Evaluasi Hasil Pembelajaran dan Analisis Karangan

62 rumah masing-masing sebagai penambah daya imajinasi mereka untuk pembelajaran berikutnya.

5. Evaluasi Hasil Pembelajaran dan Analisis Karangan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti mitra terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran diperoleh beberapa data sebagai berikut: a. Siswa serius dalam mengerjakan tugasnya, yaitu menulis karangan narasi. b. Beberapa orang siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. c. Ada beberapa orang siswa yang mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru. Gambaran lengkap mengenai aktivitas siswa dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Persentase Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus 1 No. Hal yang diamati Persentase 1. Siswa aktif dalam pembelajaran 5 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 80 3. Siswa mengajukan pertanyaan atau pendapat 5 4. Siswa menjawab pertanyaan guru 65 5. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan serius 85 6. Siswa mengikuti pelajaran sampai akhir 100 Adapun hasil observasi peneliti mitra terhadap aktivitas guru diperoleh beberapa data sebagai berikut: 1. Pengkondisian kelas pada awal pembelajaran kurang 2. Sudah sesuai dengan rencana pemanfaatan media teks wacana dialog 63 Berdasarkan kriteria penilaian karangan yang telah ditentukan, peneliti menganalisis hasil karangan setiap siswa untuk mendapatkan skor karangan narasi siswa. Setelah itu, peneliti mengambil tiga karangan siswa untuk dipaparkan pada bab empat dengan catatan masing-masing satu orang yaitu skor tertinggi, sedang, dan terendah. Analisis karangan ini dilakukan setiap siklus dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan menulis siswa dan untuk mengetahui letak kesalahan atau kekurangan siswa dalam menulis karangan narasi. Kesalahan yang dilakukan pada pembelajaran siklus pertama, yaitu siswa masih banyak yang kurang dalam pengembangan isi karangan. Isi karangan siswa sebenarnya sudah sesuai dengan teks percakapan, namun ada beberapa siswa yang mengembangkan ceritanya masih terbatas, sehingga jalan cerita terasa terlalu ringan dibaca. Hal tersebut karena masih lemahnya siswa dalam menceritakan karangan dengan alur yang baik. Latar yang disajikan sudah sesuai dengan teks percakapan, tetapi penguasaan penciptaan tokoh masih lemah. Berkaitan dengan masalah ejaan masih banyak siswa yang melakukan kesalahan. Kesalahan tersebut meliputi tanda baca, penulisan huruf, dan penyingkatan kata, sedangkan mengenai unsur yang lainnya pada umumnya sudah cukup bagus, namun tinggal pengembangannya harus ditingkatkan. Berikut dipaparkan tiga karangan siswa siklus 1 dengan kriteria tertinggi, sedang, dan terendah: 64 Nomor Subjek: 24 Analisis Ejaan yang terdapat dalam karangan di atas masih banyak terdapat kesalahan dan masih banyak yang harus diperbaiki lagi. Dalam pemilihan kata sudah baik, meski ada sedikit kesalahan, kesalahan tersebut tidak sampai mengaburkan makna. Kesalahan tanda baca, penggunaan huruf kapital, penggunaan partikel, dan penggunaan kalimat yang rancu ditampilkan pada karangan di atas. Pengembangan isi karangan cukup dan relevan dengan teks percakapan, meskipun harus lebih dikembangkan. Judul yang diangkat pun relevan dengan cerita yang terdapat dalam teks percakapan, tetapi kurang menarik minat pembaca karena ada kalimat yang diulangi dalam satu paragraf. Karangan di atas berjudul Keadaan Lalu Lintas. Alur dalam karangan ini cukup logis, ada awal, tengah, dan akhir cerita. Akan tetapi pengaluran yang ditampilkan kurang dikembangkan. Dalam penokohan, seluruh tokoh yang ada di dalam teks percakapan, disebutkan di dalam karangan. Latar atau setting yang ditampilkan dalam karangan terlihat cukup jelas sesuai dengan teks percakapan. Seperti menyebutkan suatu tempat, misalnya pasar dan tempat umum lainnya. secara lebih rinci, penilaian karangan narasi subjek 24 akan dijabarkan dalam tabel di bawah ini: 65 Tabel 4.2 Penilaian Karangan Narasi Nomor Subjek 24 Komponen yang Dinilai Skor Kualifikasi Bobot Skor Siswa SB B C K 4 3 2 1 Diksi Ejaan 3 2 1 1 3 2 Judul Tokoh Latar Alur 4 4 4 4 1 1 1 2 4 4 4 8 Jumlah 25 25 Nilai = x 100 = 89,28 28 Nomor Subjek: 19 Analisis Karangan pada subjek 19 banyak terdapat kesalahan dalam ejaan. Kesalahan tanda baca, penyingkatan yang tidak sesuai, dan penulisan huruf kapital di berbagai kata banyak dimunculkan dalam karangan di atas. Pemilihan kata sudah cukup baik. Karangan tersebut terdiri dari dua paragraf. Pengembangan isi karangan cukup relevan dengan tema. Isi karangan sudah sesuai dengan teks percakapan. Judul yang diangkat terlihat lebih khusus dan cukup menarik, sehingga membuat orang lain penasaran dan ingin membacanya. 66 Alur dalam karangan ini cukup baik, logis dan sesuai dengan teks percakapan, yaitu ada awal, tengah, dan akhir cerita. Alur terlihat membungkus karangan, sehingga karangan terlihat lebih padat. Namun tetap kurang dalam pengembangannya. Dalam penokohan tampak sangat baik, karena seluruh tokoh disebutkan sesuai dengan teks percakapan yang menjadi acuannya. Pelataran atau setting pun tampak disebutkan dengan rinci dan jelas. Secara lehih rinci, penilaian karangan narasi akan dijabarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3 Penilaian Karangan Narasi Nomor Subjek 19 Komponen yang Dinilai Skor Kualifikasi Bobot Skor Siswa SB B C K 4 3 2 1 Diksi Ejaan 2 1 1 1 2 1 Judul Tokoh Latar Alur 4 4 4 3 1 1 1 2 4 4 4 6 Jumlah 21 21 Nilai = x 100 = 75 28 Nomor Subjek: 3 Analisis 67 Karangan subjek 3 terdiri dari dua paragraf. Terdapat banyak kesalahan ejaan dalam karangan ini, seperti tanda baca, penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai, dan penyingkatan kata yang tidak seharusnya. Isi karangan ada yang pengembangannya sudah cukup baik, dan ada pula yang belum dikembangkan. Judul yang diangkat sangat relevan dengan isi karangan. Pengaluran karangan tidak tersusun secara baik, karena hanya ada tahap awal dan tengah. Dalam penyusunan kalimat pun ada sesuatu yang rancu. Kemudian, latar atau setting yang ditampilkan sudah sesuai dengan teks percakapan, tetapi masih kurang tepat dalam penempatannya. Begitu pula dalam penokohan, tokoh polisi tidak tampak sesuai dengan yang ada dalam teks percakapan. Secara lebih rinci, penilaian karangan narasi subjek 3 akan dijabarkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Penilaian Karangan Narasi Nomor Subjek 3 Komponen yang Dinilai Skor Kualifikasi Bobot Skor Siswa SB B C K 4 3 2 1 Diksi Ejaan 2 1 1 1 2 1 Judul Tokoh Latar Alur 4 3 2 2 1 1 1 2 4 2 3 4 Jumlah 16 68 16 Nilai = x 100 = 57,14 28 Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Karya Siswa Siklus 1 SISWA KOMPONEN PENILAIAN Skor Nilai Diksi Ejaan Judul Tokoh Latar Alur 1 C C SB C B C 17 60,71 2 C K SB B C SB 20 71,42 3 C K SB C B C 16 57,14 4 C C SB SB SB B 22 78,57 5 B C C SB SB B 21 75 6 B C SB B SB SB 24 85,71 7 B C C SB SB C 21 75 8 B C SB C SB C 19 67,85 9 C C SB SB SB C 20 71,42 10 C B SB C SB B 21 75 11 SB C SB C SB SB 24 85,71 12 B C SB C SB B 21 75 13 C C SB C SB B 20 71,42 14 K K SB SB SB SB 18 64,85 15 C C SB C SB C 18 64,85 16 B B SB SB SB C 22 78,57 17 B C SB SB SB SB 25 89,28 18 B K SB B B B 20 71,42 19 B B SB C SB C 20 71,42 20 B B SB SB SB B 24 85,71 21 C C SB SB SB B 22 78,57 22 C C SB C SB B 20 71,42 23 B C SB SB SB SB 25 89,28 24 SB C SB SB SB B 24 85,71 25 B C SB SB SB C 21 75 Nilai rata-rata 21 75,18 69

6. Refleksi

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS DRAMA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 28 63

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS DRAMA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 17 49

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 59

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN STRATEGI CRITICAL INCIDENT PADA SISWA KELAS VIIB MTs NEGERI BENDOSARI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B MTs Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B MTs Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

1 3 17