8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kompensasi
Kompensasi  adalah  segala  sesuatu  yang  diterima  oleh  karyawan  sebagai  balas  jasa atas  kerja  mereka,  baik  berbentuk  barang  langsung  maupun  tidak  langsung.  Adapun
pengertian  kompensasi  yang  dijelaskan  oleh  beberapa  para  ahli  sebagaimana  yang diungkapkan  oleh
Veithzal  dan  Ella  “Kompensasi  merupakan  sesuatu  yang  diterima karyawan  sebagai  pengganti  kontribusi  jasa  mereka  pada  perusahaan
”.1
Adapula kompensasi  menuru
t Suhendra dan Murdiyah ialah “Semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas
jasa yang diberikan kepada perusahaan”.
2
Sedangkan  pengertian  kompensasi  yang  sama  dijelaskan  oleh  Veithzal  dengan pendapat Wayne Mondy bahwa kompensasi adalah
“Total seluruh imbalan yang diterima para  karyawan  sebagai  pengganti  jasa  yang  telah  mereka  berikan”.
3
Pengertian  yang berbeda juga dik
emukakan oleh Robert dan John “Kompensasi merupakan faktor penting yang  mempengaruhi  bagaimana  dan  mengapa  orang-orang  memilih  untuk  bekerja  di
sebuah organisasi dari pada organisasi yang lain”.
4
1 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala,  Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada, 2009 cet. 2. H. 741 2
Suhendar dan Murdiyah Hayati,  Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 cet 1. H. 102
3 R. Wayne Mondy, Manajemen Sumber Daya Manusia  Jilid 2, Terj. Oleh Bayu Airlangga, Human
Resource Management Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2008 cet. 10. H.4 4
Robert L. Mathis and John H.Jackson,  Manajemen Sumber Daya Manusia,  Terj. Oleh Diana  Anggelica, Human Resource Management Jakarta: Salemba Empat: 2006 h. 419
Menurut Andrew F. Sikula kompensasi adalah “Segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen
.”
5
Selain pendapat yang diatas Dale Yoder Ph.
D juga mengemukakan pengertian kompensasi “The payment made to member of  work  teams  for  their  participation,  artinya:  balas  jasa  membuat  anggota  tim  kerja
untuk  dapat  bekerja  sama  dan  berprestasi.”
6
Sedangkan  menurut  Tohardi  bahwa “Kompensasi dihitung berdasarkan evaluasi pekerjaan, perhitungan kompensasi tersebut
dimaksudkan  untuk  mendapatkan  pemberian  kompensasi  yang  mendekati  kelayakan worth dan keadilan equity
”.
7
Berdasarkan uraian di  atas  yang telah  dikemukakan oleh beberapa para  ahli jelaslah bahwa  peranan  serta  pentingnya  masalah  kompensasi  untuk  mensejahterakan  karyawan
dalam  sebuah  perusahaanorganisasi.  Karena  itu  semestinya  pemberian  kompensasi kepada  karyawan  perlu  mendapatkan  perhatian  khusus  dari  organisasi  atau  perusahaan
agar memotivasi para karyawan dan bertahan untuk bekerja di organisasi atau perusahaan tersebut.  Kompensasi  juga  tidak  saja  dapat  diberikan  dalam  bentuk  uang,  tetapi  dapat
juga berbentuk  materil atau benda.  Hal  ini dikarenakan prestasi  yang diberikan kadang- kadang sukar dinilai dengan uang, tetapi lebih mudah diberikan dalam wujud materil atau
benda. Di samping uang dan materil, kompensasi juga dapat diberikan perusahaan berupa fasilias  bagi  karyawan.  Kompensasi  berupa  fasilitas  ini  biasanya  diberikan  sebagai
tambahan dari bentuk kompensasi materil.
B. Sistem Kompensasi
Menurut  J.  Long  mendefinis ikan  sistem  kompensasi  adalah  “Bagian  dari  sistem
reward  yang  hanya  berkaitan  dengan  bagian  ekonomi,  namun  demikian  sejak  adanya keyakinan  bahwa  kompensasi  tidak  dapat  terpisah  dari  keseluruhan  sistem  reward  yang
5 Malayu S,P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan Kunci Keberhasilan, Jakarta:
PT. Ikrar Mandiriabadi: 1997 cet. 9, h.134 6
Ibid. h.133 7
Robert L. Mathis and John H.Jackson, op.cit. h. 420
disediakan  organisasi  untuk  memenuhi  satu  atau  lebih  kebutuhan  individual”
. 8
Jadi sistem  kompensasi  adalah  suatu  penghargaan  yang  berkaitan  dengan  ekonomi  yang
diberikan  oleh  suatu  perusahaanorganisasi  untuk  dapat  memenuhi  kebutuhan karyawanya  sehingga  pekerjaan  yang  dilakukan  mendapat  balasanimbalan  yang  sesuai.
Sistem kompensasi sangat berpengaruh penting dalam membentuk perilaku dalam kinerja seseorang,  dengan  sistem  yang  kurang  baik  maka  akan  berdampak  langsung  pada
karyawan.  Oleh  karena  itu,  dengan  sistem  kompensasi  yang  sesuai  akan  meningkatkan produktivitas karyawan.
Menurut Lockyer menyatakan bahwa sistem kompensasi merupakan Bagian integral dalam  hubungan  industrial  dan  mempengaruhi  efektifitas  hubungan  antara  organisasi
dengan  pekerja.  Disamping  sebagai  alat  motivasi,  kompensasi  juga  sangat  berperan dalam  perubahan  kultur  organisasi
. 9
Sistem  kompensasi  yang  ideal  adalah  Sistem kompensasi  yang  menghargai  seseorang  berdasarkan  usaha  dan   jerih  payah  yang  telah
dikeluarkannya  bukan  berdasarkan  golongan,  pangkat  dan  senioritas.  Sistem  kompensasi merefleksikan bagaimana organisasi menghargai pegawainya.
10
Menurut Siagian yang dikutip oleh Arlan Adinata dalam usaha mengmbangkan suatu sistem  kompensasi,  para  spesialis  di  bidang  manajemen  sumber  daya  manusia  perlu
melakukan empat hal, yaitu: 1.
Melakukan  analisis  pekerjaan.  Artinya  perlu  disusun  deskripsi  jabatan  dan standar pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi.
2. Melakukan penilaian pekerjaan dikaitkan dengan keadilan internal.
3. Melakukan survei berbagai sistem kompensasi yang berlaku guna memperoleh
bahan yang berkaitan dengan keadilan eksternal.
8 J. Long, Compensation in Canada, 1998. h.8
9 Robert L. Mathis and John H. Jackson, Loc.cit. h. 430
10 Arlan Adinata, “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Darah Kota
Bogor, ” Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bogor, 2011. H. 89.
Dipublikasikan.
4. Menentukan “harga” setiap pekerjaan dihubungkan dengan “harga” pekerjan
sejenis di tempat lain.
11
Menurut Simamora terdapat lima karakteristik  yang harus selalu ada dalam program kompensasi  agar  dalam  pelaksanaan  program  tersebut  dapat  optimal  dan  efektif  dalam
mencapai tujuan-tujuannya. Karakteristik- karakteristik tersebut adalah : a
Arti  penting  sebuah  imbalan  tidak  akan  dapat  mempengaruhi  seseorang  jika imbalan  tersebut  tidak  mempunyai  arti  penting  bagi  mereka.  Sedapat  mungkin
merancang  sistem  imbalan  yang  mendekati  kisaran  nilai  kompensasi  yang diinginkan  karyawan  dengan  menerapkan  berbagai  bentuk  imbalan  guna
meyakinkan  bahwa  imbalan-imbalan  yang  tersedia  adalah  penting  bagi  semua individu dalam organisasi.
b Fleksibilitas,  jika  sistem  imbalan  disesuaikan  dengan  karakteristik  unik  dari
anggota individu dan jika imbalan disediakan dengan mempertimbangkan tingkat kinerja  tertentu,  maka  imbalan-imbalan  memerlukan  beberapa  tingkat
fleksibilitas. Fleksibilatas imbalan merupakan prasarat  penting dalam merancang sistem imbalan yang terkait dengan individu-individu.
c Frekuensi,  semakin  sering  suatu  imbalan  dapat  diberikan,  semakin  besar  daya
gunanya  sebagai  alat  yang  mempengaruhi  kinerja  karyawan.  Oleh  karena  itu imbalan-imbalan  yang  sangat  didambakan  adalah  imbalan-imbalan  yang  dapat
diberikan dengan sering tanpa kehilangan arti pentingnya. d
Visibilitas,  imbalan-imbalan  hendaknya  dapat  dilihat  secara  fisik  agar  individu merasakan adanya hubungan antara kinerja dan imbalan yang diberikan. Imbalan-
imbalan  yang  terlihat  visible  mempunyai  keuntungan  tambahan  karena  dapat memuaskan karyawan akan kebutuhan pengakuan dan penghargaan.
11 ibid. h. 90
e Biaya,  sistem  kompensasi  tidak  dapat  dirancang  tanpa  pertimbangan  biaya.
Semakin  rendah  biaya  semakin  diinginkan  imbalan  tersebut  dari  sudut  pandang organisasi.  Imbalan-imbalan  berbiaya  tinggi  tidak  dapat  diberikan  sesering
imbalan berbiaya rendah dan imbalan berbiaya tinggi mengurangi efektivitas dan efisiensi organisasiperusahaan.
12
Sistem Kompensasi yang Efektif
Menurut  Henry  Simamora  “Sistem  kompensasi  yang  efektif  terdapat  dua pertimbangan,  yaitu  Pertama:  sistem  kompensasi  haruslah  tanggap  terhadap  situasi.
Kedua: sistem  kompensasi  haruslah  memotivasi  karyawan”.
13
Dimana  sistem kompensasi  haruslah  sesuai  dengan  lingkungan  dan  mempertimbangkan  tujuan-tujuan,
sumber  daya,  dan  struktur  organisasi,  sistem  kompensasi  haruslah  memuaskan kebutuhan-kebutuhan  karyawan,  memastikan  perlakuan  yang  adil,  dan  memberikan
imbalan yang sesuai dengan hukum. Menurut Malayu Hasibuan sistem kompensasi ada 3 jenis, yaitu
14
: 1.
Sistem Kompensasi Kompensasi  dalam  sistem  waktu  ditetapkan  berdasarkan  standar  waktu
seperti  jam,  hari,  minggu  atau  bulan  dalam  bekerja,  sehingga  dalam  pemberian kompensasi  relatif  mudah  untuk  karyawan  tetap  maupun  karyawan  honorer.
Adapun sistem hasil output ditetapkan atas satuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti  perpotong,  permeter,  atau  perkilogram.  Sedangkan  sistem  borongan
kompensasi  diberikan  atas  dasar  kontrak  untuk  berapa  lamanya  pekerjaan  yang dilakukan oleh karyawan perusahaanorganisasi.
12 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: YKPN: 1995 cet. 1. h. 545-545
13 Ibid. h. 433
14 Malayu S,P. Hasibuan, op.cit. h.140