18
mendorong proses integrasi informasi, maka menulis dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang rumit.
11
B. Karangan
1. Pengertian Karangan
Menurut Mahsusi, karangan berarti rangkaian, susunan, atau komposisi. Yang dirangkai adalah beberapa kesatuan pikiran yang diwujudkan dalam bentuk
kalimat-kalimat yang disusun sesuai dengan kaidah komposisi.
12
Mengarang adalah bagian ekspresi secara tertulis. Segala kesan batin, baik pikiran, perasaan, maupun kemauan dapat dinyatakan dengan bahasa tulis.
Dengan kata lain, apa yang dipikirkan, dirasakan atau diinginkan orang lain bisa diwujudkan pada sehelai kertas.
13
Dapat disimpulkan bahwa karangan merupakan suatu bentuk pencurahan gagasan, ide, pendapat, pikiran, berita, khayalan,
kehendak, dan sebagainya yang didukung oleh penataan bahasa yang harmonis, tersusun, dan teratur.
2. Jenis-jenis Karangan
Morris dalam Tarigan berpendapat bahwa karangan diklasifikasikan ke dalam empat jenis, yakni narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi.
14
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Parera yang membagi karangan ke dalam empat
jenis, kecuali persuasi. Adapun Brook dan Warren berpendapat bahwa karangan terdiri dari empat jenis, yakni deskripsi, persuasi, argumentasi, dan eksposisi.
15
11
Hernowo, QuantumWriting: Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis Bandung: Mizan, 2003, h. 53
12
Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2004, h. 228
13
Sudarno dan Eman A. Rahman, Kemampuan Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi Jakarta: PT Hikmat Syahid Indah, 1986, h. 96
14
Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, h. 28
15
Ibid, h. 29
19
Berikut ini akan dijelaskan satu per satu mengenai jenis-jenis karangan, antara lain:
a. Karangan narasi, yaitu suatu bentuk wacana atau tulisan yang
menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. b.
Karangan deskripsi, yaitu suatu karangan atau tulisan yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan berbagai pengalaman,
pendengaran, perabaan, penciuman, dan situasi perasaan atau masalah. c.
Karangan eksposisi, yaitu paparan. Dengan paparan, penulis menyampaikan suatu penjelasan dan informasi.
16
Dengan kata lain, karangan eksposisi berusaha menerangkan ide atau gagasan yang
dianggap perlu untuk disampaikan kepada pembaca. d.
Karangan argumentasi. Menurut Keraf, karangan argumentasi tidak lain daripada usaha untuk mengajukan bukti-bukti atau menentukan
kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat mengenai suatu hal.
17
e. Karangan persuasi, merupakan bentuk karangan yang bertujuan
mengajak atau meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis atau pembicara.
16
Ramlan A Gani dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Berbahasa Indonesia Jakarta: FITK Press, 2010, h. 93
17
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi: Komposisi Lanjutan III Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010, h. 3
20
C. Menulis Karangan Narasi