Pengaruh Iklim Bekerja Terhadap Komitmen Dokter Spesialis

meningkat. Kemudian pemimpin dapat melakukan penyamaan kebutuhan antara dokter spesialis dengan rumah sakit. Menurut teori pemimpin rumah sakit perlu mempunyai sifat yang dapat menggalang komitmen sumber daya manusia. Hal ini dibutuhkan karena dalam usaha perumusan dan pencapaian visi diperlukan keterlibatan seluruh sumber daya manusia. Komitmen sumber daya manusia rumah sakit harus digalang sehingga selaras dngan misi rumah sakit. Dengan komitmen yang baik diharapkan sumber daya manusia rumah sakit dapat mendedikasikan pikiran dan kegiatan mereka demi tercapainya tujuan rumah sakit Trisnantoro, 2005.

5.4. Pengaruh Iklim Bekerja Terhadap Komitmen Dokter Spesialis

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara iklim bekerja dengan komitmen dokter spesialis p=0,015. Iklim kerja di BPK-RSUZA baik karena adanya hubungan teman sejawat yang saling menghargai dan saling menunjang dalam melaksanakan tugas sebagai dokter. Hal ini dapat terjadi karena dukungan rekan kerja akan menciptakan ”sense of belonging” untuk berprestasi dan bekerjasama dengan orang lain. Dukungan rekan kerja memberikan rasa aman, merasa dihargai, diakui diterima dan merasa mendapat posisi sosial Kartono 2000 yang dikutip dari Sitorus,2007. Hal ini sesuai dengan penelitian Sitorus 2007 menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara iklim kerja dengan kinerja perawat. Hal ini sesuai Dona Fathia: Pengaruh Karakteristik Manajerial Rumah Sakit Terhadap Komitmen Dokter Spesialis Di BPK-RSU Dokter Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 dengan pendapat Stringer yang dikutip dari Sitorus 2007 apabila iklim bekerja suatu organisasi kondusif maka kinerja karyawan akan baik dan karyawan dapat menumbuh kembangkan potensi yang dimiliki serta akan meningkatkan kapasitas produksi. Adanya fasiltas rumah sakit juga menciptakan suasana kerja yang nyaman dirumah sakit dengan membuat sistim-sistim yang memungkinkan setiap orang dapat bekerja pada wilayahnya masing-masing secara tenang tanpa intervensi yang tidak perlu. Hal ini sesuai dengan dikatakan Locke dalam Alwini 2003, bahwa pekerja lebih menyukai dan merasa puas dengan lingkungan fisik yang nyaman dan tidak berbahaya, suhu udara, penerangan atau kebisingan yang tidak ekstrim, ruangan bersih dengan fasilitas relatif modern dan peralatan serta perlengkapan kerja yang sesuai. Sesuai pendapat Azwar 1996 bahwa tuntutan kesehatan berkaitan dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan. Perkembangan teknologi harus selalu diperhatikan untuk kemajuan pelayanan kesehatan, karena merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tuntutan kesehatan.

5.5. Pengaruh Kompensasi Terhadap Komitmen dokter spesialis