Partisipasi Masyarakat Identifikasi Ketersediaan Sumberdaya Pendidikan.

Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009 Tabel 4.17. Klasifikasi Sarana Prasarana di Sekolah Menengah Negeri Kota Tanjungbalai. Nama Sekolah Total Kriteria Kategori SMAN 1 SMAN 2 SMAN 3 SMAN 4 SMAN 5 SMKN 1 SMKN 2 MAN F 26-30 SB 3 - 3 2 1 2 - 1 12 15,8 21-25 B 5 6 5 5 2 6 2 5 36 47,4 16-20 CB 5 6 2 - 3 1 7 1 25 32,9 11-15 KB - - - 2 - - 1 - 3 3,9 6-10 TB - - - - - - - - Jumlah 13 12 10 9 6 9 10 7 76 100,0 Sumber: Dioleh dari data primer 2009 Variasi pendapat mengenai perencanaan sarana prasarana Sekolah Menengah Negeri di kota Tanjungbalai ditunjukkan pada tabel 4.17 di atas, dimana . menurut responden sarana prasarana dengan klasifikasi sangat baik 15,8 , baik hampir setengahnya yakni 47,4 , cukup baik 32,9 dan masih ada sarana prasarana dengan kategori kurang baik yaitu sebesar 3, yang terdapat di SMAN 4 dan SMKN 2, sedangkan sarana prasarana dengan kategori tidak baik tidak ada.

4.4.3. Partisipasi Masyarakat

Wujud partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan kini kesempatannya lebih luas sejak diberlakukannya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044U2002 mengenai kedudukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Terkait dengan pendapat bahwa partisipasi akan terjadi bila ada kemauan, kemampuan dan kesempatan Slamet dalam Anonimus: 2009, fenomena yang terjadi kesempatan terbentang luas namun kemauan dan kemampuan masyarakat dalam berpartisipasi masih kurang. Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009 Di Sekolah Menengah Negeri kota Tanjungbalai partisipasi masyarakat orangtua masih sebatas aktif memberikan uang komite per bulan. Menurut pengamatan peneliti keberadaan komite sekolah sebagai lembaga partisipasi hanya sebatas pemenuhan struktur yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah dan hanya sebagian yang ikut aktif dalam menjalankan bentuk partisipasi yang sesungguhnya yakni sebagai badan petimbangan, pendukung, pengontrol, dan sebagai mediator yang meliputi berbagai perannya dalam perencanaan, pelaksanaan program, pengelolaan sumber daya dan pemantauan. Sejalan dengan itu, pendapat respeoden mengenai perencanaan partisipasi masyarakat di SMAN dan MAN di kota Tanjungbalai memiliki nilai skor rata-rata 32,4 yang berarti masuk dalam kategori cukupsedang. Tidak ada satupun sekolah memiliki nilai skor rata-rata baik untuk partisipasi masyarakat. Untuk kelompok SMA dan MA, skor pendapat rata-rata semuanya cukup baik. Sementara itu untuk kelompok SMK, memiliki skor rata-rata 30,42 yang berarti masuk kategori cukup baik. di SMKN 1 pendapat mengenai partisipasi masyarakat ini berkategori cukup 36,9 sedangkan di SMKN 2 berkategori kurang dengan skor rata-rata 24,6. Rata- rata pendapat yang cukup ini mengenai partisipasi masyarakat memiliki keragaman untuk masing-masing sekolah ditunjukkan pada tabel 4.18. Tabel 4.18 Klasifikasi Partisipasi Masyarakat di Sekolah Menengah Negeri Kota Tanjungbalai Nama Sekolah Total Kriteria Kategori SMAN 1 SMAN 2 SMAN 3 SMAN 4 SMAN 5 SMKN 1 SMKN 2 MAN f 47-55 SB - - - - - - - 2 2 2,6 38-46 B 2 - 2 3 - 7 - - 14 Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009 18,4 29-37 CB 8 8 4 3 4 1 1 4 33 43,4 20-28 KB 3 4 4 3 2 1 9 1 27 35,6 11-19 TB - - - - - - - - - Jumlah 13 12 10 9 6 9 10 7 76 100, Sumber: Dioleh dari data primer 2009 Dari tabel di atas terlihat bahwa variasi pendapat menyatakan cukup baik terbanyak jumlahnya yaitu 33 orang 43,4,, berikutnya kurang baik sebanyak 27 orang 35,6 . Hanya 2 responden menjawab partisipasi masyarakat sangat baik yakni di MAN 2,6 dan partispasi masyarakat dengan kategori baik terbanyak terdapat di SMKN 1 7 responden dengan jumlah persentase seluruh kategori baik adalah 18,4 .

4.4.4. Pembiayaan