Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian

a. Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup Konsumsi seseorang dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. b. Pekerjaan Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. c. Keadaan Ekonomi Terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan, tabungan dan hartanya, serta kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung. d. Gaya Hidup Merupakan pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. e. Kepribadian dan Konsep Diri Jenis-jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.

2.3.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian barang jasa seringkali melibatkan dua pihak atau lebih. Umumnya ada lima peranan yang terlibat. Kelima peran tersebut meliputi: a. Pemrakarsa initiator, yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide untuk membeli suatu barang jasa. b. Pembawa pengaruh influencer, yaitu orang yang memiliki pandangan atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian. c. Pengambil keputusan decider, yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian. d. Pembeli buyer, yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata. e. Pemakai user, yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan barang jasa yang dibeli. Dilihat dari proses pengambilan keputusan, proses keputusan pembelian sangat bervariasi. Ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Assael dalam Suryani, 2008:13-15 membagi dalam dua dimensi yaitu tingkat pengambilan keputusan dan derajat keterlibatan saat membeli. Pada dimensi pertama, konsumen dibedakan berdasarkan tingkat pengambilan keputusan. Konsumen sering melakukan pencarian informasi dan evaluasi terhadap merek yang lain sebelum keputusan diambil. Dilain pihak ada pula konsumen yang jarang mencari informasi tambahan, karena konsumen ini telah terbiasa membeli merek tersebut. Pada dimensi kedua, konsumen dibedakan berdasarkan tingkat keterlibatan saat pemilihan suatu merek. Pada saat itu konsumen tidak jarang terlibat terlalu dalam, hal ini dapat terjadi karena: a. Produk amat penting bagi konsumen sebab image pribadi dari konsumen terkait dengan produk. b. Adanya keterkaitan secara terus-menerus dengan konsumen. c. Mengandung resiko yang cukup tinggi. d. Pertimbangan emosional. e. Pengaruh dari norma grup. Keterlibatan yang tinggi digolongkan sebagai high involvement purchase decision, sedangkan keterlibatan rendah digolongkan low involvement purchase decision. Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting untuk dipahami pemasar.

2.3.2 Keputusan Pembelian

Menurut Philip Kotler 2007:223, Keputusan Pembelian yaitu beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. Adapun tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian itu meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi berbagai alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Penjelasan singkat dari tahap-tahap itu adalah: 1. Pengenalan masalah, adalah tahap dimana konsumen mengenali adanya suatu masalah atau kebutuhan. 2. Pencarian informasi, adalah tahap dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi, dilakukan dengan cara meningkatkan perhatian atau aktif mencari informasi. 3. Evaluasi berbagai alternatif, adalah tahap dimana konsumen menggunakan informasi yang telah didapat untuk mengevaluasi merek-merek alternatif. 4. Keputusan pembelian, adalah tahap dimana konsumen benar-benar melakukan pembelian. 5. Perilaku pasca pembelian, adalah tindakan lebih lanjut setelah melakukan pembelian berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan.

2.4 Penelitian Terdahulu