Observasi Teknik Pengumpulan Data

36 kalinya kepada notaris untuk melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Itulah sebabnya yayasan ini diberi nama “Yayasan Tri Tunggal”. Setelah memiliki Akta Notaris maka pada hari selasa tanggal 04 Oktober 1989 Abi sebutan untuk pimpinan mulai melangkah dengan rasa optimis bertawakal kepada Allah SWT memulai membangun gedung yang pertama dengan ukuran 6 x 15 M2 di atas tanah milik Ibu Hayati Nufus istri pimpinan yang berlokasi di Jl. AMD Kp. Jajawai RtRw 0203 Kel. Kadomas Kec. Pandeglang Kab. Pandeglang kode pos 42218. Atas ijin Allah SWT dengan memberikan nikmat dan fadhal yang sangat besar kepada Abi maka selama satu tahun pembangunan gedung Madrasah dapat di selesaikan. Pada tanggal 1 Muharram 1412 H. Bertepatan tanggal 04 Oktober 1990 Madrasah Al-Ihsan diresmikan oleh Bupati Pandeglang Bpk. Drs. H. Suyaman, dan dari situlah kegiatan di Madrasah Al-Ihsan sudah dimulai. Secara Administrasi Madrasah Al-Ihsan masih menginduk kepada Madrasah Aliyah Ciekek Pandeglang dan Madrasah Tsanawiyah Cihideung Pandeglang. Dengan ketekunan dan ketabahan serta keseriusan dari K.H.Asmuni selaku pimpinan melakukan usaha terus menerus kepada pihak terkait yaitu Departemen Agama Kabupaten Pandeglang maka akhirnya pada tangga l9 desember1998 keluarlah surat rekomendasi pindirian Madrasah dari Departemen Agama kantor kabupaten pandeglang yang ditanda tangani oleh Drs.H. Joko Nip. 150 228 593 Kepala Seksi Perguruan Agama Islam dengan nomor :MI- 02PP.01P101998. Berangkat dari jumlah siswa sebanyak 150 orang maka pengurus mengikuti kegiatan proses Akreditasi Madrasah sesuai dengan keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 742 tahun 1997 tentang status Madrasah Swasta, yang persyaratannya harus diajukan kepada Departemen Agama Republik Indonesia Direktorat Jendral pembinaan kelembagaan Agama Islam melalui Departemen wilayah Republik Indonesia kantor Departemen Agama Provinsi Jawa Barat. Alhamdulillah atas usaha tersebut maka pada bulan November tahun 1999 Yayasan Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah Al-ihsan telah mendapat piagam jenjang Akreditasi diakui dari Departemen Agama Republik Indonesia. 37 Piagam jenjang akreditasi DIAKUI untuk Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah dikeluarkan dari Departemen Agama Republik Indonesia Direktorat Jjendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam tanggal 9 November 1999 yang ditandatangani oleh Dr. H.M Bambang Pranowo Nip. 150170055 jabatan Direktur Pembinaan Perguruan Agama Islam dengan nomor surat No: BE.VMA11861999. Dalam perkembangannya madrasah Al-ihsan dipercaya oleh masyarakat maupun pemerintah sebagai lembaga pendidikan yang baik, hal ini dapat di buktikan dengan semakin banyaknya orang tua yang menitipkan para putra- putrinya ke Madrasah Al-ihsan dan dimulai tahun ajaran 20032004 siswa Al- ihsan sudah mencapai 250 orang terdiri dari siswa Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah, sedangkan pengakuan dari pemerintah melalui Departemen Agama kantor wilayah Provinsi Banten telah mengeluarkan nomor statistik Madrasah tepatnya pada tanggal 1 juli tahun 2004. Nomor statistik Madrasah Aliyah yaitu No: KW.281PP00060142004. Dan nomor tersebut ditandatangani oleh Drs. H. Iding Mujtahidin. M.Pd Nip. 150228593 jabatan Kepala Bidang Mapenda Islam pada sekolah umum. Sesuai dengan obsesi pimpinan dengan telah membuat program prioritas unggulan disertai dengan usaha yang keras dan dibantu oleh kurang lebih 30 tenaga pengajar dan bagian T.U. Sedangkan pengakuan dari pemerintah melalui Departemen Agama Republik Indonesia kantor wilayah Provinsi Banten Madrasah Al-ihsan telah mendapat piagam Akreditasi dengan peringkat B baik. PIAGAM AKREDITASI MADRASAH AL-IHSAN Piagam Akreditasi Madrasah Aliyah nomor statistik 312.28.02.01.014 ditanda tangani oleh A.M Romli Nip. 150192324 jabatan Kepala kantor wilayah Departemen Agama Provinsi Banten tanggal 11 desember tahun 2006 dengan NOMOR : Kw.28IDam.0061512006. MADRASAH SETELAH MENDAPAT PIAGAM AKREDITASI Dari semenjak Madrasah Al-ihsan mendapat piagam Akreditasi B tahun 2006 maka dari mulai tahun ajaran 20072008 dan 20082009 kepercayaan masyarakat semakin meluas, bukan dari lingkungan Provinsi Banten saja akan