Pengertian Kompensasi KAJIAN TEORI
12 imbalan yang terlihat visible mempunyai keuntungan tambahan karena dapat
memuaskan karyawan akan kebutuhan pengakuan dan penghargaan. e
Biaya, sistem kompensasi tidak dapat dirancang tanpa pertimbangan biaya. Semakin rendah biaya semakin diinginkan imbalan tersebut dari sudut pandang
organisasi. Imbalan-imbalan berbiaya tinggi tidak dapat diberikan sesering imbalan berbiaya rendah dan imbalan berbiaya tinggi mengurangi efektivitas dan
efisiensi organisasiperusahaan.
12
Sistem Kompensasi yang Efektif
Menurut Henry Simamora “Sistem kompensasi yang efektif terdapat dua pertimbangan, yaitu Pertama: sistem kompensasi haruslah tanggap terhadap situasi.
Kedua: sistem kompensasi haruslah memotivasi karyawan”.
13
Dimana sistem kompensasi haruslah sesuai dengan lingkungan dan mempertimbangkan tujuan-tujuan,
sumber daya, dan struktur organisasi, sistem kompensasi haruslah memuaskan kebutuhan-kebutuhan karyawan, memastikan perlakuan yang adil, dan memberikan
imbalan yang sesuai dengan hukum. Menurut Malayu Hasibuan sistem kompensasi ada 3 jenis, yaitu
14
: 1.
Sistem Kompensasi Kompensasi dalam sistem waktu ditetapkan berdasarkan standar waktu
seperti jam, hari, minggu atau bulan dalam bekerja, sehingga dalam pemberian kompensasi relatif mudah untuk karyawan tetap maupun karyawan honorer.
Adapun sistem hasil output ditetapkan atas satuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti perpotong, permeter, atau perkilogram. Sedangkan sistem borongan
kompensasi diberikan atas dasar kontrak untuk berapa lamanya pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan perusahaanorganisasi.
12 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: YKPN: 1995 cet. 1. h. 545-545
13 Ibid. h. 433
14 Malayu S,P. Hasibuan, op.cit. h.140
13 2.
Kebijaksanaan kompensasi Besarnya kompensasi harus ditetapkan berdasarkan analisis pekerjaan,
spesifikasi pekerjaan, jabatan, serta berpedoman pada keadilan dan undang- undang pegawaiperburuhan. Dengan kebijaksanaan ini diharapkan akan terbina
kerja sama yang serasi dan memberikan kepuasan kepada semua pihak. Selain itu, pemberian kompensasi juga hendaknya ditetapkan waktunya yang paling tepat,
sehingga pemberian kompensasi akan memberikan dampak yang positif untuk karyawan maupun perusahaanorganisasi yang bersangkutan.
3. Waktu pembayaran kompensasi
Kompensasi harus dibayarkan tepat pada waktunya, jangan sampai terjadi penundaan pemberian kompensasi, karena akan menyebabkan disiplin kerja
karyawan yang menurun akibat kompensasi yang belum diberikan dan juga akan berdampak kepada kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk keluarga karyawan.
Oleh karena itu, pemberian kompensasi yang tepat pada waktunya akan berdampak positif bagi karyawan dan perusahaanorganisasi yang bersangkutan.
Apabila terjadi penundaan kompensasi, perusahaanorganisasi harus memberikan penjelasan kepada karyawan mengenai hal tersebut, sehingga karyawan dapat
memahami alasan tersebut. Pendapat lain dikemukakan oleh Wursanto mengenai sistem kompensasi ada
tiga macam, yaitu “Sistem skala tunggal: yaitu gaji yang sama diberikan kepada pegawai yang berpangkat sama, Sistem skala ganda: yaitu sistem penggajian yang menentukkan
besarnya gaji bukan hanya didasarkan pangkat tetapi juga pada pekerjaan yang dilakukan, Sistem skala gabungan: yaitu sistem penggajian yang merupakan paduan antara sistem
skala tunggal dan sistem skala ganda”.
15
15 Wursanto, Manajemen Kepegawaian 2, Yogyakarta: Kanisius, 1994 cet. 3. H. 55
14