Tema Tokoh dan Penokohan

17 dalam sebuah peristiwa yang berdasarkan sebab-akibat. Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dapat disimpulkan bahwa alur adalah bagian terpenting dalam cerita fiksi yang dialami para pelaku dalam suatu rentetan peristiwa.

d. Latar

Latar atau setting yang disebut juga landas tumpu, yang menyaran pada pengertian tempat, hubungan, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. 25 Latar atau tandas tumpu setting cerita adalah lingkungan tempat peristiwa terjadi. Termasuk di dalam latar ini adalah tempat atau ruang yang dapat diamati, seperti di kampus, di sebuah kapal yang berlayar ke Hongkong, di kafetaria, di dalam penjara, di sebuah puskesmas dan sebagainya. Termasuk di dalam unsur latar atau landas tumpu ini adalah waktu, hari, tahun, musim, atau periode sejarah. 26 Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa latar adalah tempat peristiwa yang diceritakan oleh sastrawan. Latar bukan hanya menunjukkan tempat dan waktu saja, namun juga menceritakan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa- peristiwa yang di ceritakan.

e. Sudut Pandang

Sudut pandang, point of view, viewpoint, merupakan salah satu unsur fiksi yang oleh Stanton digolongkan sebagai 25 Nurgiyantoro,op. cit., h. 216. 26 Semi. Op. cit., h. 46. 18 sarana cerita, literary device. Walaupun demikian, hal itu tidak berarti bahwa perannya dalam fiksi tidak penting. Sudut pandang haruslah diperhitungkan kehadirannya, bentuknya, sebab pemilihan sudut pandang akan berpengaruh terhadap penyajian cerita. Sudut pandang dalam karya fiksi mempersoalkan; siapa yang menceritakan, atau dari posisi mana siapa peristiwa dan tindakan itu dilihat. Dengan demikian, pemilihan bentuk pesona yang dipergunakan, di samping mempengaruhi perkembangan cerita dan masalah yang diceritakan, juga kebebasan dan keterbatasan, ketajaman, ketelitian, dan keobjektifan terhadap hal-hal yang diceritakan. 27 Berdasarkan definisi ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang adalah strategi, teknik maupun siasat yang dikemukakan oleh pengarang dalam menceritakan sebuah cerita karya fiksinya.

f. Gaya Bahasa

Bahasa adalah seni sastra dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan unsur bahan, alat, sarana, yang diolah untuk dijadikan sebuah karya yang mengandung nilai lebih daripada sekedar bahannya itu sendiri. Sastra khususnya fiksi, di samping sering diseebut dunia dalam kemungkinan, juga dikatakan sebagai dunia dalam kata. Hal itu disebabkan “dunia” yang diciptakan, dibangun, ditawarkan, diabstraksikan, dan sekaligus ditafsirkan lewat kata-kata, lewat bahasa. 28 27 Ibid., h. 246-247. 28 Ibid., h. 273.