Metode Deskriptif pemahaman variabel Clasification klasifikasi

c. Metode Deskriptif pemahaman variabel Clasification klasifikasi

Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman mengenai variabel Clasification klasifikasi maka penulis menginterpretesikannya dalam satu aspek seperti yang terdapat dalam tabel 4.13. Tabel 4.13 Gambaran pemahaman mengenai variabel Clasification No. Pernyataan SP P CP TP STP Total 1c. Saya dapat melakukan transfer online antarbank ke seluruh Bank Anggota jaringan ATM Bersama dan juga jaringan LINK seperti BRI, Bank Mandiri dan BTN. 7 45 45 3 - 100 2c. Transaksi financial berupa transfer, pembayaran tagihan dan isi ulang pulsa dapat diaktifkan jika saya sudah mengaktifkan layanan transaksi financial pada kantor cabang BNI terdekat. 7 46 41 6 - 100 3c. Bahwa penggunaan layanan BNI SMS Banking dapat dilakukan melalui ponsel Blackberry maupun ponsel Non Blackberry. 9 54 31 6 - 100 1c. Instrumen penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif berdasarkan data gambaran pemahaman variabel clasification maka analisisnya adalah : • Jumlah skor untuk 7 orang menjawab SP = 7 x 5 = 35 • Jumlah skor untuk 45 orang menjawab P = 45 x 4 =180 • Jumlah skor untuk 45 orang menjawab CP = 45 x 3 = 135 • Jumlah skor untuk 3 orang menjawab TP = 3 x 2 = 6 Universitas Sumatera Utara • Jumlah skor untuk - orang menjawab STP = Jumlah = 356 Jumlah skor ideal kriterium untuk seluruh item = 5 x 100 = 500 SP. Jumlah skor terendah = 1 x 100 = 100 STP. Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat pemahaman terhadap fasilitas SMS Banking berdasarkan analisisvariabel clasification ialah : 346 : 500 x 100 = 69.2 100 200 300 356 400 500 | STP TP CP | P SP| Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden maka data 356 terletak pada daerah paham P. Bila didasarkan pada kelompok responden, maka dapat diketahui bahwa :7 persen menyatakan sangat paham 7100=7, 45 persen menyatakan paham 45100=45, 45 persen menyatakan cukup paham 45100=45, 3 persen menyatakan tidak paham 3100=3. Dan 0 persen menyatakan sangat tidak paham 0100=0. 2c. Instrumen penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif berdasarkan data gambaran pemahaman variabel clasification maka analisisnya adalah : • Jumlah skor untuk 7 orang menjawab SP = 7 x 5 = 35 • Jumlah skor untuk 46 orang menjawab P = 46 x 4 = 184 • Jumlah skor untuk 41 orang menjawab CP = 41 x 3 = 123 • Jumlah skor untuk 6 orang menjawab TP = 6x 2 = 12 Universitas Sumatera Utara • Jumlah skor untuk - orang menjawab STP = Jumlah = 354 Jumlah skor ideal kriterium untuk seluruh item = 5 x 100 = 500 SP. Jumlah skor terendah = 1 x 100 = 100 STP. Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat pemahaman terhadap fasilitas SMS Banking berdasarkan analisisvariabel clasification ialah : 354 : 500 x 100 = 70.8 100 200 300 354 400 500 | STP TP CP | P SP| Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden maka data 354 terletak pada daerah paham P. Bila didasarkan pada kelompok responden, maka dapat diketahui bahwa :7 persen menyatakan sangat paham 7100=7, 46 persen menyatakan paham 46100=46, 41 persen menyatakan cukup paham 41100=41, 6 persen menyatakan tidak paham 6100=6. Dan 0 persen menyatakan sangat tidak paham 0100=0. 3c.Instrumen penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif berdasarkan data gambaran pemahaman variabel clasification maka analisisnyaadalah : • Jumlah skor untuk 9 orang menjawab SP = 9 x 5 = 45 • Jumlah skor untuk 54 orang menjawab P = 54 x 4 =216 • Jumlah skor untuk 31 orang menjawab CP = 31 x 3 = 93 • Jumlah skor untuk 6 orang menjawab TP = 6 x 2 = 12 Universitas Sumatera Utara • Jumlah skor untuk - orang menjawab STP = Jumlah = 366 Jumlah skor ideal kriterium untuk seluruh item = 5 x 100 = 500 SP. Jumlah skor terendah = 1 x 100 = 100 STP. Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat pemahaman terhadap fasilitas SMS Banking berdasarkan analisisvariabel clasification ialah : 366 : 500 x 100 = 73.2 100 200 300 366 400 500 | STP TP CP | P SP| Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden maka data 366 terletak pada daerah paham P. Bila didasarkan pada kelompok responden, maka dapat diketahui bahwa :9 persen menyatakan sangat paham 9100=9, 54 persen menyatakan paham 54100=54, 31 persen menyatakan cukup paham 31100=31, 6 persen menyatakan tidak paham 6100=6. Dan 0 persen menyatakan sangat tidak paham 0100=0. Universitas Sumatera Utara

d. Metode deskriptif pemahaman variabel Infering menyimpulkan