Mutu Lulusan Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai

Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009 yakni : pengenalan secara luas tentang visi, misi dan tujuan pendidikan, jabaran peningkatan mutu pendidikan dan cakupannya, sumber-sumberdaya pendukung dan penghambatnya.

2.5. Mutu Lulusan

Berbicara mengenai mutu lulusan, bisa dilakukan melalui pendekatan mutu produk. Prawirosentono 2004:6 berpendapat bahwa mutu produk adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang dikeluarkan. Mutu barang atau jasa dapat dilihat dari dua sisi yakni dari sisi sebagai konsumen serta sisi sebagai produsen dan mutu produkjasa dari sisi konsumen disebut sebagai basis mutu produk quality is customer oriented. Sedangkan untuk mencapai mutu suatu produk, perusahaan harus membuat perencanaan, melaksanakan dan mengawasinya secara total. Dari defenisi mutu diatas dapat dinyatakan bahwa mutu lulusan dapat dilihat dari sisi konsumen yakni lembaga pemakai output pendidikan seperti Perguruan Tinggi, lembaga-lembaga pemakai tenaga kerja hasil pendidikan seperti lembaga pemerintahan ataupun swasta. Artinya bahwa mutu lulusan disini diukur oleh lembaga-lembaga yang disebut sebagai konsumen melalui serangkaian tes uji kemampuan dan produk pendidikan tersebut mampu memuaskan lembaga-lembaga tersebut baik kompetensi, keahlian maupun sikap moral dalam hal pencapaian tujuan. Sedangkan mutu lulusan dari sisi produsen berkaitan dengan rancangan design, Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009 pelaksanaanproses bagaimana memproduksi to produce peserta didik agar bermutu dan memberi manfaat kepuasan kepada konsumen. Sementara itu pendapat lain mengenai mutu pendidikan yang terkait dengan mutu output lulusan adalah menurut Sagala 2007:170 menekankan bahwa lembaga pendidikansekolah dapat dikatakan bermutu apabila prestasi sekolah khususnya prestasi peserta didik menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam 1 prestasi akademik yaitu nilai rapor dan nilai kelulusan memenuhi standar yang ditentukan ; 2 memiliki nilai-nilai kejujuran, ketaqwaan, kesopanan dan mampu mengapresiasi nilai-nilai budaya ; 3 memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kemampuan yang diwujudkan dalam bentuk keterampilan sesuai dengan dasar ilmu yang diterimanya di sekolah. Sedangkan Sukmadinata dkk 2006:8 mengemukakan bahwa mutu lulusan yang baik adalah lulusan yang dapat melanjutkan sudinya pada jenjang yang lebih tinggi, dapat diterima bekerja, diterima bekerja dan berprestasi, dapat mengikuti perkembangan masyarakat dan produktif. Lulusan yang tidak produktif akan menjadi beban masyarakat, menambah biaya kehidupan dan menghambat kesejahteraan masyarakat serta memungkinkan menjadi warga yang tersisih dari masyarakat. Khusus lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yakni yang memutuskan untuk bekerja, Sumarsono 2003:14 menjelaskan bahwa keputusan kerja adalah suatu keputusan yang mendasar tentang bagaimana menghabiskan waktu dengan cara mencari kegiatan-kegiatan yang menyenangkan Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009 atau yang utama yakni menggunakan waktunya untuk bekerja seperti: mengadakan produksi rumah tangga atau bekerja untuk diupah.

2.6. Pengembangan Sumberdaya Manusia