O. Hubungan Pengaruh Iklan Susu Formula dan Perilaku Pemberian ASI
Eksklusif
Beberapa penelitian yang telah dilakukan didaerah pekotaan dan perdesaan di Indonesia dan negara berkembang lainnya, menunjukkan bahwa
faktor sistem dukungan, pengetahuan ibu terhadap ASI, promosi susu formula dan makanan tambahan mempunyai pengaruh terhadap praktek pemberian
ASI. Santosa, 2004. Hasil analisis pengaruh iklan susu formula menunjukkan p-value =
1.00 artinya tidak ada hubungan antara rata-rata pengaruh iklan susu formula dengan perilaku memberikan ASI eksklusif pada ibu yang melahirkan di luar
rumah bersalin puskesmas Kecamatan Pesanggrahan tahun 2013. Diketahui bahwa dari 8 reponden yang terpengaruh iklan susu formula tidak ada yang
memberikan ASI Eksklusif. sedangkan dari 37 responden yang tidak terpengaruh iklan susu formula sebesar 5.4 memberikan ASI eksklusif.
Hal ini dimungkinkan karena kurangnya motivasi ibu untuk memberikan asi eksklusif dan pengaruh budaya local terhadap pemberian
makanan bayi. Ha ini terlihat Dari 37 reponden yang tidak merasa terpengaru iklan susu formula sebesar 54,1 pernah memberikan, sebesar 37,8
memberikan susu formula ketika resonden sakit, dan sebesar 29,7 memberikan susu formula ketika sakit.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan dalam hasil dan pembahasan, variabel yang diduga merupakan faktor yang mempengaruhi ASI
eksklusif yaitu umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap,
kepercayaan, temapt bersalindan rawat gabung, tenaga yang membantu persalinan, tenaga yang melayani IMD, dukungan keluarga, dan dorongan
kader dan tenaga kesehatan, dan penagruh susu formula ternyata tidak memiliki hubungan terhadap perilaku ASI eksklusif. Hal ini disebabkan ada
faktor lain yang diduga mempengaruhi responden dalam memberikan ASI eksklusif terhadap bayinya juga dikarenakan banyanya keterbatasan dalam
penelitian ini. Faktor kurangnya informasi terbaru mengenai ASI eksklusif, kurang
jelasnya informasi yang didapat, masih melekatnya budaya lokal tentang makanan bayi, serta kuarang efektifnya dukungan kader dan tenaga kesehatan
diduga berdampak pada perilaku pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan pada hal-hal diatas. Maka, pada penelitian selanjutnya
perlu memakai metode dan kuesioner yang lebih baik, dan jumlah sampel yang lebih menggambarkan kondisi sebenarnya di populasi tersebut. Juga
perlu dilakukan penelitian kualitatif tentang perilaku pemberian ASI eksklusif di kecamatan pesanggrahan kota Jakarta selatan agar dapat menggali
informasi yang belum tergali.
126
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN