12
BAB II LANDASAN TEORETIS
A. Konsep Dasar Keterampilan Menulis
1. Hakikat Keterampilan
Terdapat empat keterampilan dalam kegiatan berbahasa, yakni: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
keterampilan tersebut saling berkaitan. Bila menulis sesuatu, pada dasarnya kita ingin agar tulisan itu dibaca orang lain. Paling tidak, tulisan tersebut dapat dibaca
pada waktu lain. Aktivitas tersebut tentu melibatkan keterampilan berbahasa, yakni
keterampilan menulis dan keterampilan membaca. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai melalui praktik dan latihan, misalnya kita harus berlatih
dalam menulis. Melalui keterampilan, seseorang dapat mengaplikasikan segala kegiatan yang bersifat motorik yang kemudian diikuti fungsi mental yang bersifat
kognitif. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhibbin yang menyatakan bahwa keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-
otot neuromuscular yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik,
keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran tinggi.
1
Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Reber yang dikutip pula oleh Muhibbin yang menyatakan bahwa keterampilan adalah kemampuan melakukan
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 117
13
pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu.
2
Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan
berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu
kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan
suatu kesatuan.
3
2. Hakikat Menulis