Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
yang sangat tinggi. Tapi pada novel ini, pengarang menyajikan alur cerita yang mampu mengubah suatu hal yang tak mungkin menjadi mungkin.
Nilai merupakan sesuatu yang diharapkan oleh manusia. Nilai juga merupakan sesuatu yang baik yang diciptakan manusia. Contohnya, semua
manusia mengharapkan keadilan. Keadilan sebagai nilai adalah normatif. Nilai menjadikan manusia terdorong untuk melakukan tindakan agar
harapan itu terwujud dalam kehidupannya. Nilai diharapkan manusia sehingga mendorong manusia berbuat atau melakukan sesuatu. Misalnya,
seorang guru berharap siswanya pandai, maka guru itu memerintahkan siswanya mengerjakan setiap tugas yang diberikan. Kegiatan manusia
pada dasarnya digerakkan atau di dorong oleh nilai. Nilai pendidikan adalah nilai yang mengandung unsur-unsur
pendidikan yang dapat ditinjau dari berbagai macam nilai-nilai kehidupan. Diantaranya, nilai religius yaitu nilai yang merupakan nilai sudut pandang
yang mengikat manusia dengan Tuhan pencipta alam dan isinya. Berbicara tentang hubungan manusia tidak terlepas dari pembahasan agama. Agama
merupakan pegangan hidup bagi manusia. Agama dapat pula bertindak sebagai pemicu faktor kreatif kedinamisan hidup atau pemberi makna
kehidupan. Nilai religius bersifat mutlak dan bersumber pada keyakinan
manusia. Melalui agama manusia dapat mempertahankan kebutuhan masyarakat agar hidup dalam pola kemasyarakatan untuk meraih masa
depan yang lebih baik. Selain nilai religius, nilai pendidikan pun dapat dilihat dari segi nilai pendidikan moral.
Nilai moral sering disamakan dengan menilai etika, yaitu nilai yang menjadi ukuran patuttidaknya manusia bersosialisasi dalam
kehidupan masyarakat. Moral merupakan tingkah laku atau perbuatan yang dipandang dari nilai individu itu berada. Sikap disiplin termasuk nilai
moral yang tidak hanya dilakukan dalam hal beribadah saja, tetapi dalam segala hal. Sikap yang penuh dengan kedisiplinan akan menghasilkan
kebaikan. Seperti halnya, jika dalam agama seorang hamba menjalankan
shalat tepat waktu akan mendapatkan pahala lebih banyak. Demikian juga disiplin pada pelajaran lainnya dan tanpa memandang siapa yang berperan
dalam melakukan perbuatan disiplin tersebut. Nilai tercipta secara sosial, bukan secara biologis atau bawaan
sejak lahir. Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai sebagai sesuatu yang objektif, apabila dia memandang nilai itu ada
meskipun tanpa ada yang menilainya, bahkan memandang nilai telah ada sebelum adanya manusia sebagai penilai. Baik dan buruk, benar dan salah,
bukan hadir karena hasil persepsi dan penafsiran manusia, tetapi ada sebagai sesuatu yang ada dan menuntun manusia dalam kehidupannya.
Persoalannya bukan bagaimana seseorang harus menemukan nilai yang telah ada tersebut tetapi lebih kepada bagaimana menerima dan
mengaplikasikan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Nilai estetika adalah nilai yang membahas tentang segala sesuatu
yang memiliki unsur keindahan, seperti keindahan dalam arti estetik yang menyangkut pengalaman seseorang dalam hubungannya dengan sesuatu
yang diserapnya, atau keindahan dalam arti terbatas yang menyangkut benda-benda yang diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan
bentuk dan warna, karena nilai keindahan atau nilai estetis bersumber pada perasaan manusia.
Dalam kajian ini, peneliti akan meneliti sejauh mana nilai-nilai pendidikan yang ada dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini.
Dalam novel ini, banyak sekali nilai kehidupan yang mengandung nilai- nilai positif yang dapat dijadikan pembelajaran hidup.