67
3.1.3 Kerangka Konsep
Dari beberapa model Analisis Wacana Kritis yang ada, model yang peneliti anggap paling sesuai adalah model analisis Theo Van Leewen.
Model ini digunakan untuk mendeteksi dan meneliti bagaimana suatu kelompok atau seseorang dimarjinalkan posisinya dalam suatu wacana serta menggambarkan
bagaimana aktor ditampilkan dalam pemberitaan Eriyanto, 2001:171-172. Menurut Van Leeuwen, ada 2 hal yang perlu diperhatikan ketika kita memeriksa
aktor sosial dalam pemberitaan tersebut. Pertama, eksklusi : apakah dalam teks berita itu
aktor sosial dihilangkan atau disembunyikan dalam pemberitaan? Kalau ya, bagaimana strategi yang dilakukan oleh media dalam menyembunyikan atau mengeluarkan aktor sosial
tersebut? Pengeluaranpenghilangan aktor ini berakibat macam-macam diantaranya dapat
melindungi subjekpelaku dalam satu proses pemberitaan. Kedua, inklusi : bagaimana
aktor yang disebut itu ditampilkan dalam pemberitaan. Dalam inklusi, aktor seseorangkelompok dimasukkandisebut dalam pemberitaan, lalu bagaimana cara
penggambarannya? Meskipun aktor tidak dihilangkan, proses marjinalisasi seseorang atau kelompok tertentu tetap bisa dilakukan.
3.1.4 Model Teoritis
Berdasarkan kerangka konsep di atas, maka model teoritis penelitian ini yaitu: a.
Eksklusi, apakah dalam suatu teks berita ada kelompok atau aktor yang dikeluarkan dalam pemberitaan.
b. Inklusi, bagaimana masing-masing pihak atau kelompok ditampilkan lewat
pemberitaan.
Universitas Sumatera Utara
68
3.1.5 Defenisi Operasional Eksklusi, apakah dalam suatu teks berita ada kelompok atau aktor yang dikeluarkan
dalam pemberitaan a.
Pasivasi, yaitu suatu cara menghilangkan aktorpelaku dengan pemakaian kalimat pasif.
b. Nominalisasi, yaitu suatu cara menghilangkan aktor dengan cara mengubah kata
kerja verbal menjadi kata benda nominal dengan memberi imbuhan pe-an.
c. Penggantian anak kalimat, yaitu penggantian subjek dengan memakai anak kalimat
yang sekaligus berfungsi sebagai pengganti aktor.
Inklusi, bagaimana masing-masing pihak atau kelompok itu ditampilkan lewat
pemberitaan. a.
Diferensiasi-Indeferensiasi, yaitu bagaimana aktor sosial bila ditampilkan dalam teks secara mandiri, suatu kelompok disudutkan dengan menghadirkan kelompok
atau wacana lain yang dipandang lebih dominan. b.
Objektivasi-Abstraksi, yaitu bagaimana aktor sosial ditampilkan dengan memberi petunjuk yang konkret dan aktor sosial ditampilkan dengan memberi petunjuk yang
abstrak c.
Nominasi-Kategorisasi, yaitu bagaimana aktor tersebut ditampilkan apa adanya, yang ditampilkan adalah kategori yang menunjukkan ciri penting dari seseorang.
d. Nominasi-Identifikasi, yaitu bagaimana aktor ditampilkan apa adanya dengan
memberi anak kalimat sebagai penjelas.
Universitas Sumatera Utara
69 e.
Determinasi-Indeterminasi, yaitu apakah aktor disebutkan secara jelas atau aktor disebutkan secara anonim.
f. Asimilasi-Individualisasi, yaitu adanya kategori aktor sosial yang spesifik yang
disebut dalam berita apakah komunitas atau kelompok sosial di mana seseorang itu berada.
g. Asosiasi-Disosiasi, yaitu apakah aktor ditampilkan sendiri ataukah aktor
ditampilkan dengan menghubungkan kelompok lain yang lebih besar.
3.2 Metode Pengumpulan Data