15
sebuah karangan yang efektif. Kosakata dan kalimat yang digunakan dalam kegiatan menulis harus jelas agar mudah dipahami oleh pembaca. Di samping itu,
jalan pikiran dan perasaan penulis sangat menentukan arah penulisan sebuah karya tulis atau karangan yang berkualitas. Dengan kata lain, hasil sebuah
karangan yang berkualitas umumnya ditunjang oleh keterampilan kebahasaan yang dimiliki seorang penulis.
3. Pengertian Keterampilan Menulis
Keterampilan seseorang menggunakan bahasa tulis sebagai alat, baik wadah maupun media untuk memaparkan isi jiwanya, penghayatan, dan
pengalamannya secara teratur disebut kemampuan menulismengarang. Kemampuan menulis sangat penting dimiliki untuk menunjang tugas-tugas
kesehariannya yang terkait dengan kegiatan tulis-menulis. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan berkomunikasi dengan
orang lain. Dalam proses berkomunikasi dapat melalui bahasa tulis maupun bahasa lisan. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
ekpresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan
datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
7
7
Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, h. 3
16
Oleh karena itu, keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas
menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.
Sejalan dengan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif, yakni
memiliki sebuah produk yang bernama tulisan. Dalam pembelajaran, menulis merupakan sebuah pembelajaran yang kurang diminati. Menurut Tarigan,
keterampilan menulis walaupun sering berada pada posisi terakhir dalam urutan keterampilan berbahasa, tetap mendapat posisi paling penting dalam kehidupan
ilmiah seseorang karena sifatnya yang produktif. Seseorang dapat dikatakan akademisi yang baik jika ia telah teruji kemampuan menulisnya. Oleh karena itu,
dalam situasi pembelajaran, seorang guru hendaknya memiliki kepekaaan dalam mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran.
8
Dalam kegiatan menulis, penulis selalu mencari jalan untuk menghidupkan ekspresi dari ide-ide yang tertuang dari pikiran penulis itu sendiri. Mencoba
menuangkan kata-kata baru dan memanipulasi kalimat adalah dua hal yang sering penulis lakukan dalam memberikan daya tarik dan kejelasan.
9
4. Tujuan Menulis