13
pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu.
2
Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan
berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu
kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan
suatu kesatuan.
3
2. Hakikat Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa
dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan menggunakan gambar,
contohnya tulisan hieroglif hieroglyph pada zaman Mesir Kuno. Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan, yang
menyebabkan seseorang semakin giat menulis karena karya mereka mudah untuk diterbitkan.
Menulis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1 membuat huruf angka dan sebagainya dengan pena pensil, kapur, dan sebagainya, 2
2
Ibid
3
Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Bandung: Angkasa, 2008, h. 1
14
melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan.
4
Menulis adalah representasi bahasa di dalam sebuah teks media melalui penggunaan satu set tanda-tanda atau simbol dikenal sebagai sistem penulisan.
5
Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah suatu proses yang menggunakan lambang-lambang huruf untuk menyusun, mencatat, dan mengomunikasikan,
serta dapat menampung aspirasi atau makna yang ingin disalurkan kepada orang lain. Pesan yang ingin disampaikan itu dapat berupa tulisan yang dapat
menghibur, memberi informasi, mempengaruhi, dan menambah pengetahuan. Hasil kegiatan mengarang seperti ini disebut karangan yang dapat berwujud
sebagai sebuah wacana argumentasi, eksposisi, deskripsi, dan narasi. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan
komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
6
Berdasarkan konsep tersebut, dapat dikatakan bahwa menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan
memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh simbol-simbol
tersebut. Mengombinasikan dan menganalisis setiap unsur kebahasaan dalam
sebuah karangan merupakan suatu keharusan bagi penulis. Dari sinilah akan terlihat sejauh mana pengetahuan yang dimiliki penulis dalam menciptakan
4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 1219
5
Wikipedia , “Writing,” diakses
pada 22
Juni 2011
pukul 11.02
dari http:en.wikipedia.orgwikiWriting
6
Suparno dan Mohamad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 1.3
15
sebuah karangan yang efektif. Kosakata dan kalimat yang digunakan dalam kegiatan menulis harus jelas agar mudah dipahami oleh pembaca. Di samping itu,
jalan pikiran dan perasaan penulis sangat menentukan arah penulisan sebuah karya tulis atau karangan yang berkualitas. Dengan kata lain, hasil sebuah
karangan yang berkualitas umumnya ditunjang oleh keterampilan kebahasaan yang dimiliki seorang penulis.
3. Pengertian Keterampilan Menulis