Gambaran Karakteristik Manajerial Rumah Sakit

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Karakteristik Manajerial Rumah Sakit

Kepemimpinan di BPK-RSUZA sudah baik dengan frekuensi 64,9 dibandingkan dengan kepemimpinan tidak baik. Pemimpin mengadakan rapat untuk membahas masalah yang ada di rumah sakit tapi tidak rutin hanya jika ada masalah ada dibagian. Rapat antara komite medis dan dokter spesialis juga tidak rutin dilakukan. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memimpin upaya perubahan, keahlian dalam membangun dan memimpin tim. Menurut O’Connor ada 3 dasar gaya kepemimpinan yaitu; demokratis, otokratis dan permisif Aditama, 2000. Salah satu sifat pemimpin yang baik adalah pemimpin harus berkarakter, dimana harus dapat dipercaya dan mampu berkomunikasi. Pemimpin yang berkarakter harus hidup sesuai dengan nilai masyarakat yang baik, memiliki dan menciptakan citra diri yang positif serta menunjukkan ketrampilan berhubungan dengan orang lain Trisnantoro, 2005. BPK-RSUZA juga merupakan rumah sakit pendidikan, sebagian besar dokter spesialisnya juga bertindak sebagai staf pengajar di Unsyiah sehingga perlu dipikirkan tentang langkah-langkah dalam membuat peraturan-peraturan terutama tentang kedisiplinan menurut penulis dalam pelayanan ada orang yang 57 Dona Fathia: Pengaruh Karakteristik Manajerial Rumah Sakit Terhadap Komitmen Dokter Spesialis Di BPK-RSU Dokter Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 dipentingkan dalam pelayanan merupakan kerja tim diatur SMF, merupakan komitmen dalam SMF dengan pihak rumah sakit. Untuk memanyungi aturan- aturan tersebut perlu dibuat MOU Memorandum Of Understanding. Iklim bekerja di BPK-RSUZA yang baik dengan frekuensi 54,1 dibandingkan dengan iklim bekerja tidak baik. Hal ini perlu ditingkatkan agar adanya kenyamanan bekerja dan dapat meningkatkan gairah kerja. Adanya hubungan sesama teman sejawat yang saling menghormati dan saling menunjang dalam pelaksanaan tugas sebagai dokter. Kompensasi merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam upaya meningkatkan komitmen dokter spesialis, dengan frekuensi kompensasi yang baik 59,5. Menurut teori adanya fenomena yang cukup menarik, walaupun secara ekonomi dokter dibayar lebih rendah dari gaji maupun insentif tetapi tingkat kepuasan kerjanya lebih tinggi Trisnantoro,2005.

5.2. Gambaran Komitmen Dokter Spesialis