RAD-PG Provinsi Jawa Tengah 2011-2015
46
Jawa Tengah. Selain itu pembenahan perilaku untuk hidup bersih dan sehat di sekolah harus ditanamkan sejak dini. Data
tersebut dibutuhkan untuk antisipasi dan menekan angka murid sekolah keracunan jajajan, ke depan akan dilakukan
pencanangan kantin sehat dan gerakan siswa minum susu.
2.1.3.6 Agroindustri dan kelompok tani yang menerapkan Good Handling Practise
Penerapan GHP dalam rangka peningkatan mutu dan keamanan pangan dilakukan dikarenakan saat ini produk
pertanian semakin banyak dan beragam. Penerapan GHP pada proses produksi pertanian sudah mulai dilakukan namun
penggunaan alsintan yang mendukung GHP baru akan dilakukan mulai tahun 2012, dengan fokus sasaran pada
kelompok tani. Sedangkan pada industri pertanian skala besar GHP sudah diterapkan secara menyeluruh dari on farm sampai
off farm.
2.1.3.7 Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan
Untuk meningkatkan daya saing produk perikanan di Jawa Tengah telah dilakukan upaya-upaya antara lain: penerapan
CBIB sejak pemilihan lokasi sampai panen dan mendorong para pelaku usaha memperoleh sertifikat CBIB untuk meningkatkan
produktivitas dan jaminan keamanan pangan. Hingga tahun 2011 jumlah usaha pembudidaya ikan yang tersertifikasi baru
mencapai 115 unit usaha, yang akan ditargetkan pada tahun 2015 mencapai 415 unit. Selain itu juga diupayakan penerapan
GMP, SSOP dan HACCP pada UPI tradisional secara sempurna melalui pendampingan pemerintah sehingga jumlah UPI ekspor
dapat meningkat. Sampai tahun 2011 jumlah UPI yang mendapatkan SKP mencapai 47 UPI dan akan terus
ditingkatkan. Kegiatan lain yang telah dilakukan adalah pelatihan ketrampilan dalam rangka penganekaragaman
RAD-PG Provinsi Jawa Tengah 2011-2015
47
produk olahan hasil perikanan. Hingga tahun 2011 jumlah pengolah ikan skala kecil yang mendapatkan pelatihan
ketrampilan pengolahan hasil perikanan baru mencapai 6 unit usaha yang ditargetkan sampai tahun 2015 mencapai 60 unit
usaha.
2.1.4. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kondisi masyarakat terkait dengan permasalahan gizi dan penyakit berhubungan erat dengan faktor sosial dan budaya di
masyarakat, di antaranya adalah kesadaran masyarakat individu dan keluarga untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, termasuk
sadar gizi. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran guna : 1 mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, 2 menanggulangi penyakit dan
masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, 3 memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta
4 mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Status pencapaian pembangunan pilar
PHBS dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Status Pencapaian Pembangunan Pilar Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
No Indikator
Acuan Dasar
2010 Saat
ini 2011
Target RAD-PG
sd 2015
Status Capaian
Sumber data
Target Keluaran : Meningkatnya keluarga yang ber-PHBS 4.
Pilar Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
a. Persentase kab kota
yang mencapai Rumah Tangga sehat 70
72,64 77
100 Dinkes
b. Persentase kab kota
yang mempunyai desa siaga aktif Strata
Purnama dan Mandiri 30
70 100
100 Dinkes