Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
2.8. Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berkenaan dengan penelitian tesis ini adalah:
Heriyanto dan Wahyuddin 2006 menulis artikel yang berjudul ”Analisis pengaruh kepemimpinan, budaya kerja dan sarana prasarana terhadap prestasi siswa
SMA di kota Surakarta”, diperoleh bahwa nilai kepemimpinan, budaya kerja dan sarana prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi siswa.
Dikemukakan juga bahwa sarana dan prasarana merupakan suatu kebutuhan yang harus tersedia bagi setiap sekolah karena mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sarana prasarana tersebut meliputi: ruang kelas yang cukup sesuai jumlah murid, fasilitas ruang untuk kepala sekolah, guru, tata usaha, ruang tamu, kamar mandiWC,
aula, tempat ibadah, tersedianya peralatan kesenian, peralatan untuk olahraga, ruang perpustakaan, ruang laboratorium untuk IPA dan IPS, peralatan penunjang kegiatan
seperti LCD, OHP, computer, televise dan AC. Sementara itu, Kardoyo 2006 menulis tesis dengan judul ”Pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah, pembiayaan pendidikan dan peran komite sekolah terhadap kinerja sekolah”, mengemukakan bahwa kepala sekolah memiliki peran
yang sangat besar atas keberhasilan sekolah, sebab sekolah yang efektif ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah yang efektif . Untuk dapat menjalankan perannya
itu kepala sekolah sangat membutuhkan biaya yang besar, sementara itu sumber dana dari pemerintah sangat terbatas maka membutuhkan partisipasi masyarakat melalui
peran komite sekolah. Dari hasil analisis diperoleh bahwa variabel kepala sekolah,
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
pembiayaan dan peran komite memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap mutu proses belajar maupun terhadap mutu lulusan indikator kinerja sekolah yang diukur
adalah mutu proses belajar mengajar dan mutu lulusan. Selanjutnya dikemukakan untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar, maupun mutu lulusan diperlukan
upaya yang bersungguh-sungguh dalam hal rekruitmen, seleksi, pengangkatan, penempatan, dan kompensasi kepala sekolah dan menentukan model konseptual
kinerja kepala sekolah; membantu dalam pengelolaan keuangan pendidikan dengan mendirikan sekolah swadana; membantu peningkatan peran komite sekolah melalui
ukuran kinerja komite sekolah, mewujudkan mutu proses belajar mengajar menjadi ukuran kinerja guru dan evaluasi secara bersama-sama oleh pemerintah dan
masyarakat.
2.9. Kerangka Berfikir