laporan tahunan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan diketahui cakupan ASI eksklusif di Jakarta Selatan pun masih rendah 43,7. Sedangkan kecamatan
pesanggrahan dipilih karena berdasarkan laporan Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan diketahui cakupan ASI eksklusif 42,5. Lebih lanjut,
penelitian yang dilakukan Anggraeni 2012 tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang
melahirkan di Rumah Bersalin Puskesmas Pesanggrahan menunjukan bahwa prefalensi perilaku pemberian ASI eksklusif hanya sebesar 8,9 .
Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan memiliki pelayanan Rumah Bersalin RB, sehingga ibu yang melakukan kunjungan ANC pada masa
kehamilan dapat melahirkan di RB. Hanya pada penelitian ini, dilakukan pada ibu yang melahirkan di luar Rumah Bersalin Puskesmas Pesanggrahan untuk
melihat variasi dari faktor fasilitas rawat gabung dan pelaksanaan IMD oleh pembantu persalinan. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik
melakukan penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang melahirkan di luar Rumah Bersalin Puskesmas
Pesanggrahan Jakarta Selatan.
B. Rumusan Masalah
Pemberian ASI secara eksklusif akan memastikan kelengkapan kebutuhan bayi akan tercukupi juga akan mencegah bayi dari berbagai
kemungkinan terkena penyakit. Puskesmas Pesanggrahan memiliki program Antenatal Care
ANC sehingga telah ada langkah pemberian informasi tentang pemberian ASI eksklusif. tetapi cakupan ASI eksklusif di Puskesmas
Pesanggrahan masih rendah yaitu 43,7. Terlebih hasil penelitian Anggraeni 2012 tentang perilaku pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang melahirkan di
Rumah Bersalin Puskesmas Pesanggrahan menunjukan prevalensi sebesar 8,9.
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan ASI Eksklusif diantaranya adalah umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan,
budayakepercayaan, sikap, tempat bersalin, tenaga yang melayani IMD, fasilitas rawat gabung, kebijakan tempat kerja, penolong persalinan, dukungan
keluarga, dorongan kader dan tenaga kesehatan, dan pengaruh iklan susu formula.
Berdasarkan hal tersebut, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu yang melahirkan di
luar rumah bersalin puskesmas pesanggrahan Jakarta Selatan.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran pemberian ASI eksklusif pada ibu yang melahirkan di luar rumah bersalin Puskesmas Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2013.
2. Bagaimana gambaran faktor predisposisi umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, budayakepercayaan, sikap pada ibu yang melahirkan
di luar rumah bersalin Puskesmas Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2013. 3. Bagaimana gambaran faktor pemungkin tempat bersalin, rawat gabung,
tenaga yang melayani IMD, dan kebijakan tempat kerja pada ibu yang melahirkan di luar rumah bersalin Puskesmas Pesanggrahan Jakarta Selatan
tahun 2013
4. Bagaimana gambaran faktor penguat penolong persalinan, dukungan keluarga, dorongan kader dan tenaga kesehatan, dan pengaruh iklan susu
formula pada ibu yang melahirkan di luar rumah bersalin Puskesmas Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2013
5. Apakah ada hubungan antara faktor predisposisi ibu menyusui umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, budayakepercayaan, sikap
dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang melahirkan di luar rumah bersalin Puskesmas Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2013
6. Apakah ada hubungan antara faktor pemungkin ibu menyusui tempat bersalin, rawat gabung, tenaga yang melayani IMD, dan kebijakan tempat
kerja dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu yang melahirkan di luar rumah bersalin Puskesmas Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2013
7. Apakah ada hubungan antara faktor penguat ibu menyusui penolong persalinan, dukungan keluarga, dorongan kader dan tenaga kesehatan, dan
pengaruh iklan susu formula dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu yang melahirkan di luar rumah bersalin Puskesmas Pesanggrahan Jakarta
Selatan tahun 2013.
D. Tujuan Penelitian