Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

8 1. Memperoleh deskripsi perencanaan pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan media teks wacana dialog. 2. Memperoleh deskripsi pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan media teks wacana dialog. 3. Memperoleh deskripsi mengenai kendala dan hasil dari pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan media teks wacana dialog.

F. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Siswa dapat memperoleh pengalaman dan wawasan baru dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik dan media yang tepat. 2. Guru dapat memilih berbagai alternatif pembelajaran menulis karangan narasi. 3. Peneliti dapat memperoleh gambaran hasil pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan wacana dialog. 4. Lembaga dapat memperoleh bahan masukan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya model pembelajaran menulis dengan menggunakan media teks wacana dialog. 9

G. Tinjauan Pustaka

Menulis merupakan suatu keterampilan yang diurutkan paling akhir, namun menulis mendapat perhatian paling utama di antara keterampilan- keterampilan berbahasa yang lainnya. Peneliti melihat skripsi Suharti, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2011 yang berjudul “Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Teknik Parafrase Wacana Dialog pada Siswa Kelas IV SD Negeri III Mungung Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten Penelitian Tindakan Kelas ”. Penelitian ini dapat dikatakan mencapai ketuntasan karena peningkatan kemampuan menulis narasi siswa dapat dilihat dari nilai karangan siswa yang selalu meningkat pada setiap siklusnya. Siklus I dicapai ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 38, kemudian pada siklus II 64, dan siklus III 89. Hal ini membuktikan bahwa dengan diterapkannya teknik parafrase wacana dialog, mampu meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan sekaligus mampu meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa. Berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, peneliti berusaha meneliti dengan objek yang tingkatan siswanya lebih tinggi daripada skripsi Suharti di atas, yaitu siswa pada sekolah menengah pertama. Kemudian, skripsi Suharti menjelaskan bahwa parafrase wacana dialog merupakan sebuah teknik, sedangkan penulis memberi pencerahan bahwa teks wacana dialog merupakan sebuah media pembelajaran berupa teks percakapan, yang kemudian dapat dikembangkan siswa dalam membuat sebuah karangan narasi. 10 Perbedaan teknik maupun media yang digunakan memungkinkan menambah pengetahuan baru dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, dalam penelitian- penelitian selanjutnya, diharapkan dapat dilakukan penelitian yang lebih luas lagi. Kemudian, dalam skripsi Isroyati, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010 yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Narasi dengan Penggunaan Metode Field Triep Pada Siswa Kelas IX di SMP Dwiguna Depok. Penelitian ini dapat meningkatkan pembelajaran menulis narasi, hal ini ditandai dengan nilai hasil tulisan siswa yang mengalami peningkatan dari segi teknik penulisan, isi gagasan yang diungkapkan, penggunaan bahasa, pemilihan kata, dan penggunaan ejaan. Dalam pretest hanya 17 siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar memperoleh nilai 70 ke atas. Pada potest ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 100 atau sekitar 40 siswa. Skripsi Siti Zulaikhoh dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Metode Field Trip untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Narasi pada Siswa Kelas X- 1 SMA Negeri I Ngemplak”, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Metode field trip dapat meningkatkan pembelajaran menulis. Pada siklus 1 siswa yang aktif sebesar 60, sedangkan pada silkus 2 siswa yang aktif meningkat menjadi 70. Kedua skripsi di atas menunjukkan peningkatan dalam hasil penelitian dengan menggunakan metode field trip. Walaupun ada kesamaan dalam menulis narasi, namun terdapat perbedaan dengan skripsi ini. Peneliti menerapkan alternatif yang ada acuannya di dalam silabus, yaitu dengan menggunakan media 11 teks wacana dialog. Sehingga siswa mampu menulis narasi dengan acuan yang sama. 12

BAB II LANDASAN TEORETIS

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS DRAMA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 28 63

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS DRAMA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 17 49

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 59

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN STRATEGI CRITICAL INCIDENT PADA SISWA KELAS VIIB MTs NEGERI BENDOSARI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B MTs Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B MTs Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

1 3 17