5
Madrasah  adalah  lembaga  pendidikan  yang  berkembang  secara  modern dari  pendidikan  pesantren  yang  tradisional.  Menurut  sejarah,  jauh  sebelum
Belanda  menjajah  Indonesia,  lembaga  pendidikan  Islam  yang  ada  adalah pesantren yang memusatkan kegiatannya untuk mendidik peserta didik mendalami
ilmu  Agama.    Perbedaan  pesantren  dengan  madrasah  terletak  pada  sistem pendidikannya. Madrasah menganut sistem pendidikan formal dengan Kurikulum
Nasional,  sedangkan  pesantren  menganut  sistem  non  formaltradisional  dengan kurikulum yang diberikan oleh pesantren itu sendiri.
Lulusan  madrasah  dianggap  setara  dengan  lulusan  umum,  lulusan madrasah dapat melanjutkan sekolah umum yang lebih tinggi dan siswa madrasah
juga  dapat  berpindah  ke  sekolah  umum  yang  samasejajar.  Sedangkan  lulusan pesantren  tidak  dapat  diakuitidak  setara  dengan  lulusan  umum.  Oleh  karena  itu,
dengan adanya inovasi dalam pendidikan Islam yang menggabungkan dua sistem ini madrasah dan pesantren mulai banyak dikembangkan di Indonesia.
Salah  satunya  adalah    Pondok  Pesantren  Al-Ihsan  yang  terletak  di Pandeglang  Banten,  dimana  pondok  pesantren  ini  menggabungkan  dua  sistem
baik  sistem  madrasah  yang  setara  dengan  sistem  sekolah  umum  maupun  sistem pesantrentradisional.  Pimpinan  pondok  pesantren  Al-Ihsan  juga  memberikan
pelayanan  jasa  pendidikan  kepada  peserta  didik  untuk  mengikuti  beberapa kegiatan  yang  diberikan,  yaitu  menghafal  AL-
Qur’an  Tahfidz,  mengkaji  kitab kuning,  berkomunikasi  menggunakan  bahasa  arab  dan  inggris  dan  mengikuti
pelajaran  umum  di  sekolahmadrasah.  Selain  peserta  didik  yang  mengikuti pelajaran  umum  dan  pelajaran  Agama  di  pondok  pesantren,  mereka  pun
ditempatkan di asrama untuk tinggal dan mengemban ilmu yang diberikan selama di  pondok  pesantren.  Sehingga  kegiatan  yang  diberikan  dalam  setiap  harinya  di
pondok  pesantren  bukan  hanya  pendidikan  Agama  saja,  akan  tetapi  juga pendidikan umum.
6
Disamping  itu,  pondok  pesantren  Al-Ihsan  juga  mempunyai  tenaga pendidik  yang  mengajar  sambil  menetaptinggal  dalam  lingkungan  pondok
pesantren  dengan  tempat  yang  sudah  disediakan  oleh  pesantren.  Tujuanya  agar guruustadz yang mengajar di pesantren juga dapat membina dan menjaga peserta
didik yang berada dalam pondok pesantren tersebut selama santrisiswa itu tinggal di  pesantren.  Sehingga  peserta  didik  mendapatkan  ilmu  yang  diberikan
uztadzguru  dan  kiyai  pimpinan  pesantren  dengan  baik  dan  mendapatkan pengawasan yang cukup ketat di dalam pesantren.
Dengan  latar  belakang  sistem  pendidikan  berbasis  asrama  pesantren tersebut  tentu  saja  peran  guruustadz  sangat  sentral  terhadap  proses  pendidikan
dan  pengajaran.  Peran  yang  sangat  penting  tersebut  tentu  saja  membutuhkan kemampuan,  kualitas,  dan  integritas  guruustadz,  agar  kualitas  tersebut  tetap
terjaga, maka memerlukan sistem pengupahan dan kompensasi yang baik. Melihat realita di atas, Madrasah Al-Ihsan Pandeglang merupakan objek yang
menarik untuk diteliti mengenai sistem kompensasi yang digunakan di Madrasah tersebut, sehingga lembaga pendidikan ini tetap mampu mempertahankan kinerja,
dan  kualitas  para  guruustadz  dalam  membina  peserta  didik.  Oleh  karena  itu berdasarkan deskripsi di  atas maka penulis merumuskan judul skripsi ini dengan
“Sistem Kompensasi Madrasah AL-Ihsan Pandeglang Banten”.
B. Identifikasi, Pembatasan, Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasi masalah, yaitu: a.
Sistem  kompensasi  yang  digunakan  oleh  Madrasah  AL-Ihsan Pandeglang belum efektif
b. Kompensasi di Madrasah Al-Ihsan Pandeglang belum adil dan layak
c. Dampak  sistem  kompensasi  di  Madrasah  Al-Ihsan  Pandeglang
terhadap kualitas guru tidak optimal
7
2. Pembatasan Masalah
Mengingat  keterbatasan  penulis,  maka  perlu  adanya  pembatasan masalah.  Untuk  itu  penulis  membatasi  masalah  pada  sistem  kompensasi
yang digunakan di Madrasah Al-Ihsan Pandeglang.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan  identifikasi  masalah  dan  pembatasan  masalah  diatas, rumusan  masalah  yang  akan  diteliti  adalah  sebagai  berikut:  “Bagaimana
sistem kompensasi di Madrasah Al- Ihsan Pandeglang?”
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sistem kompensasi yang di gunakan oleh Madrasah Al-Ihsan
Pandeglang 2.
Mengetahui tingkat produktivitas kerja guru dalam mengajar 3.
Mengetahui tingkat kesejahteraan guru di Madrasah Al-Ihsan 4.
Mengetahui tingkat keadilan dalam memberikan kompensasi
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna : 1.
Bagi  peneliti  sebagai  bahan  masukan  dalam  menambah  pengetahuan mengenai sistem kompensasi
2. Dapat  memberikan  masukan  bagi  kepala  sekolah  untuk  lebih
memperhatikan  kompensasi  untuk  tenaga  kependidikan  di  sekolah madrasah
3. Sebagai  bahan  informasi  yang  dapat  dijadikan  perbandingan  untuk  diuji
kembali pada periode berikutnya.
8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kompensasi
Kompensasi  adalah  segala  sesuatu  yang  diterima  oleh  karyawan  sebagai  balas  jasa atas  kerja  mereka,  baik  berbentuk  barang  langsung  maupun  tidak  langsung.  Adapun
pengertian  kompensasi  yang  dijelaskan  oleh  beberapa  para  ahli  sebagaimana  yang diungkapkan  oleh
Veithzal  dan  Ella  “Kompensasi  merupakan  sesuatu  yang  diterima karyawan  sebagai  pengganti  kontribusi  jasa  mereka  pada  perusahaan
”.1
Adapula kompensasi  menuru
t Suhendra dan Murdiyah ialah “Semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas
jasa yang diberikan kepada perusahaan”.
2
Sedangkan  pengertian  kompensasi  yang  sama  dijelaskan  oleh  Veithzal  dengan pendapat Wayne Mondy bahwa kompensasi adala
h “Total seluruh imbalan yang diterima para  karyawan  sebagai  pengganti  jasa  yang  telah  mereka  berikan”.
3
Pengertian  yang berbeda juga dik
emukakan oleh Robert dan John “Kompensasi merupakan faktor penting
1 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala,  Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada, 2009 cet. 2. H. 741 2
Suhendar dan Murdiyah Hayati,  Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 cet 1. H. 102
3 R. Wayne Mondy, Manajemen Sumber Daya Manusia  Jilid 2, Terj. Oleh Bayu Airlangga, Human
Resource Management Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2008 cet. 10. H.4
9 yang  mempengaruhi  bagaimana  dan  mengapa  orang-orang  memilih  untuk  bekerja  di
sebuah organisasi dari pada organisasi yang lain”.
4
Menurut Andrew F. Sikula kompensasi adalah “Segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen
.”
5
Selain pendapat yang diatas Dale Yoder Ph
.D juga mengemukakan pengertian kompensasi “The payment made to member of  work  teams  for  their  participation,  artinya:  balas  jasa  membuat  anggota  tim  kerja
untuk  dapat  bekerja  sama  dan  berprestasi.”
6
Sedangkan  menurut  Tohardi  bahwa “Kompensasi dihitung berdasarkan evaluasi pekerjaan, perhitungan kompensasi tersebut
dimaksudkan  untuk  mendapatkan  pemberian  kompensasi  yang  mendekati  kelayakan worth dan keadilan equity
”.
7
Berdasarkan uraian di  atas  yang telah  dikemukakan oleh beberapa para  ahli jelaslah bahwa  peranan  serta  pentingnya  masalah  kompensasi  untuk  mensejahterakan  karyawan
dalam  sebuah  perusahaanorganisasi.  Karena  itu  semestinya  pemberian  kompensasi kepada  karyawan  perlu  mendapatkan  perhatian  khusus  dari  organisasi  atau  perusahaan
agar memotivasi para karyawan dan bertahan untuk bekerja di organisasi atau perusahaan tersebut.  Kompensasi  juga  tidak  saja  dapat  diberikan  dalam  bentuk  uang,  tetapi  dapat
juga berbentuk  materil atau benda.  Hal  ini dikarenakan prestasi  yang diberikan kadang- kadang sukar dinilai dengan uang, tetapi lebih mudah diberikan dalam wujud materil atau
benda. Di samping uang dan materil, kompensasi juga dapat diberikan perusahaan berupa fasilias  bagi  karyawan.  Kompensasi  berupa  fasilitas  ini  biasanya  diberikan  sebagai
tambahan dari bentuk kompensasi materil.
4 Robert L. Mathis and John H.Jackson,  Manajemen Sumber Daya Manusia,  Terj. Oleh Diana  Anggelica,
Human Resource Management Jakarta: Salemba Empat: 2006 h. 419 5
Malayu S,P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan Kunci Keberhasilan, Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi: 1997 cet. 9, h.134
6 Ibid. h.133
7 Robert L. Mathis and John H.Jackson, op.cit. h. 420
10
B. Sistem Kompensasi
Menurut  J.  Long  mendefinis ikan  sistem  kompensasi  adalah  “Bagian  dari  sistem
reward  yang  hanya  berkaitan  dengan  bagian  ekonomi,  namun  demikian  sejak  adanya keyakinan  bahwa  kompensasi  tidak  dapat  terpisah  dari  keseluruhan  sistem  reward  yang
disediakan  organisasi  untuk  memenuhi  satu  atau  lebih  kebutuhan  individual”
. 8
Jadi sistem  kompensasi  adalah  suatu  penghargaan  yang  berkaitan  dengan  ekonomi  yang
diberikan  oleh  suatu  perusahaanorganisasi  untuk  dapat  memenuhi  kebutuhan karyawanya  sehingga  pekerjaan  yang  dilakukan  mendapat  balasanimbalan  yang  sesuai.
Sistem kompensasi sangat berpengaruh penting dalam membentuk perilaku dalam kinerja seseorang,  dengan  sistem  yang  kurang  baik  maka  akan  berdampak  langsung  pada
karyawan.  Oleh  karena  itu,  dengan  sistem  kompensasi  yang  sesuai  akan  meningkatkan produktivitas karyawan.
Menurut Lockyer menyatakan bahwa sistem kompensasi merupakan Bagian integral dalam  hubungan  industrial  dan  mempengaruhi  efektifitas  hubungan  antara  organisasi
dengan  pekerja.  Disamping  sebagai  alat  motivasi,  kompensasi  juga  sangat  berperan dalam  perubahan  kultur  organisasi
. 9
Sistem  kompensasi  yang  ideal  adalah  Sistem kompensasi  yang  menghargai  seseorang  berdasarkan  usaha  dan   jerih  payah  yang  telah
dikeluarkannya  bukan  berdasarkan  golongan,  pangkat  dan  senioritas.  Sistem  kompensasi merefleksikan bagaimana organisasi menghargai pegawainya.
10
Menurut Siagian yang dikutip oleh Arlan Adinata dalam usaha mengmbangkan suatu sistem  kompensasi,  para  spesialis  di  bidang  manajemen  sumber  daya  manusia  perlu
melakukan empat hal, yaitu: 1.
Melakukan  analisis  pekerjaan.  Artinya  perlu  disusun  deskripsi  jabatan  dan standar pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi.
8 J. Long, Compensation in Canada, 1998. h.8
9 Robert L. Mathis and John H. Jackson, Loc.cit. h. 430
10 Arlan Adinata, “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Darah Kota
Bogor, ” Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bogor, 2011. H. 89.
Dipublikasikan.