72
Dari tabel di atas diperoleh data nilai siswa yang memenuhi kriteria kurang sebanyak 1 orang, kriteria cukup 9 orang, kriteria baik 9, dan kriteria baik sekali 6
orang.
D. Tahap Kegiatan Pembelajaran Menulis Narasi Siklus 2
1. Tahap Pembinaan Keakraban
Pada siklus kedua ini, guru juga melakukan pembinaan keakraban. Pembinaan keakraban dilakukan dengan cara melakukan senam kecil bersama di
dalam kelas, hal ini bertujuan agar siswa dapat merasa lebih rileks dan nantinya dapat berkonsentrasi dengan lebih pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
2. Tahap Perumusan Tujuan
Berdasarkan refleksi pada siklus pertama, peneliti menyusun perencanaan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus selanjutnya. Hasil observasi pada
siklus pertama menunjukkan beberapa cacatan penting mengenai aktivitas guru dan siswa di kelas. Namun, secara keseluruhan tercatat bahwa pembelajaran
menulis karangan narasi dengan menggunakan media teks dialog sudah cukup berhasil meningkatkan kemampuan menulis siswa. Namun demikian, masih
terdapat beberapa kelemahan pada hasil karangan siswa dalam pengembangan isi dan ejaan.
Seperti pada pertemuan pertama, peneliti kembali menyusun rencana pembelajaran. Pada pertemuan kedua guru akan mencoba untuk meningkatkan
keaktifan siswa dengan mencoba metode yang lain, yaitu metode inquiri. Selain metode inquiri, metode ceramah, metode tanya jawab dan metode penugasan akan
73
tetap digunakan. Materi difokuskan pada bagaimana mengembangkan daya imajinasi siswa dan penggunaan ejaan.
Pada pembelajaran siklus 2 ini pengelolaan waktu di kelas akan lebih diperhatikan. Khusus untuk kegiatan menulis karangan narasi akan disediakan
alokasi waktu yang lebih banyak daripada pembelajaran siklus pertama. Ketika sedang mengajar, guru berusaha dengan suara yang nyaring agar siswa yang
duduknya di belakang dapat dengan jelas mendengar apa yang disampaikan oleh guru. Tidak hanya itu, guru pun tetap melakukan yang dilakukan pada siklus 1,
yaitu berkeliling memperhatikan siswa, agar siswa yang ingin bertanya dengan mudah dan tanpa malu-malu dapat bertanya. Dan tentunya agar siswa dapat lebih
merasa diperhatikan oleh guru. Selanjutnya guru memotivasi dan memberikan berbagai pengakuan terhadap siswa seperti dengan ucapan cerdas, jenius, pintar,
hebat, bagus bagi siswa yang aktif dalam pembelajaran. Hasil karangan siswa pada siklus pertama menunjukkan masih lemahnya
siswa dalam penulisan ejaan dan pengembangan isi karangan, sehingga pembelajaran siklus 2 ini ditekankan pada pencapaian penguasaan yang kurang
tersebut. Evaluasi yang digunakan pada pembelajaran siklus 2 ini masih sama
dengan evaluasi pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran siklus 1, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Seperti pada siklus sebelumnya guru juga
sudah mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar jurnal siswa, dan catatan lapangan.
3. Tahap Penyusunan Program