Kategorisasi Iklan Televisi Iklan Televisi .1 Defenisi Iklan Televisi

program dan periklanannya. Para pelanggan kabel membayar iuran bulanan untuk tiga puluh atau lebih saluran yang mereka terima, termasuk afiliasi jaringan di tingkat lokal dan stasiun-stasiun independen, berbagai jaringan kabel, superstasiun-superstasiun, serta saluran-saluran sistem kabel lokal.

2.2.9.2 Kategorisasi Iklan Televisi

Iklan televisi berkembang dengan berbagai kategori di samping karena iklan televisi perlu kreativitas dan selalu menghasilkan produk-produk iklan baru, namun juga karena daya beli masyarakat terhadap sebuah iklan televisi yang selalu bervariasi karena tekanan ekonomi. Bila dibandingkan dengan media lain, iklan televisi memiliki kategorisasi yang jauh berbeda karena sifat media yang juga berbeda. Kategori besar dari sebuah iklan televisi adalah berdasarkan sifat media ini, di mana iklan televisi dibangun dari kekuatan visualisasi objek dan kekuatan audio Burhan Bungin, 2008:111. Iklan televisi adalah salah satu dari iklan lini atas above-the-line. Umumnya iklan televisi terdiri atas iklan sponsorship, iklan layanan masyarakat, iklan spot Bovee, 1995:405, Promo Ad, dan iklan politik. Iklan sponsorship atau juga yang dimaksudkan dengan iklan konsumen merupakan dominasi utama dalam iklan televisi. Iklan ini perkembangannya lebih pesat karena didukung oleh dana yang besar dan kreativitas yang menakjubkan serta sarat dengan harapan-harapan konsumtif. Iklan layanan masyarakat lebih dimaksudkan untuk memberi informasi tentang sesuatu yang penting bagi masyarakat luas. Iklan ini dilakukan melalui kerjasama dengan pihak-pihak lembaga nonkomersial atau divisi nonkomersial dari sebuah perusahaan komersial. Contohnya iklan bahaya merokok, iklan bahaya narkotika, iklan anti kekerasan, dan sebagainya. Iklan spot ialah iklan yang hanya menampilkan gambar-gambar yang tidak bergerak dengan latar suara tertentu sebagai dukungan utama terhadap gambar tersebut. Iklan ini disebut juga ‘Iklan Kecil’. Promo Ad merupakan bentuk iklan yang menayangkan cuplikan acara tertentu. Promo Ad memandu para audiens untuk memilih acara-acara mana yang perlu, harus ditonton, dan bukan harus tertarik pada iklan itu sendiri. Target utama promo Ad bukan menjual sebuah produk atau jasa, namun jumlah pemirsa yang menonton sebuah acara di televisi tersebut. Dengan meningkatnya jumlah pemirsa terhadap acara tersebut, maka akan meningkat pula rating acara tersebut. Kondisi ini akan sangat menguntungkan untuk meraih sebanyak-banyaknya sponsor untuk acara tersebut. Iklan politik hampir sama dengan iklan konsumen, hanya saja berbeda pada ‘produk’ yang dijual dan penyelesaian akhir tujuan iklan. Iklan politik tidak menjual barang, namun menjual program partai, dan tidak mengarahkan pemirsa kepada perilaku membeli, namun mengarahkan perilaku pemirsa kepada sikap menerima sebuah partai dan memilihnya di saat pemilihan umum.

2.2.10 Bahasa sebagai Realitas Sosial Iklan