Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
Perkembangan teknologi terutama teknologi informasi menyebabkan peran sekolah sebagai lembaga pendidikan mulai bergeser karena di kemudian hari sekolah
tidak lagi menjadi satu-satunya pusat pembelajaran karena aktivitas belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Peran guru juga tidak akan menjadi satu-satunya
sumber belajar karena banyak sumber belajar dan sumber informasi yang mampu memfasilitasi seseorang untuk belajar. Oleh karena itu peranan orang tua, kelompok-
kelompok masyarakat dan kalangan pengusahaindustri menjadi sangat penting untuk mengambil alih peran yang tidak lagi mampu diberikan oleh sekolahlembaga
pendidikan Anonimus: 2009. Orang tua, masyarakat dan dunia usahaindustri harus dilibatkan dalam pengembangan pendidikan sejak proses perencanaan, pelaksanaan,
pemanfaatan hasil dan evaluasinya. Menurut Kardoyo 2006, bentuk konkrit dari peran masyarakat di sekolah
adalah keterlibatan orang tua dan masyarakat di dalam komite sekolah. Peran dan fungsi komite sekolah adalah: 1 sebagai badan petimbangan; 2 sebagai badan
pendukung; 3 sebagai badan pengontrol; 4 sebagai mediator yang meliputi berbagai perannya dalam perencanaan, pelaksanaan program, pengelolaan sumberdaya dan
pemantauan.
2.4. Mutu Pendidikan
Mutu atau kualitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan
yang diharapkan atau yang tersirat Rohiat, 2008 :52. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup mutu input, proses dan mutu output.
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Input pendidikan meliputi : man yakni
sumberdaya manusia kepala sekolah, guru, karyawana dan siswa, money yakni dana, materials yaitu sarana prasarana, methods yakni visi, misi, tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai, serta machines yakni perangkat lunak sebagai penunjang proses yang meliputi struktur organisasi, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas dan
sebagainya. Ketersediaan input sangat dibutuhkan agar proses dapat berlangsung dengan baik karena makin tinggi ketersediaan input maka tinggi mutu input tersebut.
Proses pendidikan adalah mekanisme perubahan input pendidikan menjadi suatu output pendidikan. Proses dimaksud adalah proses pengambilan keputusan,
pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, proses belajar mengajar serta proses monitoring dan evaluasi. Proses pendidikan dikatakan bermutu apabila input
dikoordinasikan dan dipadukan dengan baik yang mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong motivasi dan minat belajar dan
mampu memberdayakan peserta didik. Output pendidikan adalah kinerja sekolah yang merupakan prestasi sekolah
yang dihasilkan dari prosesperilaku sekolah. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan kualitasmutu output sekolah yakni lulusan yang dapat dilihat dari prestasi akademik
dan nonakademik peserta didik. Kualitas output menjadi penting karena merupakan ujung tombak dalam menentukan mutu pendidikan.
Hal ini sejalan dengan pendapat Arcaro 2005:75 yang mengatakan bahwa mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan.
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009
Selanjutnya dikemukakan bahwa untuk memperoleh mutu baik dalam pendidikan diperlukan kerjasama antar pendidik, orang tua, pejabat pemerintah, wakil-wakil
masyarakat dan pemuka bisnis guna memberikan kepada siswa sumberdaya yang dibutuhkan untuk memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik sekarang
dan masa depan. Tirtarahardja dan Sulo 2005:232 menyatakan bahwa mutu pendidikan
secara jelas dapat dilihat dari kualitas keluaran lulusan. Mutu pendidikan dapat tercapai apabila sistem pendidikan telah dapat melalui proses pendidikan yang
bermutu yang mengedepankan mendidik anak agar memiliki etos belajar dan kerja keras, memiliki visi kebangsaan, komitmen kemanusiaan serta etos keilmuan yang
kuat sehingga akan dihasilkan keluaranlulusan bermutu, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, pembentukan karakter berwawasan kebangsaan dan kemanusiaan tanpa
harus mengabaikan nilai kejujuran dan objektivitas. Penilaian terhadap mutu juga dapat dilihat dari apakah keluaran pendidikan dapat mewujudkan suatu peribadi yang
bertaqwa, mandiri dan berkarya, anggota masyarakat yang bersosial dan bertanggung jawab, warga negara yang cinta tanah air dan memiliki kesetiakawanan sosial atau
dengan kata lain keluaran pendidikan dapat mewujudkan diri sebagai manusia- manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya dan lingkungannya nurturant
effect atau apakah keluaran pendidikan hanya mengasosiasikan hasil belajar dengan berbentuk nominal atau angka. yang biasa disebut instructional effect.
Suyanto dan Abbas 2001:106, ada empat hal pokok yang perlu mendapat perhatian para pelaku pembangunan pendidikan berkaitan dengan mutu pendidikan
Mariani : Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai, 2009