Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
Tabel 4.11 diatas menunjukkan variasi tenaga kependidikan Sekolah Menengah Negeri di kota Tanjungbalai. Menurut responden perencanaan tenaga
kependidikan dengan kategori sangat baik 25,0 , baik sebanyak 42,1 , cukup baik 27,6 dan masih ada tenaga kependidikan dengan kategori kurang baik yaitu sebesar
5,3 . Sementara kategori tenaga kependidikan yang tidak baik tidak ada. Aspek perencanaan tenaga kependidikan yang dinilai meliputi kualifikasi pendidikan kepala
sekolah dan guru; kesesuaian kualifikasi dengan bidang studi yang diajarkan; kemampuan teknis kepala sekolah dan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi KBM; kepemimpinan dan sikap keperibadian kepala sekolah dan guru serta kemampuan administrasi dan ketatalaksanaan tenaga kependidikan yang ada di
sekolah masing-masing.
4.4.2. Sarana Prasarana
Ketersediaan fasilitas sarana yang terangkum dalam penelitian ini meliputi ketersediaan meubiler, meubiler perpustakaan, buku teks pelajaran, buku referensi,
alat peraga, alat-alat laboratorium dan alat-alat praktek. Sedangkan prasarana meliputi ketersediaan lahan, bangunan gedung, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium,
ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat ibadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi serta tempat
bermainberolahraga. Kategori ketersediaan dibagi atas empat bagian yakni T tersedia, CT
cukup tersedia, KT kurang tersedia dan TT tidak tersedia sedangkan kategori kondisi dibagi kedalam keadaan B baik, CB cukup baik, KB kurang baik dan TB
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
tidak baik. Penilaian ini didasarkan pada pengamatan peneliti terhadap persentase kecukupan dan kondisi fisik barangbangunan. Untuk lebih jelasnya penilaian
ketegori ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana Sekolah Menengah Negeri di Kota Tanjungbalai dapat dilihat pada Tabel 4.11 .
Selain identifikasi ketersediaan berdasarkan data pengamatan di lapangan, peneliti meminta pendapat responden tentang perencanaan sarana prasarana yang
meliputi kegiatan identifikasi kebutuhan, penetapan perioritas, penuangan ke dalam bentuk program; pengadaan yang sesuai dengan perioritas dan kemampuan sekolah;
pendistribusian dan pendayagunaan secara optimal serta perawatan dan pemeliharaan secara teratur dan berkesinambungan dari masing-masing sekolah.
Tabel 4.11
Penilaian Kategori Ketersediaan dan Kondisi Sarana Prasarana Pendidikan berdasarkan Persentase Kecukupan dan Keadaan Fisik
Barangbangunan di Sekolah Menengah Negeri Kota Tanjungbalai.
No Uraian
Kategori Penilaian
1 Ketersediaan Tersedia
76 - 100 Cukup Tersedia
56 - 75 Kurang Tersedia
26 - 50 Tidak Tersedia
0 - 25 2
Kondisi fisik Baik
76 - 100 Cukup Baik
50 - 75 Kurang Baik
26 - 50 Tidak Baik
0 - 25
Identifikasi sarana dan prasarana ini dipisah antara SMAMA dan SMK. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan mengenai standar sarana prasarana antara
keduanya. Standar sarana prasarana untuk SMAMA mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007, sedangkan standar sarana
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
prasarana bagi SMK berdasar kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 40 Tahun 2008. Lebih jelasnya mengenai ketersediaan sarana prasarana SMAMA
dan SMK diuraikan sebagai berikut: 1.
Sarana Prasarana SMA dan MA Berdasarkan hasil penelitian bahwa kecukupan dan kondisi sarana
pendidikan SMAN dan MAN di Kota Tanjungbalai telah tersedia dan berkategori baik. Hal ini didasarkan bahwa sarana yang tersedia sebanyak 69,0 kategori
tersedia sebanyak 29 item, cukup tersedia 21,5 kategori cukup tersedia sebanyak 9 item dan kurang tersedia 9,5 kategori kurang tersedia sebanyak 4 item.
Ketersediaan meubiler di SMANMAN telah memadai dan kondisinya baik. Meubiler perpustakaan di SMAN 5 ketersediannya kurang memadai meskipun
yang ada berkondisi baik dan di MAN cukup memadai dengan kondisi cukup baik, hal ini terlihat dari kurang memadainya lemari tempat penyimpanan buku-buku teks
pelajaran maupun buku-buku referensi lainnya. Buku teks pelajaran telah memadai dan tersedia dan berkondisi baik. Hal ini didasarkan pada ketersediaan buku-buku
teks pelajaran peruntukannya cukup bagi setiap siswa sehingga siswa tidak dibebankan biaya untuk pembelian buku-buku teks pelajaran dimaksud. Namun untuk
buku-buku referensi ketersediannya masih cukup memadai di SMAN 3 dan SMAN 4 bahkan ada yang kurang memadai dari segi jumlah untuk SMAN 5 dengan kondisi
cukup baik dan sisanya tersedia dengan kondisi masih baik. Sementara itu, ketersediaan alat peraga, alat-alat laboratorium
laboratorium fisika, biologi, kimia, bahasa dan komputer dan alat-alat praktek rata-
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
rata cukup untuk SMAN 2, SMAN 3, SMAN 5 dan MAN dengan kondisi yang rata- rata juga cukup dan kurang baik, sedangkan di SMAN 1 dan SMAN 4 tersedia dan
memadai dengan kondisi masih baik. Khusus untuk alat-alat laboratorium rata-rata di setiap sekolah memiliki dengan kondisi beragam yang kalau dirata-ratakan cukup
baik dan mencukupi bagi pelaksanaan praktek. Namun terdapat kondisi dimana di beberapa sekolah alat-alat laboratorium kurang efektif penggunaan dan
perawatannya.
Tabel 4.12. Ketersediaan dan Kondisi Sarana pendidikan di SMAMA Negeri Kota Tanjungbalai Tahun 2009.
Nama Sekolah SMAN 1
SMAN 2 SMAN 3
SMAN 4 SMAN 5
MAN No Uraian
Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds
1 Sarana: Meubiler T B T B T B T B T B T B
Mblr pepust
T B T B T B T B KT B CT CB
Buku teks pelajaran
T B T B T B T B T B T B Bk
referensi T B T B CT
CB CT
CB KT
CB T B Alat
peraga T B T CB T B T B CT CB T B
Alat lab
T B T CB CT
KB T B CT CB
KT KB
Alat praktek T
B CT
B CT
KB T
B CT
CB KT
KB
Sumber: Diolah dari data primer 2009 Lahan untuk SMAN dan MAN telah tersedia dengan kondisi baik ditinjau
dari lokasi dan akses jalan, memiliki luas memadai bagi peruntukan pembangunan gedung serta telah memiliki status hak atas tanah atas nama Pemerintah Kota
Tanjungbalai dan ijin pemanfaatan bagi pembangunan sekolah. Hanya terdapat 1
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
sekolah yakni SMAN 5 dimana kondisi lahan masih terbatas bagi peruntukan tempat bermain dan berolahraga karena kondisinya becek jika hujan.
Prasarana sekolah yang terdiri dari prasarana dasar yakni instalasi air bersih dan listrik 100 tersedia dan dalam kondisi baik. Bangunan gedung 100 tersedia
dan berkondisi baik. Semua SMAN di Kota Tanjungbalai telah memiliki gedung sendiri dengan bangunan permanen, memiliki fasilitas cukup untuk ventilasi udara
dan pencahayaan yang memadai. Hanya MAN yang masih terdapat bangunan yang semi permanen yakni beberapa kelas di lantai dua namun kondisi fisik bangunan
masih kuatbaik. Hampir semua SMAN dan MAN memiliki ruang kelas memadai dengan
kondisi baik, hanya SMAN 5 ruang kelasnya cukup tersedia artinya di sekolah tersebut masih berpeluang untuk dibangun ruang kelas baru berhubung banyaknya
peminat yang tidak tertampung di sekolah tersebut dan kondisi ruang kelas di sekolah ini masih baik.
Semua SMAN dan MAN memiliki perpustakaan berkondisi baik dengan luas minimum sama dengan luas satu ruang kelas, berventilasi baik dan dilengkapi
dengan sarana buku-buku dan perabot penunjang. Keberadaan laboratorium bahasa di beberapa SMAN tidak tersedia dengan
alasan tidak adanya jurusan bahasa di sekolah tersebut. Dari 6 sekolah SMAN dan MAN yang diteliti hanya 2 sekolah yang memiliki laboratorium bahasa yakni SMAN
1 dan MAN dengan kondisi baik dan sarana memadai. Sebelumnya dibeberapa SMAN terdapat laboratorium bahasa SMAN 2, SMAN 3 dan SMAN 4, namun
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
lambat laun peminat jurusan bahasa menurun dan ketersediaan SDM jurusan bahasa juga kurang memadai sehingga akhirnya jurusan bahasa tidak dibuka lagi. Fenomena
ini kurang tepat dan kurang memenuhi standar prasarana SMA dan MA. Selain itu, dewasa ini kemampuan berbahasa para siswa terutama kemampuan berbahasa asing
harus dimiliki setiap siswa berbagai jurusan. Sementara itu ketersediaan laboratorium biologi, fisika dan kimia hampir di semua SMAN dan MAN kurang tersedia namun
berkondisi cukup baik. Rata-rata SMAN dan MAN menggabungkan ketiga laboratorium tersebut menjadi laboratorium IPA. Hanya 1 sekolah yang memiliki
laboratorium biologi dengan kondisi cukup baik yakni SMAN 4 dan 1 sekolah memiliki laboratorium fisika dengan kondisi baik yakni SMAN 1. Laboratorium
komputer hampir semua SMAN telah memilikinya dan 3 sekolah kondisinya baik sedangkan 2 dua sekolah berkondisi cukup baik. Sementara MAN ketersediaan
laboratorium komputernya hanya cukup tersedia dan berkondisi juga cukup baik. Ruang pimpinan telah tersedia untuk semua sekolah dengan kondisi baik,
demikian juga dengan ruang guru. Hampir semua ruang tata usaha di setiap sekolah tersedia dan kondisinya baik kecuali di SMAN 1 karena sebagian ruang pimpinan
digunakan sebagai ruang tata usaha. Terdapat 1 satu sekolah yakni SMAN 4 tidak memiliki tempat beribadah,
sementara itu di SMAN 5 menggunakan sudut ruang perpustakaan sebagai tempat beribadah, selebihnya masing-masing telah memiliki dengan kondisi rata-rata masih
baik. Ruang konseling untuk MAN kurang tersedia dengan kondisi kurang baiktidak nyaman karena sekolah ini mengunakan ruang guru sebagai tempat memberikan
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
bimbingankonseling kepada siswa bermasalah. Selebihnya sekolah telah memiliki ruang konseling yang memadai dan cukup tersedia SMAN 5 dengan kondisi
ruangan baik. Dari enam sekolah SMAN dan MAN yang diteliti hanya 1 sekolah yang
memiliki ruang UKS dengan kondisi baik, 2 sekolah yakni SMAN 1 dan SMAN 3 tidak tersedia, selebihnya 3 sekolah yaitu SMAN 4, SMAN 5 dan MAN memiliki
ruang UKS namun dengan kondisi seadanya dengan sarana minim. Peruntukan ruang organisasi kesiswaan sebagai tempat kesekretariatan
pengelolaan organisasi kesiswaan hanya 1 sekolah yang tersedia dan berkondisi baik yakni SMAN 1, 3 sekolah tidak tersedia yaitu SMAN 2, SMAN 3 dan MAN,
selebihnya masih kurang tersedia dengan kondisi kurang memadai. Bagi sekolah yang tidak memiliki ruang organisasi kesiswaan,mereka menggunakan ruang
kelastempat beribadah sebagai tempat kegiatan berdiskusi untuk kegiatan kesiswaan. Ketersediaan jamban di semua sekolah rata-rata berkondisi baik dengan
jumlah di atas jumlah minimal yakni lebih besar dari 3. Ketersediaan gudang cukup memadai, hanya 3 sekolah yang tersedia dengan kondisi baik SMAN 1 dan SMAN 2
dan MAN, 2 sekolah tidak tersedia SMAN 3 dan SMAN 4 serta 1 sekolah SMAN 5 kurang ketersediaannya dengan kondisi juga kurang baik.
Ruang sirkulasi sebagai penghubung antar ruang di setiap sekolah SMAN dan MAN telah tersedia dan berkondisi masih baik. Demikian juga tempat
bermainberolahraga semua sekolah tersedia dengan kondisi baik, artinya telah memiliki luas areal diatas luas minimum yakni 1000 m
2
, terdapat ruang bebas untuk
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
tempat berolahraga dikelilingi pohon penghijauan yang cukup, hanya saja untuk SMAN 5 masih kurang memadai dan kondisinya juga kurang memadai, karena
kondisi tempat bermainberolahraga becek jika hujan serta belum disertai ketersediaan drainase. Sedangkan di MAN kondisinya baik namun, luas tempat
bermainberolahraga masih kurang memadai dibanding jumlah murid yang tersedia luasnya 1000 m
2
. Rangkuman informasi ketersediaan prasarana untuk SMAN dan MAN dapat dilihat dari Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13. Ketersediaan dan Kondisi Prasarana pendidikan di SMAMA Negeri Kota Tanjungbalai Tahun 2009.
Nama Sekolah SMAN 1
SMAN 2 SMAN 3
SMAN 4 SMAN 5
MAN No Uraian
Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds Ktgr Knds
1 Prasarana Lahan
T B T B T B T B T B T B Bangunan
gedung T B T B T B T B T B CT B Ruang
kelas T B T B T B T B CT B T B
Perpustakaan T B T B T B T B T B T B
Lab biologi
KT CB KT B KT CB T CB KT CB KT CB Lab
Fisika T B T B KT CB KT CB KT CB KT CB
Lab Kimia
KT CB KT B KT CB KT CB KT CB KT CB Lab
Bahasa T B TT - TT - TT - TT - T B
Lab Komputer
T B T B T B T CB T CB CT
CB Ruang
pimpinan T B T B T B T B CT B T B Ruang
guru T B T B T B T B CT B T B
Ruang TU
CT CB T B T B T B CT B T B
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
Tempat ibadah CT
CB T B T B TT - KT CB T B
R konseling
T B T B T B T B CT CB
KT KB
R UKS
TT - T B TT - KT CB
KT CB
CT CB
R. orgs kesiswaan T
B TT
TT -
KT CB
KT CB
TT -
Jamban T B T B T B T B KT B T B
Gudang T B T B TT - TT - KT
KB KT
KB Ruang
Sirkulasi T B T B T B T B T B T B T
bermainolahraga T B T B T B T B KT KB
CT B
Sumber: Diolah dari data primer 2009 2.
Sarana Prasarana SMK SMKN yang diteliti memiliki program keahlian yang berbeda. SMKN 1
adalah SMKN Perikanan memiliki 4 program keahlian yakni: teknik pengolahan hasil perikanan, teknik aqua kultur budidaya perikanan, nautika kapal penangkap ikan
dan teknik kapal penangkap ikan. SMKN 2 adalah SMKN Teknologi dengan 4 program keahlian yaitu: bangunan, teknik mekanik otomotif, teknik permesinan dan
teknik audio visual. Hal ini perlu dikemukakan untuk memudahkan pengidentifikasian ketersediaan sarana dan prasarana di kedua sekolah tersebut
terutama mengenai ketersediaan laboratorium dan perbengkelanworkshop. Hasil penelitian di kedua SMKN di Kota Tanjungbalai bahwa ketersediaan
sarana yang meliputi meubiler, meubiler perpustakaan, buku-buku teks pelajaran, buku referensi, alat peraga, alat-alat laboratoriumbengkel dan alat-alat praktek dapat
dilihat pada Tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Ketersediaan dan Kondisi Sarana pendidikan di SMK Negeri Kota
Tanjungbalai Tahun 2009. Nama Sekolah
SMKN 1 SMKN 2
No Uraian Kategori Kondisi Kategori Kondisi
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
1 Sarana: Meubiler
T B
T B
Meubiler perpustakaan
KT CB
KT CB
Buku teks pelajaran KT
CB CT
CB Buku referensi
CT CB
TT -
Alat peraga
CT CB
KT CB
Alat laboratoriumbengkel
CT CB
KT CB
Alat praktek KT
CB CT
CB Sumber: Diolah dari data primer 2009
Umumnya sarana SMKN di Kota Tanjungbalai rata-rata hanya cukup dan kurang memadai untuk meubiler perpustakaan, buku teks pelajaran, buku referensi,
alat peraga dan alat-alat praktek bahkan di SMKN 2 buku referensi tidak tersedia, sedangkan sarana yang tersedia dan mencukupi hanya meubiler dengan kondisi baik.
Kondisi ini sangat disayangkan mengingat bahwa tujuan pendidikan SMK adalah menghasilkan lulusan yang siap untuk bekerja. Keterbatasan sarana alat-alat praktek
dapat mempengaruhi kualitas kemampuan dan keterampilan yang dimiliki siswa. Prasarana SMK yang wajib tersedia hampir sama dengan standar bagi
SMA dan MA, perbedaan hanya terletak pada ketersediaan prasarana laboratorium atau workshop dimana SMK tergantung kepada program keahlian yang ditawarkan.
Berikut disajikan standar ketersediaan laboratorium sesuai Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 seperti tertera pada Tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15 Standar Ketersediaan Laboratorium SMK Menurut Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008
Program Keahlian No Jenis
Laboratorium SMKN 1
SMKN 2
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
T P
H P
T ek. A
qua K
ul tu
r N
K P
I T
K P
I Ba
nguna n
T ek. M
ek O
tom ot
if T
ek. P
erm es
ina n
T ek. A
udi o
V is
ua l
1 Laboratorium biologi
√ √
√ - - - - - 2
Laboratorium fisika -
- √
√ √
√ √
√ 3
Laboratorium kimia -
- √
√ √
√ √
√ 4
Laboratorium bahasa √
√ √
√ √
√ √
√ 5
Laboratorium komputer √
√ √
√ √
√ √
√ 6
Ruang praktik gambar teknik -
- -
√ √
√ √
√
Sumber: Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008. Dari tabel di atas terlihat bahwa SMKN 1 Perikanan harus memiliki
minimal 6 laboratorium berdasarkan program keahlian yang mereka miliki dan SMKN 2 Teknologi minimal harus memiliki laboratorium sebanyak 5 buah.
Sedangkan ketersediaan prasarana SMK secara keseluruhan berdasarkan hasil penelitian diuraikan seperti pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Ketersediaan dan Kondisi Prasarana pendidikan di SMK Negeri Kota Tanjungbalai Tahun 2009.
Nama Sekolah SMKN 1
SMKN 2 No Uraian
Kategori Kondisi Kategori Kondisi 1 Prasarana:
Lahan T
B T
B Bangunan
gedung T
B T
B Ruang
kelas T
B CT
B Perpustakaan
T B
TT -
Laboratorium biologi
KT CB
- -
Laboratorium fisika
KT CB
KT CB
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
Laboratorium kimia
KT CB
KT CB
Laboratorium bahasa
TT -
TT -
Laboratorium komputer
T B
T KB
Ruang praktik gambar teknik TT
- T
KB Ruang
pimpinan T
B T
CB Ruang
guru T
B T
B Ruang tata usaha
T B
T B
Tempat ibadah
KT CB
TT -
Ruang konseling
T B
T B
Ruang UKS
T B
TT -
R. orgs kesiswaan TT
- TT
- Jamban
T B
T B
Gudang T
B T
B Ruang
sirkulasi T
B T
B T bermainberolahraga
T B
T B
Sumber: Diolah dari data primer 2009 Lokasi SMKN 1 dan SMKN 2 sangat strategis. Letak kedua sekolah ini
bersebelahan dengan lahan yang luas serta akses jalan yang berkondisi baik. Kedua sekolah ini berada di kawasan yang diperuntukkan bagi zona industri Kota
Tanjungbalai di tahun-tahun mendatang. Bangunan gedung telah permanen dengan kondisi fisik masih baik, memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai
serta dilengkapi dengan fasilitas air dan listrik dengan kondisi 100 baik. Ruang kelas di SMKN 1 100 tersedia untuk semua rombongan belajar
yang ada dengan kondisi baik sedangkan di SMKN 2 ruang kelas cukup tersedia karena terdapat 1 rombongan belajar yang menggunakan ruang yang diperuntukkan
bagi ruang organisasi kesiswaan sebagai ruang kelas dan kondisi ruangan-ruangan kelas yang ada baik. Keadaan ini mengindikasikan bahwa perlu dibangun ruang kelas
baru di SMKN 2.
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
Perpustakaan di SMKN 1 telah tersedia dan berkondisi baik seluas satu ruang kelas dan dilengkapi dengan sarana buku-buku pelajaran, buku referensi dan
prasarana penunjang lainnya. Sementara itu di SMKN 2 ruang perpustakaan tidak tersedia. Sementara ini buku-buku pelajaran untuk siswa disimpan dalam rak dan
lemari yang terletak di pojok ruang guru. Berdasarkan program keahlian yang tersedia, SMKN 1 seyogianya harus
memiliki semua jenis laboratorium menurut standar nasional yakni laboratorium biologi, fisika, kimia, bahasa, komputer dan ruang menggambar teknik, namun
kenyataannya di sekolah ini mereka hanya memiliki laboratorium komputer dengan kondisi baik, sedangkan laboratorium biologi, fisika dan kimia tergabung dalam
laboratorium IPA dan laboratorium bahasa serta ruang menggambar teknik tidak tersedia. Sementara itu SMKN 2 harus memiliki 5 laboratorium sesuai standar dan
berdasarkan kepada program keahlian yang tersedia saat ini yakni, laboratorium fisika, kimia, bahasa, komputer dan ruang menggambar teknik. Kondisi yang ada
sekolah ini juga menggabung laboratorium fisika dan kimia kedalam laboratorium IPA, laboratorium komputer dan ruang menggambar teknik tersedia namun dengan
kondisi kurang baik, artinya ketersediaan laboratorium ini jarang sekali digunakan karena keterbatasan sarana dan prasarana praktek dan sarana penunjang lainnya
sedangkan laboratorium bahasa tidak tersedia. Ruang pimpinan telah tersedia untuk semua sekolah dengan kondisi baik
di SMKN 1 dan berkondisi cukup baik di SMKN 2. demikian juga dengan ruang guru dan ruang ruang tata usaha disetiap sekolah tersedia dan kondisinya masih baik.
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
Tempat ibadah di SMKN 1 kurang tersedia dengan kondisi kurang baik, karena sekolah ini menggunakan ruang OSIS untuk beribadah. Sementara siswa
menggunakan aula sekolah sebagai tempat sekretariat kegiatan-kegiatan mereka. Ruang konseling dan ruang UKS di sekolah ini tersedia dan kondisinya baik bahkan
dilengkapi dengan sarana dan peralatan PMR Palang Merah Remaja untuk ruang UKSnya yang dibina oleh Angkatan Laut Kota Tanjungbalai. Di SMKN 2 tidak
tersedia ruang untuk beribadah, demikian pula dengan ruang UKS dan ruang organisasi kesiswaan. Namun ruang konseling tersedia dan kondisinya baik.
Ketersediaan jamban di semua sekolah rata-rata berkondisi baik dan jumlahnya diatas jumlah minimal. Demikian juga dengan ketersediaan gudang
kondisinya untuk kedua sekolah ini baik karena cukup untuk menyimpan perkakas dan peralatan lainnya serta arsip sekolah. Ruang sirkulasi sebagai penghubung antar
ruang juga tersedia dan berkondisi baik. Tempat bermainberolahraga di semua SMKN tersedia dengan kondisi baik, dengan luas lebih dari 1000 m
2
dan penghijauan yang cukup.
Sementara itu pendapat responden mengenai sarana prasarana terkait aspek perencanaan, pengadaan, penggunaan dan perawatan di SMAN dan MAN di kota
Tanjungbalai menyatakan tergolong baik dengan skor rata-rata 22,6. Sementara itu untuk SMK, skor rata-rata tergolong cukup baik yakni 20,57, dengan skor rata-rata di
SMKN 1 sebesar 23,1 kategori baik dan SMKN 2 sebesar 18,3 sehingga tergolong cukup baik.
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
Tabel 4.17. Klasifikasi Sarana Prasarana di Sekolah Menengah Negeri Kota Tanjungbalai.
Nama Sekolah Total
Kriteria Kategori
SMAN 1
SMAN 2
SMAN 3
SMAN 4
SMAN 5
SMKN 1
SMKN 2
MAN
F 26-30 SB 3 - 3 2 1 2 - 1
12 15,8
21-25 B 5 6 5 5 2 6 2 5 36
47,4 16-20 CB 5 6 2 - 3 1 7 1
25 32,9
11-15 KB - - - 2 - - 1 - 3
3,9 6-10 TB - - - - - - -
-
Jumlah 13 12 10 9 6 9 10 7
76 100,0
Sumber: Dioleh dari data primer 2009 Variasi pendapat mengenai perencanaan sarana prasarana Sekolah
Menengah Negeri di kota Tanjungbalai ditunjukkan pada tabel 4.17 di atas, dimana . menurut responden sarana prasarana dengan klasifikasi sangat baik 15,8 , baik
hampir setengahnya yakni 47,4 , cukup baik 32,9 dan masih ada sarana prasarana dengan kategori kurang baik yaitu sebesar 3, yang terdapat di SMAN 4 dan SMKN
2, sedangkan sarana prasarana dengan kategori tidak baik tidak ada.
4.4.3. Partisipasi Masyarakat