Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
1. Mengidentifikasi ketersediaan sumberdaya pendidikan tenaga kependidikan,
sarana prasarana, partisipasi masyarakat dan pembiayaan dan mutu lulusan di Sekolah Menengah Negeri Kota Tanjungbalai.
2. Untuk menemukan pengaruh antara perencanaan sumber daya pendidikan tenaga
kependidikan, sarana prasarana, partisipasi masyarakat dan pembiayaan terhadap mutu lulusan yang berhasil masuk PTN dan yang bekerja.
1.4 Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan setidaknya akan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada
kepala sekolah bagaimana memberdayakan sumberdaya pendidikan yang ada untuk meningkatan kualitas lulusannya agar diterima di PTN dan dapat bekerja
pada sektor-sektor formal maupun informal dengan pendapatan yang layak yang berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung kepada pengembangan
wilayah kota Tanjungbalai. 2.
Bagi stakeholders bidang pendidikan di daerah, diharapkan penelitian ini sebagai bahan masukan dalam rangka penyusunan dan implementasi perencanaan
pendidikan di masa-masa mendatang terutama dalam meningkatkan partisipasi dunia usaha dan dunia industri agar lulusan tertampung di dunia kerja.
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
3. Secara umum, penelitian ini menjadi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
dalam perencanaan bidang pendidikan dalam rangka peningkatan mutu lulusan sekolah menengah.
4. Membuka peluang bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan dan
lebih mendalam yang berkaitan dengan sumber daya pendidikan.
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perencanaan
Perencanaan adalah sebuah cara berfikir yang berorientasi pada masa depan dengan menggunakan metode dan sistematika yang rasional. Perencanaan dalam arti
seluas-luasnya adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Defenisi perencanaan secara
sederhana menurut Tarigan 2004 adalah menetapkan suatu tujuan dan memilih langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Sementara itu menurut Conyers Hills dalam Arsyad 1999:112 perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup keputusan
–keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang dengan empat elemen
dasar yakni: merencanakan berarti memilih, perencanaan merupakan alat pengalokasian sumberdaya, perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan dan
perencanaan untuk masa depan. Perencanaan bisa berarti pula sebagai menghubungkan antara pengetahuan
dengan tindakan , memecahkan masalah di masa melalui rangkaian urutan tindakan masa kini, mencari solusi persoalan massa kini dengan pandangan jauh ke depan dan
sebagai proses pembelajaran sosial, Friedman dalam John Glasson terjemahan oleh Paul, 1990. Artinya bahwa sebuah perencanaan amat diperlukan sebagai indikator
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
keberhasilan suatu kegiatan dengan maksud untuk memperbaiki rangkaian kejadianpermasalahan yang ada dengan meningkatkan efisiensi dan rasionalitas,
membantu atau menggantikan pasar, merubah atau memperluas pihan-pilihan menuju kesejahteraan bagi masyarakat.
Sementara itu, Widodo 2006:3, mengemukakan bahwa perencanaan adalah upaya institusi publik untuk membuat arah kebijakan pembangunan yang
harus dilakukan di sebuah wilayah negaradaerah berdasarkan kelemahan dan
keunggulan wilayah tersebut. 2.2.
Perencanaan Pendidikan
Menurut Beeby dalam Enoch 1992, mendefenisikan perencanaan pendidikan sebagai sebuah usaha melihat ke masa depan dalam hal menentukan
kebijaksanaan, prioritas dan biaya pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan- kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial dan politik untuk pengembangan
potensi sistem pendidikan nasional, memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh sistem.
Perencanaan pendidikan disusun berdasarkan situasi dan kondisi suatu negara yang bersangkutan dan mempersiapkan keputusan-keputusan atau alternatif
kebijaksanaan untuk keperluan pembangunan pendidikan di masa depan merupakan fungsi dari perencanaan pendidikan Enoch, 1992.
Menurut Coombs dalam Sa’ud dan Makmun, 2007 perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses
perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan lebih efektif dan efisien
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakatnya. Sehingga masih menurutnya bahwa terdapat empat hal yang dibahas dalam
perencanaan pendidikan yaitu: tujuan, bagaimana kondisi sistim pendidikan yang ada sekarang, kemungkinan pilihan alternatif kebijakan dan prioritas untuk mencapai
tujuan dan strategi pencapaian tujuan. Dari defenisi-defenisi di atas, beberapa hal yang menjadi perhatian dalam
perencanaan pendidikan adalah: konsistensi yaitu ketaatan terhadap keputusan yang telah dibuat, memperhatikan aspek-aspek perencanaan pendidikan secara
menyeluruh, adanya alternatif dan prioritas kegiatan, bersifat inovatif, kuantitatif dan kualitatif serta memperhatikan faktor lingkungan baik internal maupun eksternal.
Satu hal yang terpenting adalah bahwa perencanaan pendidikan merupakan alat pengubah dan pengendali perubahan yang diwujudkan melalui upaya pembangunan
pendidikan yang bertujuan membantu mempersiapkan man power SDM yang dibutuhkan oleh berbagai sektor pembangunan Sa’ud dan Makmun, 2007.
2.2.1. Perencanaan Sekolah sebagai Fungsi dari Perencanaan Pendidikan
Banghart dan Trull dalam Sagala 2007:56, mengemukakan: Educational planning is first of all a rational procces. Pendapat ini menunjukkan
bahwa perencanaan pendidikan merupakan awal proses-proses rasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan kepercayaan bahwa akan dapat
mengatasi berbagai macam persoalan. Perencanaan sekolah adalah hasil kesepakatan bersama diantara personal sekolah tentang apa yang harus dicapai oleh sekolah.
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009