Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
mutu lulusan yang diterima di PTN dengan menggunakan SPSS versi 15.00 yang hasilnya tertuang pada tabel 4.30.
Tabel 4.30. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Berganda Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan yang Berhasil Masuk PTN
2.2.1.1.1.1.1.1 Ringkasan 2.2.1.1.1.1.1.2
Analisis Varians
Koef Korelasi Koefisien Determinasi
2.2.1.1.1.1.1.3 F
hi tung
2.2.1.1.1.1.1.4 Si
g ni
fi k
a n
si
0,785 0,616 20,845
0,000a
2.2.1.1.1.1.1.5 Koefisien
Var Independen Koef Regresi
t hitung Signifikansi
Konstanta 0,233 0,169
0,867 Tenaga Kependidikan
0,112 2,088
0,042 Sarana Prasarana
0,060 0,599
0,552 Partisipasi Masyarakat
-0,066 -1,750
0,086 Pembiayaan 0,256
2,290 0,026
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2009. Dari hasil regresi diatas antara variabel dependen mutu lulusan yang
berhasil masuk PTN dengan variabel independennya yakni perencanaan tenaga kependidikan, sarana prasarana, partisipasi masyarakat dan pembiayaan diperoleh
angka R koefisien korelasi sebesar 0,785. Angka ini menunjukkan bahwa memang terjadi hubungan yang bersifat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikatnya dan hubungan ini adalah kuat. Sedangkan pengujian signifikansi hubungan tersebut dilakukan dengan
menggunakan signifikansi F dan harga koefisien F. Dari tabel tersebut diatas pada kolom anova diperoleh nilai signifikansi F probabilitas sebesar 0,000 dan penetapan
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
koefisien alpha adalah 0.05. Nilai F hitung adalah 20,845 dan nilai F tabel sebesar 2,55. Maka berdasarkan kriteria uji di atas diperoleh bahwa nilai signifikansi F
alpha 0,000 0,05 dan nilai F hitung F tabel 20,845 2,55. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan ”secara
bersama-sama variabel perencanaan tenaga kependidikan, perencanaan sarana prasarana, perencanaan partisipasi masyarakat dan perencanaan pembiayaan
berpengaruh terhadap mutu lulusan yang berhasil masuk PTN” dapat diterima. Pada kolom koefisien determinasi ditampilkan angka 0,616. Ini berarti
mutu lulusan yang berhasil masuk PTN, 61,6 dipengaruhi oleh faktor-faktor perencanaan: tenaga kependidikan, perencanaan sarana prasarana, perencanaan
partisipasi masyarakat dan perencanaan pembiayaan dan selebihnya yakni 38,4 di pengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan pada model ini. Selanjutnya
keempat variabel yang dianggap secara bersama-sama mempengaruhi mutu lulusan yang berhasil masuk PTN dimasukkan ke dalam fungsi persamaan garis regresi
berganda sebagai berikut: Y
PTN
= 0,233 + 0,112X
1
+ 0,060 X
2
- 0,066X
3
+ 0,256X
4
+ µ Dari persamaan garis regresi berganda tersebut diperoleh nilai masing-
masing koefisien regresi yang menunjukkan besarnya perubahan variabel Y
PTN
yang diakibatkan oleh adanya perubahan variabel independen yang masuk dalam model.
Berikutnya harga koefisien untuk masing-masing variabel independen harus diuji satu persatu untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel
dimaksud dengan menggunakan harga koefisien t hitung atau signifikansi t. Adapun
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
kriteria ujinya adalah akan menerima Ha dan menolak Ho bila nilai t hitung t tabel atau signifikansi t hitung alpha. Nilai t tabel pada taraf keyakinan 5 dengan dk =
52 adalah sebesar 2,007. Dari tabel 4.27 di atas diketahui bahwa terdapat dua variabel independen yang memiliki nilai t hitung t tabel yaitu variabel X
1
perencanaan tenaga kependidikan dan variabel X
4
perencanaan pembiayaan dan terdapat dua variabel yang nilai t hitung t tabel yakni variabel X
2
perencanaan sarana prasarana, variabel X
3
perencanaan partisipasi masyarakat Demikian halnya dengan nilai signifikansi t, bahwa signifikansi variabel X
1
perencanaan tenaga kependidikan dan X
4
perencanaan pembiayaan memiliki nilai signifikasi t 0,05. Hal ini berarti bahwa di SMAMA Negeri di Kota Tanjungbalai, hanya perencanaan
tenaga kependidikan dan perencanaan pembiayaan yang memiliki pengaruh nyata terhadap mutu lulusan yang berhasil masuk PTN. Sedangkan perencanaan sarana
prasarana dan perencanaan partisipasi masyarakat secara signifikan tidak berpengaruh.
Sarana prasarana memang sangat dibutuhkan bagi kelancaran proses pembelajaran guna menunjang perbaikan mutu lulusan. Namun sarana prasarana
menjadi tidak berarti apabila ketercukupannya tidak terpenuhi atau ketersediannya terpenuhi namun penggunaannya tidak optimal dan tidak efisien. Demikian juga
partisipasi masyarakat, dukungan dari masyarakat luas, orang tua siswa dan dunia usahadunia industri akan memberikan sumbanganpengaruh yang bararti apabila ada
upaya yang nyata dan bersungguh-sungguh baik materi dana, bahan, mesin, personil dan lain sebagainya dan non materi ide, kreatifitas, motivasi dll yang diberikan
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
bagi peningkatan mutu pembelajaran yang bermuara kepada peningkatan mutu lulusan. Namun jika hal-hal tersebut tidak di penuhi dalam artian bentuk partisipasi
hanya semu belaka maka tidak akan berarti apa-apa bagi peningkatan mutu pendidikan pada umumnya dan mutu lulusan pada khususnya.
Perencanaan ke depan bagi tenaga kependidikan, meskipun ketersedia- annya telah cukup baik, namun kemampuan teknis guru dalam merencanakan dan
mengevaluasi KBM perlu ditingkatkan. Untuk itu perlu diupayakan peningkatan pemahaman mengenai perencanaan tenaga kependidikan bagi pengelola satuan
pendidikan melalui program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Demikian halnya perencanaan sarana prasarana, upaya pemenuhan
kebutuhan laboratorium yang belum tersedia bagi SMANMAN harus segera dilaksanakan serta optimalisasi dan efisiensi penggunaan sarana prasarana yang
tersedia harus lebih ditingkatkan agar lebih berkontribusi kepada keberhasilan proses KBM yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi akademik siswamutu lulusan.
Sementara itu permasalahan perencanaan partisipasi masyarakat dalam pendidikan cenderung didominasi oleh masalah rendahnya kemauan masyarakat
dalam berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu kedepannya program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pendidikan untuk
lebih menyentuh kepada substansi yakni pelibatan masyarakat langsung dalam penyusunan visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan pendidikan di sekolah
serta melaksanakan kerjasama dengan lembaga-lembaga swasta seperti bimbingan study agar pemahaman dan pengetahuan siswa tentang materi ajar menjadi lebih baik.
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
Sedangkan mengenai pembiayaan meskipun ketersediaan dan perencanaan yang ada saat ini telah cukup baik dan memberikan pengaruh signifikan terhadap
mutu lulusan, namun upaya penggalian sumber dana serta efektivitas dan efisiensi penggunaan dana yang tersedia harus lebih ditingkatkan khususnya oleh pengelola
satuan pendidikan.
4.7.2. Pengaruh Perencanaan Sumberdaya Pendidikan SMK terhadap Lulusan