RAD-PG Provinsi Jawa Tengah 2011-2015
44
bagi unit
usaha pangan
hewani antara
lain tempat
penampungan  susu,  kios  daging,  cold  storage  dan  rumah pemotongan hewan.
Sampai  tahun  2010  telah  tersertifikasi  22  unit  usaha pangan  hewani  berupa  rumah  pemotongan  hewan,  rumah
pemotongan  unggas,  unit  usaha  pengolahan  telur  asin,  unit usaha  retailerkios  daging  dan  unit  usaha  pengolahan  susu.
Pada  tahun  2011  telah  tersertifikasi  sebanyak  5  unit  usaha. Target  untuk  ke  depan  meningkat  sedikit  demi  sedikit,
mengingat  banyak  unit  usaha  yang  mengajukan,  namun  hanya sedikit  yang  mampu  memenuhi  persyaratan  terendah  untuk
memperoleh sertifikat NKV. Disamping
itu pada
Tahun 2010
telah dilakukan
penyuluhan  keamanan  pangan  pada  1.050  IRTP,  pelatihan design  dan  implementasi  cara  produksi  produk  pangan  yang
baik  bagi  350  IRTP  serta  monitoring  dan  verifikasi  penerapan CPPB pada 350 IRTP.
2.1.3.4  Tenaga  Penyuluh  Keamanan  Pangan  dan  Tenaga District Food Inspector di Daerah.
Balai  Besar  POM  telah  melatih  tenaga  PKP  dan  DFI  dengan anggaran  APBN  sejak  tahun  2003  sampai  dengan  tahun  2006.
Jumlah  tenaga  PKP  yang  dilatih  dengan  APBN  sebanyak  163 orang, sedang tenaga DFI sejumlah 62 orang. Sejak 2007 hingga
sekarang  kegiatan  pelatihan  tersebut  sudah  tidak  dialokasikan dari  APBN,  tetapi  dari  APBD  Kabkota.  Pelatihan  PKP  dan  DFI
diselenggarakan  bekerja  sama  dengan  Undip  dan  Lembaga Pengkajian  Mutu  Pendidikan  Provinsi  Jawa  Tengah  pada  tahun
2009  dan  2010  dengan  anggaran  swadana  dari  Pemerintah KabupatenKota.  Jumlah  tenaga  DFI  yang  dilatih  dengan  dana
swadana sejumlah 33 orang dan PKP 16 orang. Meningkatnya
kebutuhan tenaga
PKP dan
DFI di
KabupatenKota  dikarenakan  berkurangnya  tenaga  PKP  dan
RAD-PG Provinsi Jawa Tengah 2011-2015
45
DFI  terlatih akibat pindah tugas atau purnatugas. Oleh karena itu Pemerintah KabupatenKota perlu mengalokasikan anggaran
untuk  pelatihan  PKP  dan  DFI  secara  mandiri  untuk  memenuhi kebutuhan  tenaga  PKP  dan  DFI  sesuai  dengan  proporsi  jumlah
penduduk  1:40.000.  Jumlah  tenaga  PKP  dan  DFI  Jawa  Tengah tampak pada gambar 22.
Gambar 22. Jumlah Tenaga PKP dan DFI Jawa Tengah
Sumber: Balai Besar POM Provinsi Jawa Tengah
2.1.3.5  Fasilitasi Kantin sehat di SDMI dan SMPMTs
Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka mengurangi bahaya  jajanan  berbahaya  yang  beredar  bebas  di  pasaran
adalah  pemberian  advokasi.  Kegiatan  tersebut    menjalankan program  nasional,  yakni  memberikan  makanan  tambahan
sekolah  dan  menggiatkan  usaha  kesehatan  sekolah.  PJAS memegang  peranan  penting,  mengingat  dari  makanan  tersebut
anak akan mendapatkan asupan gizi selama sekolah. Untuk itu, perlu  gerakan  untuk  mengamankan  generasi  muda  dari
ancaman  makanan  yang  mengandung  unsur  obat  berbahaya akan  dilakukan  gerakan  bersama  yang  melibatkan  stakeholder,
konsultan, lembaga donor, serta pihak swasta Terkait hal di atas diperlukan system jaringan informasi dan
komunikasi  di  lapangan,  mengingat  data  per  bulan  Desember 2011,  Jumlah  SDMI  sebanyak  23.526  buah  dan  SMPMTs
sebanyak  4.296  buah  yang  tersebar  di  35  KabupatenKota  se