resiko yang akan diambilnya. Jadi yang menentukan komitmen adalah faktor rasional. Bisa saja dalam satu organisasi ada karyawan yang hanya memiliki
komitmen ini, ia tidak mau ambil pusing dengan yang lainnya yang penting kebutuhannya untuk pembiayaan hidupnya bisa terpenuhi.
c. Komitmen normatif Normative Commitment
Komitmen ini lebih menekankan kepada keterlibatan perasaan dan menggambarkan dedikasi seseorang untuk tetap tinggal dan bekerja pada
organisasinya. Seseorang akan tetap setia karena perasaannya memang mengatakan demikian. Komitmen ini merupakan komitmen yang paling
tinggi. Dalam komitmen ini perasaan sangat mendominasi dan akan menimbulkan motivasi yang besar terhadap pekerjaan.
Komitmen yang harus dibangun adalah komitmen afektif dan komitmen normatif, sebab kedua komitmen ini akan sangat kuat dan mengikat, hanya
saja memerlukan kesabaran dan ketelitian untuk membangunnya dan membutuhkan waktu yang sangat lama, sebab kuncinya adalah membangun
kepercayaan kepada organisasi.
2.7. Cara-Cara Peningkatan Komitmen Organisasi
Meningkatkan komitmen organisasi merupakan pekerjaan besar bagi pimpinan. Direktur RS harus mampu untuk memimpin perubahan disela-sela
rutinitas pekerjaan yang padat. Keadaan ini akan bertambah sulit jika pemimpin tidak mampu dan mau untuk diajak bekerja sama. Hal yang utama dan pertama
Dona Fathia: Pengaruh Karakteristik Manajerial Rumah Sakit Terhadap Komitmen Dokter Spesialis Di BPK-RSU Dokter Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
dilakukan adalah menekankan pada diri pemimpin sendiri akan pentingnya komitmen organisasi serta mentransformasikannya ketingkat manajemen di
bawahnya. Kemudian para pemimpin perlu untuk merancang komitmen organisasi secara bottom-up dengan mendapat banyak masukan dari para
karyawan tingkat menengah dan bawah. Untuk Rumah Sakit Umum Daerah RSUD yang sebagian besar pegawainya adalah Pegawai Negeri Sipil PNS
maka komitmen kontinuans dari karyawan, relatif tinggi dibanding swasta karena ada jaminan pensiun bagi PNS yang membuat mereka sulit meninggalkan RSUD
secara fisik. Yang harus ditingkatkan adalah komitmen Afektif yang membuat karyawan merasa memiliki RSUD, dimana cara peningkatan komitmen afektif
dan normatif dapat dilakukan dengan : a. Mendelegasikan pekerjaan
Orang akan lebih memiliki komitmen jika diberikan wewenang untuk memutuskan dan mengendalikan pekerjaan secara fleksibel, dan diberikan
insentif yang sesuai dengan kinerjanya. Struktur dan budaya kerja yang berlaku di RSUD sangat tidak mendukung hal ini dimana Struktur dan
Budaya Biokratik masih kuat. Untuk memutuskan hal yang kecil membutuhkan persetujuan direktur dan dibahas dalam rapat. Hal ini dapat
dirubah dengan perubahan filosofi secara bertahap dari biokratik dengan pola kepemimpinan transaksional menjadi kepemimpinan transformasional
berdasarkan nilai-nilai seperti keterbukaan atau transparansi, kejujuran, pemberdayaan, kepastian akan penghargaan, dan lain-lain. Komite medik dan
Dona Fathia: Pengaruh Karakteristik Manajerial Rumah Sakit Terhadap Komitmen Dokter Spesialis Di BPK-RSU Dokter Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
para dokter dapat mulai dilibatkan pada penyusunan rencana strategik terutama dalam hal investasi alat kesehatan dan dalam perancangannya agar
Rencana Strategik yang ada dapat terpadu dengan para dokter. b. Menyamakan
kebutuhan karyawan dengan Rumah Sakit
Karyawan bekerja dengan minat memenuhi kebutuhan baik fisiologis, keamanan, pengakuan diri, dan lain-lain. Rumah sakit membutuhkan
pelayanan kesehatan yang prima, kinerja keuangan yang baik. Konsumen membutuhkan perawatan kesehatan yang terjangkau dan baik ramah, tepat
waktu, Best Pratice,dan lain-lain. Kesemuanya itu merupakan mata rantai yang harus disambung dengan pemenuhan kebutuhan masing-masing pihak.
Dengan cara itulah terjadi komitmen organisasi dengan mendapatkan kebutuhannya insentif pada rumah sakitnya. Hal ini dapat dimulai dari
mengkaji kembali berbagai peraturan kompensasi yang ada di RSUD. c. Menyamakan persepsi pegawai yang baru masuk.
RSUD sebaiknya memulai untuk menyeleksi pegawai secara langsung mengurangi drop dari Pemda untuk bagian non struktural, Pemilihan
pegawai yang sesuai dengan yang dianut oleh RSUD sehingga tidak terlalu sulit untuk menyamakan persepsi organisasi dengan individu. Jika hal ini sulit
dilakukan maka terpaksa diadakan penyamaan orientasi karyawan dengan nilai-nilai di RSUD. Sebagai hasil dari peningkatan komitmen sebuah rumah
sakit dapat dilihat dari kinerja individu, tingkat absensi, disiplin kerja, iklim kerja yang meningkat.
Dona Fathia: Pengaruh Karakteristik Manajerial Rumah Sakit Terhadap Komitmen Dokter Spesialis Di BPK-RSU Dokter Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.8. Landasan Teori