21 5
Mencegah karyawan meninggalkan organisasi 6
Meningkatkan disiplin kerja 7
Perusahaan dapat mengefisiensikan tenaga karyawan yang potensial 8
Perusahaan dapat bersaing dengan tenaga kerja di pasaran 9
Mempermudah perusahaan mencapai tujuan 10
Melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku 11
Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi maju.
37
Kesimpulan  dari  tujuan  kompensasi  yaitu  untuk  memenuhi  kebutuhan  ekonomi karyawan, mendorong karyawan lebih giat bekerja, menunjukkan bahwa organisasi atau
perusahaan  berlaku  adil  terhadap  karyawannya,  dan  menunjukkan  adanya  penghargaan atas  pekerjaan  karyawan.  Dan  tujuan  lain  dari  kompensasi  adalah  untuk  memperoleh
personil  berkualitas,  mempertahankan  karyawan  yang  ada,  menghargai  pekerjaan karyawan  dan  memberikan  kompensasi  secara  adil  dan  mematuhi  semua  peraturan
perundang-undangan  yang  terkait  dengan  sistem  kompensasi.  Tujuan  pemberian kompensasi juga hendaknya memberikan kepuasan kepada semua pihak, karyawan dapat
memenuhi kebutuhannya, perusahaanorganisasi juga mendapatkan kepuasan atas kinerja karyawanya.
F. Keadilan dalam Kompensasi Finansial
Program kompensasi harus ditetapkan berdasarkan asas keadilan dan kelayakan serta memperhatikan undang-undang  yang berlaku mengenai kesejahteraan karyawan. Prinsip
keadilan dan kelayakan  dalam pemberian kompensasi harus mendapat  perhatian dengan sebaik-baiknya  agar  kompensasi  yang  diberikan  merangsang  motivasi  dan  kepuasan
karyawan.  Apabila  karyawan  merasa  diberi  kompensasi  dengan  tidak  adil,  maka
37 Gouzali Saydam, Manajemen Sumbr Daya Manusia, Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 1996 h. 168
22 karyawan  tersebut  akan  membatasi  atau  mengurangi  produktivitas  dalam  bekerja  atau
bahkan meninggalkan perusahaanorganisasi tersebut. Teori  keadilan  adalah  “Teori  motivasi  yang  menyatakan  bahwa  seseorang  menilai
kinerja  dan  sikapnya  dengan  cara  membandingkan  kontribusinya  pada  pekerjaan  dan keuntungan  yang  diperoleh.”
38
Menurut  Hasibuan  “Besarnya  kompensasi  yang dibayarkan  kepada  setiap  karyawan  harus  disesuaikan  dengan  prestasi  kerja,  jenis
pekerjaan,  resiko  pekerjaan,  tanggung  jawab,  jabatan  kerja,  dan  memenuhi  persyaratan internal konsistensi.”
39
1. Keadilan Internal
“Keadilan  internal  terwujud  ketika  karyawan  menerima  bayaran  menurut nilai  relatif pekerjaannya dalam organisasi  yang sama, evaluasi  kerja merupakan
alat  utama  untuk  menentukan  keadilan  internal”.40  Selain  itu,  keadilan  internal juga  “Menjamin bahwa posisi yang lebih banyak persyaratannya atau orang yang
lebih cakapmampu di dalam organisasi diberi kompensasi lebih tinggi”.
41
Dalam  evaluasi  kerja  merupakan  alat  utama  untuk  menentukan  keadilan internal.  Sebagian besar karyawan peduli pada keadilan kompensasi  internal  dan
eksternal.  Dari  perspektif  karyawan,  keadilan  internal  lebih  penting  karena karyawan  memiliki  lebih  banyak  informasi  mengenai  masalah-masalah
kompensasi  dalam perusahaanorganisasinya sendiri, sehingga informasi  tersebut dapat digunakan untuk membentuk persepsi keadilam kompensasi perusahaan.
2. Keadilan Eksternal
38 Sedarmayanti. op.cit.
39 Malayu S,P. Hasibuan, op.cit.  h.138
40 R. Wayne Mondy, op.cit. h. 6
41 Sedarmayanti. loc.cit.