Pendapatan Nasional Variabel Bebas Independent Variables

Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 Dari gambar diatas dapat dilihat setelah tahun 1998 tingkat inflasi mulai menurun yang mengindikasikan perbaikan dalam perekonomian Indonesia. Berbagai kebijakan pemerintah pasca krisis ekonomi serta ketersediaannya berbagai kebutuhan pokok mendorong hal ini. Setelah tahun 1999, kondisi perekonomian berangsur-angsur membaik, terbentuknya pemerintahan baru hasil pemilu 1999 tersebut telah memunculkan kembali ekspektasi yang positif di masyarakat terhadap perekonomian Indonesia ke depan. Pada tahun 2003, tingkat inflasi mencapai titik terendah selama enam tahun terakhir 1998-2003 yang disebabkan membaiknya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan situasi perekonomian yang stabil.

4.4.2.4 Pendapatan Nasional

Dalam kerangka ekonomi makro pendapatan nasional menggambarkan aktivitas perekonomian dalam suatu negara. Dalam penelitian ini, data pendapatan nasional merupakan proksi dari Produk Domestik Bruto Riil. Produk Domestik Bruto PDB merupakan nilai dari total output yang dihasilkan dalam suatu negara. Pengukuran Produk Domestik Bruto sangat diperlukan dalam teori maupun kebijakan makroekonomi. Pengukuran tersebut dapat digunakan untuk Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 menghadapi berbagai masalah sentral yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, siklus usaha, hubungan antara kegiatan ekonomi dan pengangguran, serta ukuran dan faktor-faktor penentu inflasi. Produk Domestik Bruto juga menggambarkan aktivitas perekonomian suatu negara. Perekonomian secara umum dikatakan membaik jika terjadi peningkatan Produk Domestik Bruto. Sekalipun demikian, dalam perhitungan pendapatan nasional teredapat unsur harga yang mempengaruhi besarnya nilai nominal pendapatan nasional. Dengan kata lain jumlah uang yang dikeluarkan dapat lebih besar untuk memperoleh barang dan jasa dalam jumlah yang sama. Ukuran kemakmuran ekonomi yang lebih baik akan menghitung output barang dan jasa perekonomian tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga. Dengan asumsi harga konstan, maka nilai barang yang diproduksi dengan pengeluaran agregat akan bergerak kearah yang sama. PDB yang sering kita dengar dan kenal selama ini sebenarnya adalah PDB nominal. Padahal, PDB nominal ini sesungguhnya tidak menggambarkan keadaan perekonomian yang sebenarnya. Perubahan PDB nominal ini hanya merefleksikan perubahan produksi karena perubahan harga. Untuk mendapatkan perubahan produksi yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga digunakanlah PDB riil. PDB riil adalah jumlah barang dan jasa pada periode tertentu dalam harga konstan. Tingkat pertumbuhan PDB Riil tidak terlepas dari pengaruh kegiatan ekonomi, baik dalam negeri maupun faktor yang mewarnai keadaan Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 ekonomi serta pola perdagangan dan situasi moneter internasional. Untuk mendapatkan PDB riil menggunakan rumus : PDB Riil = PDB Nominal t PDB Deflator t x 100 Tabel 4.6 Perkembangan Tingkat Pendapatan Nasional PDB di Indonesia Periode 1984-2003. Tahun PDB Nominal milyar rupiah PDB deflator 2000=100 PDB Riil 2000=100 milyar rupiah 1984 89885. 14.430 622920.9 1985 98406. 15.418 638262.3 1986 110697. 16.381 675764.6 1987 128630. 18.141 709049 1988 149395. 19.919 750031.4 1989 179608. 22.285 805962.8 Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 1990 210866. 24.397 864328.9 1991 249969. 27.041 924400.5 1992 282395. 28.695 984115.9 1993 329776 31.4658 1048046 1994 382220. 33.913 1127067 1995 454514. 37.264 1219713 1996 532568. 40.497 1315070 1997 627695. 45.588 1376877 1998 955753. 79.903 1196139 1999 1099730. 91.218 1205601 2000 1264920. 100.000 1264920 2001 1449400. 110.762 1308572 2002 1610570. 118.792 1355790 2003 1786700. 126.101 1416880 Sumber : International Financial Statistics CD ROM, IMF data diolah kembali.. Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai PDB nominal senantiasa mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pembangunan. Namun PDB nominal tidaklah menggambarkan keadaan yang sebenarnya, karena perubahan PDB nominal mencerminkan perubahan produksi barang dan jasa yang diakibatkan oleh perubahan harga. PDB riil Indonesia cenderung mengalami peningkatan yang relatif stabil sampai dengan tahun 1998. Pertumbuhan pada tahun-tahun tersebut terutama Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 didorong oleh menguatnya permintaan domestik yang sejalan dengan tingginya pertumbuhan investasi dan konsumsi sektor swasta. PDB riil pada tahun 1998 mengalami penurunan. Hal ini merupakan imbas dari krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997. Sumber : Tabel 4.6 Penurunan ini juga diakibatkan oleh lemahnya struktur perekonomian Indonesia ditambah kondisi sosial politik yang penuh dengan ketidakpastian yang memancing sentimen negatif dari pasar. Tahun 1999 PDB riil mulai menunjukkan adanya peningkatan kembali. Perbaikan ekonomi terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi swasta dan pemerintah, serta mulai pulihnya kegiatan produksi dan investasi. Dari grafik diatas terlihat pergerakan PDB nominal dan PDB riil Indonesia, secara umum, selama periode penelitian 1984-2003, tampak bahwa pertumbuhan 300000 600000 900000 1200000 1500000 1800000 19 84 19 86 19 88 19 90 19 92 19 94 19 96 19 98 20 00 20 02 P ro du k D o m es ti k B ru to m ily ar r u p ia h tahun Grafik 4.6 Perkembangan Produk Domestik Bruto Nominal dan Produk Domestik Bruto Riil 2000=100 di Indonesia Periode 1984-2003. PDB nominal PDB riil Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 PDB riil menunjukkan peningkatan yang meyakinkan dari tahun ke tahun. Tetapi setelah itu, ketika periode 1998, PDB riil Indonesia kembali mengalami penurunan. Dari tahun 1999-2003 dapat dilihat pergerakan PDB riil Indonesia kembali menunjukan peningkatan yang stabil. Pertumbuhan PDB riil kembali memperlihatkan potensi untuk mengalami peningkatan ditengah membaiknya sentimen positif pasar terhadap perkembangan perekonomian dan sosial politik Indonesia ke depan.

4.4.2.5 Rasio Investasi Pemerintah Terhadap PDB