadaran masyarakat meningkat. Gambar 28. Persentase Rumah Tangga yang menggunakan air bersih tahun 2010 Sumber : Dinas Kesehatan 2010 diolah

2.1.4.7 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Upaya menurunkan angka kematian ibu, utamanya saat kelahiran, dilakukan melalui peningkatan persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal cakupan kunjungan kehamilan ke empat K4 dan peningkatan persalinan oleh tenaga kesehatan. Sampai dengan tahun 2010 cakupan K4 sebesar 92,04 dan kelahiran hidup dengan proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih sebesar 93,93. Kondisi ini belum sesuai dengan target MDGs sebesar 100. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tertinggi di Kabupaten Karanganyar 93 dan terendah di Kota Pekalongan 43. Tingginya persentase di Kabupaten Karanganyar disebabkan antara lain oleh tingginya kesadaran masyarakat karena Kabupaten Karanganyar sebagai pencetus lahirnya Desa Siaga yang pada awalnya menggunakan istilah DS3. Pada Gambar 29 dapat dilihat bahwa sampai dengan RAD-PG Provinsi Jawa Tengah 2011-2015 55 tahun 2010 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di kabupatenkota yang masih dibawah rata-rata Jawa Tengah sebanyak 17 kabupatenkota, yaitu Kabupaten Banyumas, , Banjarnegara, Brebes, Tegal, Blora, Cilacap, Purbalingga, Pati, Wonosobo, Pemalang, Jepara, Klaten, Batang, Rembang, Kota Semarang, Kota Pekalongan dan Kota Magelang. Gambar 29. Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di KabupatenKota di Jawa Tengah Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2010

2.1.4.8 Rumah Tangga Sehat

Berdasarkan data hasil pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga dari 35 kabupatenKota se-Jawa Tengah, pada tahun 2009 baru tercatat 2.085.999 rumah tangga dari 8.885.675 rumah tangga sekitar 23. Pada tahun 2010 dari 35 kabupatenKota se-Jawa Tengah berhasil didata sebanyak 2.399.155 rumah tangga. Rendahnya hasil pendataan tersebut disebabkan belum semua kabupatenkota secara rutin mengalokasikan anggaran untuk kegiatan PHBS. Seperti terlihat pada Gambar 30, kondisi tahun 2009, dari 2.085.999 jumlah rumah tangga tersebut, proporsi rumah tangga yang berperilaku bersih dan sehat dengan baik sebanyak 1.328.435 rumah 63,68. Dari data tersebut, tercatat tertinggi di Kota Surakarta 92,77 dan terendah di