dipentingkan dalam pelayanan merupakan kerja tim diatur SMF, merupakan komitmen dalam SMF dengan pihak rumah sakit. Untuk memanyungi aturan-
aturan tersebut perlu dibuat MOU Memorandum Of Understanding. Iklim bekerja di BPK-RSUZA yang baik dengan frekuensi 54,1
dibandingkan dengan iklim bekerja tidak baik. Hal ini perlu ditingkatkan agar adanya kenyamanan bekerja dan dapat meningkatkan gairah kerja. Adanya
hubungan sesama teman sejawat yang saling menghormati dan saling menunjang dalam pelaksanaan tugas sebagai dokter.
Kompensasi merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam upaya meningkatkan komitmen dokter spesialis, dengan frekuensi kompensasi yang baik
59,5. Menurut teori adanya fenomena yang cukup menarik, walaupun secara
ekonomi dokter dibayar lebih rendah dari gaji maupun insentif tetapi tingkat kepuasan kerjanya lebih tinggi Trisnantoro,2005.
5.2. Gambaran Komitmen Dokter Spesialis
Dari hasil penelitian terhadap komitmen dokter spesialis secara keseluruhan atau gabungan dari beberapa dimensi komitmen yaitu afektif,
kontinuans dan normatif didapatkan proporsi dokter spesialis dengan frekuensi komitmen afektif baik sebesar 56,8, komitmen kontinuns baik sebesar 54,1,
komitmen normatif baik sebesar 56,8 dan komitmen dokter spesialis total sebesar 64,9. Meskipun perbandingan komitmen yang baik lebih besar, tetapi
Dona Fathia: Pengaruh Karakteristik Manajerial Rumah Sakit Terhadap Komitmen Dokter Spesialis Di BPK-RSU Dokter Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
masih ada setengah atau sepertiga dari dokter spesialis yang komitmennya tidak baik.
5.3. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Komitmen dokter spesialis
Berdasarkan hasil uji statistik menunjukan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen dokter spesialis di BPK-
RSUZA Banda Aceh dengan p = 0.000 p0,05, ternyata faktor kepemimpinan sangatlah menentukan tumbuhnya komitmen pada kelompok dokter spesialis.
Disiplin dokter spesialis di BPK-RSUZA dalam pelayanan terhadap pasien yang sebagian besar dokter spesialisnya berasal dari Dikbud, adanya aturan
tentang jam kerja hand Key, sulit diterapkan pegawai Dikbud karena juga mempunyai tugas sebagai staf pengajar.
Hal ini sesuai dengan pendapat Darmadjaja 2001 menyatakan bahwa komitmen dokter spesialis sangat dipengaruhi dengan kepemimpinan dirumah
sakit. Dalam menjalankan tugas pelayanan dirumah sakit ada beberapa dokter
spesialis yang bekerja di BPK-RSUZA karena hanya berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah bahwa ia dipekerjakan karena di rumah sakit ini karena SK
nya disini dan bisa survive disini, karena bisa praktek swasta diluar, atau tanpa bekerja dirumah sakit ini tentu tidak dapat izin praktek untuk diluar.
Pemimpin banyak memilih cara mendelegasikan ketimbang mengarahkan terus menerus, sehingga membuat rasa percaya diri dari anggota organisasi
Dona Fathia: Pengaruh Karakteristik Manajerial Rumah Sakit Terhadap Komitmen Dokter Spesialis Di BPK-RSU Dokter Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
meningkat. Kemudian pemimpin dapat melakukan penyamaan kebutuhan antara dokter spesialis dengan rumah sakit.
Menurut teori pemimpin rumah sakit perlu mempunyai sifat yang dapat menggalang komitmen sumber daya manusia. Hal ini dibutuhkan karena dalam
usaha perumusan dan pencapaian visi diperlukan keterlibatan seluruh sumber daya manusia. Komitmen sumber daya manusia rumah sakit harus digalang sehingga
selaras dngan misi rumah sakit. Dengan komitmen yang baik diharapkan sumber daya manusia rumah sakit dapat mendedikasikan pikiran dan kegiatan mereka
demi tercapainya tujuan rumah sakit Trisnantoro, 2005.
5.4. Pengaruh Iklim Bekerja Terhadap Komitmen Dokter Spesialis