52
dapat  simpulkan  bahwa  kompensasi  yang  diberikan  kepada  tenaga  pendidik yaitu  hanya  berupa  gaji  pokok.  Kompensasi  diluar  gaji  pokok  hanya  berupa
tunjangan  hari  raya  THR  yang  diberikan  dua  kali  dalam  satu  tahun,  yaitu pada  saat  Hari  Raya  Idul  Fitri  dan  Hari  Raya  Idul  Adha.  Seperti  yang  di
katakan  oleh  guru  madrasah  aliyah  oleh  bapak  Agus  Herman,  S.E Kompensasi yang kami terima selain gaji pokok yaitu berupa tunjangan hari
raya THR, yang diberikan dua kali selama satu tahun, yaitu pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.
2
Selain  gaji  pokok  dan  THR  yang  diberikan  kepada  tenaga  pendidik, ada  juga  asuransi  kesehatan,  dimana  tenaga  pendidik  bisa  memeriksakan
kesehatanya  di  klinik  yang  ada  di  Madrasah  ini  dengan  pengobatan  secara gratis.  Madrasah  tersebut  bekerja  sama  dengan  dinas  kesehatan  di  daerah
Pandeglang  untuk  memberikan  pelayanan  kesehatan  secara  gratis  tersebut, dengan  mendatangkan  dokter  umum  ke  Madrasah  tersebut.  Oleh  karena  itu,
pelayanan  kesehatan  tersebut  dapat  dinikmati  oleh  seluruh  sumber  daya manusia yang ada di Madrasah AL-ihsan termasuk peserta didik.
2. Dasar Penentuan Kompensasi
Dalam  penerapan  sistem  kompensasi  langsungkompensasi  finansial berupa  gaji  pokok  di  Madrasah  ini  diberikan  berdasarkan  sistem  waktu,
dimana  kompensasi  diterapkan  berdasarkan  standar  waktu  seperti  jam  dalam mengajar selama periode satu bulan  yang diberikan pada tanggal  yang sudah
ditetapkan  oleh  madrasah  tersebut. Adapun  jenis  kompensasi  tidak  langsung yang diberikan yaitu berupa Tunjangan Hari Raya THR yang diberikan dua
kali  dalam  satu  tahun  yaitu  pada  Hari  Raya  Idul  Fitri  dan  Hari  Raya  Idul Adha.
Namun  pemberian  kompensasi  tidak  diberikan  berdasarkan  lulusan pendidikan,  akan  tetapi  semua  disamaratakan  baik  yang  lulusan  SMAMA,
2
Hasil wawancara dengan guru Madrasah Aliyah oleh bapak Agus Herman, S.E, pada hari rabu tanggal 13 November 2013 pukul 11.00 WIB
53
lulusan  S1  maupun  S2.  Seperti  yang  dikatakan  oleh  Kepala  Madrasah Tsanawiyah  Sistem  kompensasi  yang  kami  terapkan  di  Madrasah AL-Ihsan
yaitu  menerapkan  sistem  waktu  untuk  membayarmemberikan  kompensasi kepada tenaga pendidik. Dimana kompensasi tersebut diberikan sesuai dengan
jam masuk yang telah ditentukan, dengan satu hari mengajar tenaga pendidik mendapatkan  Rp  50.000,-  untuk  Madrasah  Aliyah  dan  Rp  45.000,-  untuk
Madrasah Tsanawiyah dengan mengkalikan berapa kali dalam satu bulan guru tersebut mengajar.
3
Selain  pendapat  dari  Kepala  Madrasah    hal  yang  lain  juga  dikemukakan oleh  bendahara  madrasah  ibu  Hj.  Hayati  Nufus  bahwa  Gaji  yang  diberikan
sudah  diatur  berdasarkan  ketentuan  dari  pihak  Madrasah  dan  disesuaikan berdasarkan seluruh pengeluaran keuangan Madrasah.
4
Jadi  besarnya  gaji  yang  diterima  oleh  setiap  guru  ditentukan  oleh jumlah hari ia mengajar, apabila guru yang bersangkutan tidak dapat mengisi
pelajaran  tidak  masuk  maka  ia  tidak  mendapatkan  bayaran  yang  akan dikalkulasikan  pada  tanggal  gajian  guru  tersebut.  Disamping  itu  dalam
pemberian  kompensasi  kepada  tenaga  pendidik  yang  ada  di  madrasah  AL- Ihsan  tidak  dapat  dikatakan  adil,  karena  gaji  yang  mereka  terima  itu  besar
kecilnya disamaratakan dengan yang lainnya. Sehingga tenaga pendidik yang berpendidikan lebih tinggi tidak mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan
latar belakang pendidikan mereka. Di samping itu, dengan kompensasi yang memang dirasakan tidak adil
tersebut  tidak  membuat  tenaga  pendidik  keluar  dari  madrasah,  akan  tetapi mereka  tetap  bertahan  di  madrasah  AL-Ihsan  karena  faktor  kebutuhan
ekonomi  yang  harus  dipenuhi  untuk  keluarganya.  selain  itu,  ada  faktor kepedulian  atau  rasa  pengabdian  terhadap  almamater  Madrasah  AL-Ihsan,
karena  mayoritas  tenaga  pendidik  yang  ada  di  Madrasah  tersebut  adalah
3
Wawancara dengan Kepala Madrasah Tsanawiyah bapak H. Ibnu Hajar Al asy Qolani pada hari rabu tanggal 13 November 2013 pukul 09.00 WIB.
4
Hasil wawancara dengan bendahara madrasah ibu Hj. Hayati Nufus pada hari Rabu tanggal 13 November 2013 pukul 13.00 WIB
54
lulusanalumni dari Madrasah AL-Ihsan itu sendiri. Sehingga mereka bertahan untuk tetap mengajar di Madrasah tersebut.
Dalam  menentukan  kompensasi  juga  terdapat  dalam  Undang-undang RI  Nomor  14 Tahun  2005  yang  terdapat  pada  pasal  15  ayat  3  mengenai  hak
dan  kewajiban  yaitu  Guru  yang  diangkat  oleh  satuan  pendidikan  yang diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau
kesepakatan kerja bersama.
5
Dengan adanya undang-undang  yang mengatur pemberian  kompensasi,  maka  terbukti  bahwa  kompensasi  sangat  penting
untuk  diperhatikan  kelayakan  dan  keadilannya.  Terlebih  kompensasi  yang akan diberikan kepada tenaga pendidik yang bukan dari PNS Pegawai Negeri
Sipil yang memang sudah ditetapkan besaran gaji yang diterima. Oleh karena itu, lembaga yang memiliki sumber daya manusia yang bukan pegawai harus
memberikan  kompensasi  yang  sesuai  dengan  permintaan  dan  kesepakatan kedua belah pihak.
Selain  itu,  ada  beberapa  faktor  yang  menjadi  hal  yang  menjadi perhatian  bahwa,  guru  honorer  masih  menggunakan  sistem  penggajian  kerja
sebulan  dibayar  seminggu,  seberapa  banyak  gaji  guru  honorer  amat bergantung kepada jumlah jam mengajar, hari mengajar, dan tugas tambahan.
Oleh karena itu, amat banyak  gaji guru honorer  masih dibawah UMR  Upah Minimum  Rata-rata  penggajian  guru  honorer  tidak  sesuai  dengan  semangat
Undang-Undang  Nomor  14 Tahun  2005  tentang  guru  dan  dosen  bahwa  guru dan dosen berhak memperoleh gaji di atas upah minimum.
3. Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Kompensasi
Menurut  Kepala  Madrasah  Aliyah  faktor  yang  mempengaruhi penentuan  kompensasi,  yaitu  Dalam  memberikan  kompensasi  pasti  akan
melibatkan dana yang besar untuk dianggarkan. Selain itu, pihak Madrasah memberikan gaji kepada tenaga pendidik dan karyawan itu menggunakan
5
http:hukum.unsrat.ac.iduuuu_guru_dosen.htm UU RI No. 4: 2005