14
C. Jenis-jenis Kompensasi
Dalam menentukan jenis-jenis kompensasi banyak perbedaan dan persamaan pendapat dari para ahli. Namun tujuanya hampir sama yaitu untuk memberikan
kompensasi yang layak pada karyawan perusahaanorganisasi. Menurut Hadari Nawawi menjelaskan bahwa kompensasi dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
1 Kompensasi Total, yaitu keseluruhan penghargaanganjaran yang diterima oleh
seorang pekerja untuk seluruh pekerjaan yang dilakukannya sebagai kontribusinya pada pencapaian tujuan organisasiperusahaan.
2 Kompensasi Khusus atau Kompensasi Tambahan, yaitu penghargaanganjaran
yang diberikan kepada para pekerja dengan status tertentu dalam perusahaan organisasi.
16
Jenis-jenis kompensasi lain juga yang berbeda diungkapkan oleh Robbins bahwa imbalan atau kompensasi secara g
aris besarnya terbagi dua, yaitu: “Imbalan intrinsik, yaitu imbalan yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat dirasakan seperti kelangsungan
pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan dan memberikan kepuasan kerja, sedangkan Imbalan ekstrinsik, yaitu imbalan berbentuk uang yaitu berupa gaji dan berupa
tunjangan”.
17
Imbalan intrinsik memiliki potensi untuk menghasilkan pengaruh yang kuat terhadap karyawanpegawai dalam organisasiperusahaannya dan kenyataannya bahwa
imbalan intrinsik dialami langsung oleh individu akibat dari pelaksanaan yang efektif dalam pekerjaannya sehingga memberikan motivasi kepada individu tersebut. Sedangkan
imbalan ekstrinsik yang paling sering digunakan di perusahaanorganisasi adalah uang, meskipun penggunaan uang sebagai imbalan ekstrinsik meluas, akan tetapi bukan hanya
uang melainkan hal-hal seperti pengakuan dan pujian dari atasan, dan berbagai tunjangan pelengkap.
16 R. Wayne, Op.cit h. 5
17 Ibid. h.6
15 Sedangkan jenis kompensasi yang banyak diungkapkan para ahli kompensasi
terdiri dari dua komponen, yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Kompensasi finansial yaitu upah atau gaji yang diberikan kepada karyawan berupa
baranguang dan rutin diberikan, sedangkan kompensasi non finansial yaitu berupa tunjanganasuransi jiwa dan tunjangan lain yang diterima oleh karyawan
perusahaanorganisasi. Adapun menurut Veithzal dan Ella kompensasi finansial terbagi lagi menjadi dua, yaitu kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak
langsung. “Kompensasi finansial langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah, gaji, bonus atau komisi. Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung
atau benefit, terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung seperti asuransi tunjangan keamanan dan kesehatan”.
18
Kompensasi finansial tidak langsung juga memberikan tunjangan pada saat karyawanpegawai tidak hadir,
seperti pada libur hari-hari besar, liburan, cuti dan izin karena sakit. Kompensasi finansial tidak langsung menurut Hani Handoko mengelompokkan
empat kat egori, yaitu: “Pembayaran upah untuk waktu tidak bekerja, perlindungan
ekonomis terhadap bahaya, program pelayanan pekerja, dan pembayaran kompensasi yang ditetapkan secara legal”.
19
Selain itu, kompensasi non finansial meliputi kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologisfisik
tempat orang tersebut bekerja. Sedangkan Menurut Hasibuan, benefit atau service adalah “Kompensasi tambahan finansial atau non finansial yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan mereka tunjangan hari raya, uang pensiun, dan lain sebagainya.
20
Pendapat lain yang sama juga dikemukakan oleh Panggabean “Kompensasi
finansial langsung terdiri dari gaji dan insentif, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung dapat berupa berbagai macam fasilitas dan tunjangan. Adapun kompensasi
nonfinansial dapat berupa pekerjaan dan lingkungan pekerjaan di perusahaanorganisasi
18 Veithzal Rivai, Ella Jauvani Sagala, op.cit. h. 741
19 R. Wayne. op.cit. h. 6
20 Malayu S,P. Hasibuan, op.cit. h.134
16 tersebut.”
21
Ada keuntungan dengan diberikan kompensasi tidak langsungpelengkap tersebut, yaitu meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan karyawan pada perusahaan,
menurunkan jumlah absensi para karyawan, dan memberikan kesejahteraan kepada karyawan erusahaanorganisasi.
Berikut penjelasan dari beberapa jenis kompensasi yang umum digunakan oleh perusahaanorganisasi :
1. Gaji
Gaji adalah kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan atas pelepasan tanggung jawab atas pekerjaan karyawanindividu. Gaji dipergunakan untuk
memberikan kompensasi
kepada tenaga
kerja yang
bekerja diperusahaanorganisasi.
Menurut Veithzal gaji adalah “Program pemberian upah dan gaji harus ditetapkan atas asas adil dan asas layak serta dengan memerhatikan
undang-undang yang berlaku sehingga upah dan gaji yang diberikan merangsang moti
vasi dan kepuasan kerja karyawan”.
22
Sedangkan pengertian ga ji menurut S.P Hasibuan ialah “Balas jasa yang
dibayarkan secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminanasuransi
yang pasti.”
23
Dan menurut Hasibuan yang dikutip oleh Danang dalam jurnal Manajemen dan Administrasi Perkantoran tujuan penggajian antara
lain: “Ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, pengaruh serikat guru, pengaruh pemerintah”.
24
Jadi dalam pemberian gaji kepada karyawannya, perusahaanorganisasi haruslah memiliki rencana penggajian yang adil dan layak yang sesuai dengan
undang-undang kesejahteraan untuk para pekerja. Sehingga pemberian gaji akan
21 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana, 2011 cet. 3. h. 188
22 Veithzal, Op.cit, h.763
23 Malayu S,P. Hasibuan, op.cit. h.133
24 http:danang-leo-handoko.blogspot.com201201kompensasi.htmI?m=
17 memenuhi kebutuhan hidup karyawan yang layak serta memotivasi karyawan
dalam bekerja untuk lebih produktif dan profesional.
2. Upah
Upah adalah imbalan yang dibayarkan secara langsung berdasarkan waktu yang ditentukan dan diberikanya tidak dengan waktu yang tetapberubah-ubah.
Upah tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Pada dasarnya gaji atau upah diberikan
untuk menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi karyawan di perusahaan. Menurut Edwin B. Flippo “Wages is defined as the adequate and equitable
renumeration of personnel for their constribution to organizational objectives, artinya upah didefinisikan sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada
para pekerja atas jasa- jasanya dalam mencapai tujuan organisasi”.
25
Dalam menentukan upah dapat
ditempuh dengan “Analisis jabatantugas, evaluasi jabatantugas, melakukan survei upah, menentukan tingkat upah
”.26
3. Insentif
Insentif adalah imbalan yang dibayarkan kepada karyawan diluar gaji dan upah karena bekerja melebihi standar yang ditentukan perusahaanorganisasi yaitu
berupa prestasi kerja karyawan. Menurut Mangkunegasa mengatakan pengertian insentif adalah “Suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak
pimpinan perusahaanorganisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam pekerjaan di perusahaanorganisasi
tersebut.”
27
Insentif merupakan salah satu jenis penghargaan yang dikaitkan dengan prestasi kerja, semakin tinggi prestasi kerjanya, semakin besar pula insentif yang
diberikan. Edy Sutrisno menggolongkan insentif dibagi menjadi dua, yaitu:
25 Malayu S.P. Hasibuan. op.cit . h. 134
26 Veithzal, op .cit, h.759
27 Danang, Op.cit
18 “Insentif individu yang bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan selain
gaji pokok bagi individu yang dapat mencapai standar prestasi kerja, Insentif kelompok bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk kerja sama, atau
ketergantungan dari seseorang terhadap orang lain dan kinerja mereka juga melebihi standar yang telah ditetapkan”.
28
Menurut Sondang yang termasuk pada sistem insentif individu ialah “Piecework, bonus produksi, komisi, kurva kematangan dan insentif bagi para
ekslusif. Sedangkan sistem insentif kelompok mencakup antara lain, insentif produksi, bagi keuntungan dan pengurangan biaya”.
29
Jelaslah bahwa pemberian insentif kepada para karyawan, baik pada tingkat individual maupun pada tingkat
kelompok, termasuk bagi mereka yang menduduki jabatan pemimpin merupakan bagian penting dari suatu sistem kompensasi.
4. Tunjangan
Tunjangan adalah penghargaan tidak langsung yang diberikan perusahaan organisasi kepada karyawan untuk mendapatkan kesejahteraan dan rasa nyaman
dalam pekejaannya tersebut. “Para pemberi kerja memberikan sebagian besar tunjangan secara sukarela, namun hukum mewajibkan tunjangan lainnya yaitu
mencakup 10 dari kompensasi total, tunjangan tersebut meliputi jaminan sosial, g
anti rugi karyawan, asuransi, serta cuti keluarga dan pengobatan”.
30
Pendapat lain
menurut Jac Fitz dan Barbara “Tunjangan adalah bagian penting tetapi merupakan bagian sekunder dari total program kompensasi. Tunjangan perlu
kompetitif, tetapi paket tunjangan yang terbaik sekalipun tidak akan menjamin bahwa setiap orang akan tertarik bekerja untuk sebuah perusahaan”.
31
28 Edy Sutrisno, op.cit. h. 183
29 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 1999 cet. 7
30 R. Wayne Mondy, op.cit. h. 43
31 Jac Fitz-enz and Barbara Davision, How To Measure Human Resources Management, Terj. Widarti
Rahardjo, Jakarta: Kencana, 2011. Cet.3 h. 113