RAD-PG Provinsi Jawa Tengah 2011-2015
50
PERILAKU CUCI TANGAN 2010
8 4,
70
- 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
120,00
K ot
a pe
ka lo
ng a
n W
o no
so b
o P
em al
an g
R em
ba ng
B an
ja rn
eg ar
a C
ila ca
p G
ro b
og an
S em
ar a
ng B
oy ol
al i
B lo
ra S
ra ge
n K
eb um
en Je
pa ra
Ja w
a te
ng ah
D em
ak P
ur w
or ej
o T
em an
gg un
g B
re be
s B
at an
g P
ek al
on ga
n K
ot a
su ra
ka rt
a T
eg al
P at
i K
ot a
m ag
el an
g K
la te
n P
ur ba
lin g
ga K
en da
l K
ot a
sa la
tig a
W o
no gi
ri K
ot a
se m
ar an
g S
uk oh
ar jo
K ar
an g
an ya
r K
ud us
K ot
a te
ga l
M ag
e la
ng B
an yu
m a
s
Gambar 23. Persentase Perilaku Cuci Tangan di KabupatenKota Tahun 2010
Sumber : Dinas Kesehatan, 2010 diolah
2.1.4.2  Rendahnya pemberian ASI Eksklusif
Merupakan  kondisi  penyebab  masalah  kekurangan  gizi pada  anak  balita.  15,70  keluarga  yang  memiliki  perilaku
dalam  pemberian  ASI  eksklusif.  Walaupun  telah  dikeluarkan peraturan  mengenai    pemberian  ASI  yaitu  Undang-undang
Nomor  36  Tahun  2009  tentang  Kesehatan,  yang  menyebutkan bahwa  ASI  adalah  hak  asasi  bayi  dan  Peraturan  Gubernur
Nomor  56  Tahun  2011  tentang  Peningkatan  Pemberian  ASI Ekslusif, namun kondisi cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi  sampai  6  bulan  di  Jawa  Tengah  masih  sangat  rendah, yakni  43,37 tahun  2009  dan  49,50 tahun  2010.  Sebaran
masing-masing Kabupatenkota pada tahun 2010 Gambar 24, tertinggi  di  Kabupaten  Klaten  75,4  dan  terendah  di  Kota
Pekalongan  18,8.  Tingginya  pemberian  ASI  eksklusif  antara lain
disebabkan tingginya
komitmen para
pemangku kepentingan.  Hal  tersebut  diwujudkan  oleh  Kabupaten  Klaten
melalui  pemberlakuan  peraturan  daerah  Nomor  7  Tahun  2008 tentang Inisiasi Menyusui Dini IMD dan ASI Eksklusif.
RAD-PG Provinsi Jawa Tengah 2011-2015
51
Gambar 24. Persentase pemberian ASI eksklusif pada KabupatenKota Tahun 2010
Sumber : Dinas Kesehatan Prov. Jateng Th.2010 diolah.
2.1.4.3  Jumlah rumah tangga memanfaatkan Posyandu
Indikator  yang  digunakan  adalah  Timbang  Balita  dengan capaian  pada  tahun  2010  sebesar  71,8,  tertinggi  di
Kabupaten  Karanganyar  93  dan  terendah  di  Kota Pekalongan
43,4. Optimalisasi
peran pemberdayaan
masyarakat  terhadap  penggunaan  Posyandu  dan  Desa  Siaga berawal  dari  Kabupaten  Karanganyar  dengan  nama  Desa
Siaga  Sehat  SejahteraDS3  memiliki  peran  yang  penting terhadap  pencapaian  tingginya  pemanfaatan  Posyandu  di
Kabupaten Karanganyar.
Sebaran masing-masing
kabupatenkota sebagaimana Gambar 25.