sebagai ibu rumah tangga biasanya kurang mendapat informasi yang terbaru khususnya tentang kesehatan kerena ibu tersebut hanya berinteraksi dengan
orang di lingkungan rumahnya saja. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Notoadmodjo 2007, seorang yang memiliki pekerjaan dengan informasi
yang lebih luas terdapat kecenderungan mempunyai pengetahuan yang lebih baik dan dengan berkerja seseorang dapat berbuat sesuatu yang bernilai,
bermanfaat, dan memperoleh berbagai pengalaman yang lebih luas sehingga informasi yang di peroleh lebih banyak.
D. Hubungan Paritas dan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif
Suradi 2007 dalam Handayani, dkk 2009, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI meliputi karakteristik ibu yaitu
pengalaman ibu menyusui. Perbedaan jumlah anak akan berpengaruh terhadap pengalaman ibu dalam hal menyusui. Seorang ibu yang telah sukses menyusui
pada kelahiran sebelumnya akan lebih mudah serta yakin akan dapat menyusui pada kelahiran berikutnya. Seorang ibu muda dengan anak pertama
akan merasa sulit untuk dapat menyusui Solihah, dkk. 2010. Hasil analisis paritas menunjukkan p-value = 0.545 artinya tidak ada
hubungan antara rata-rata paritas dengan perilaku memberikan ASI eksklusif pada ibu yang melahirkan di luar rumah bersalin puskesmas Kecamatan
Pesanggrahan tahun 2013. Diketahui dari 30 responden dengan paritas lebih dari 1, sebesar 6.7 memberikan ASI eksklusif. sedangkan dari 15 orang
responden dengan paritas 1, tidak ada yang memberikan ASI eksklusif.
Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Anggrani 2012 dan yang menyatakan tidak ada hubungan antara umur dengan praktik
pemberian ASI eksklusif hal ini dimungkinkan karena teknik dan keadaan
sampel yang dimiliki relatif sama. Berbeda dengan hasil penelitian kualitatif
yang dilakukan Fika dan Syafiq 2009 yang menyatakan bahwa umumnya informan
ASI eksklusif mempunyai paritas rata-rata lebih tinggi 3 anak daripada informan ASI tidak eksklusif 2 anak. Perbedaan
jumlah anak akan mempengaruhi terhadap pengalaman ibu dalam hal menyusui.
Hal ini dimungkinkan karena ibu yang memilki paritas lebih dari satu mengikuti pola menyusui anak sebelumnya dan sudah terbiasa memberikan
makanan dan minuman tersebut kepada anak sebelumnya. Hal ini terlihat dari banyak ibu yang memberikan makanan dan minuman tambahan seperti air
putih, madu, dan pisang. Sehingga ibu tidak merasa takut atau khawatir memberikan makanan dan minuman lain karena yakin tidak akan berdampak
negatif terhadap bayinya.
E. Hubungan pendidikan dan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif